Pendugaan model tersebut dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa Ordinary Least Square yang didasarkan asumsi-asumsi
berikut Sugiarto dan Harijono, 2000: 1.
Nilai rata-rata kesalahan untuk pengganggu sama dengan nol, yaitu E
ε
i
=0, untuk i = 1,2,3,....,k. 2.
Ragam ε
i
= σ
2
, sama untuk semua kesalahan pengganggu asumsi Homoscedasticity.
3. Tidak ada autokorelasi antara kesalahan penganggu berarti kovarian
ε
i,
ε
j
= 0, untuk i ≠ j. dengan demikian antara ε
i
dan ε
j
tidak saling tergantung. 4.
Peubah bebas X
1
,X2,X3, X
4
,…,X
k
konstan dalam pengambilan sampel terulang dan bebas terhadap kesalahan pengganggu, E X
i,
ε
i
= 0. 5.
Peubah bebas X saling bebas atau tidak ada multikolinearitas diantara peubah bebas X.
6.
ε
i
~ N 0;
σ
2
, artinya kesalahan pengganggu mengikuti distribusi normal dengan rata-rata nol dan varian
σ
2
. Data dalam penelitian ini adalah data time series yang diambil pada
periode waktu tertentu. Pada data time series perlu dilakukan pengujian untuk melihat apakah pada model yang dipilih terdapat multikolinearitas dan
heteroskedastisitas karena masalah ini sering timbul untuk data time series.
4.5. Pendugaan Nilai Elastisitas
Menurut Lipsey 1995, Elastisitas adalah ukuran tingkat kepekaan suatu variabel respon pada suatu persamaan terhadap perubahan dari peubah penjelas.
Misalkan suatu persamaan :
Yt = a0 + a1X1t + a2X2t + a3X3t + anXt-1 Maka penentuan nilai elastisitasnya sebagai berikut:
1. Elastisitas jangka pendek
t ij
i SR
Y X
a E
=
Dimana : E
SR
= Elastisitas peubah respon Y
t
terhadap peubah penjelas X
ij
dalam jangka pendek short run.
a
i
= Parameter dugaan peubah respon X
ij
X
ij
= Rata-rata peubah penjelas X
ij
Y
t
= Rata-rata peubah respon Y
t
2. Elastisitas jangka panjang
n SR
LR
a E
E −
= 1
Dimana: E
LR
= Elastisitas peubah respon Y
t
terhadap peubah penjelas X
ij
dalam jangka panjang long run.
E
SR
= Elastisitas peubah respon Y
t
terhadap peubah penjelas X
ij
dalam jangka pendek short run.
a
n
= Nilai parameter dugaan peubah periode sebelumnya.
Nilai elastisitas lebih dari satu berarti peubah respon responsif terhadap perubahan peubah penjelasnya atau bersifat elastis. Apabila nilai elastisitasnya
kurang dari satu berarti peubah respon tidak responsif terhadap perubahan dari peubah penjelasnya atau bersifat tidak inelastis.
4.6. Hipotesis Penelitian
1. Harga bawang putih lokal naik maka akan menyebabkan permintaan
bawang putih lokal akan turun dan beralih ke bawang putih impor yang mempunyai harga lebih murah, sehingga permintaan bawang putih impor
akan meningkat dan volume impor akan meningkat seiring dengan peningkatan permintaan.
2. Harga bawang putih impor meningkat maka permintaan bawang putih
impor akan turun, sehingga volume impor bawang putih akan turun dan sebaliknya.
3. Konsumsi bawang putih meningkat dan produksi menrun maka
permintaan bawang putih impor akan meningkat, sehingga volume impor bawang putih meningkat.
4. Nilai tukar rupiah meningkat rupiah menguat maka volume impor akan
menurun dan sebaliknya. 5.
Pendapatan nasional berhubungan positif dengan permintaan, dimana pendapatan nasional meningkat maka akan meningkatkan permintaan
bawang putih dan sebaliknya. 6.
Harga bawang merah sebagai barang substitusi berhubungan positif dengan permintaan bawang putih. Haega bawang merah meningkat maka
permintaan bawang merah menurun dan permintaan bawang putih akan meningkat.
7. Volume impor periode bawang putih periode sebelumnya besar maka
volume impor akan menurun karena terjadi stok untuk bawang putih dan sebaliknya.
4.7. Pegujian Asumsi dan Uji Validasi Data