4.7. Pegujian Asumsi dan Uji Validasi Data
Pengujian asumsi yang dilakukan dalam penelitian yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji autokorelasi data. Selain pengujian asumsi, didalam
penelitian dilakukan pengujian validasi data yaitu uji stasioneritas data. Tujuan uji stasioner data yaitu digunakan untuk melihat apakan data yang digunakan
mempunyai pola trend atau tidak
4.7.1. Uji Normalitas
Multikolinearitas merupakan kondisi dimana terdapat hubungan linier diantara pengubah bebas. Jika peubah bebas berkorelasi sempurna, maka tidak
mungkin mengestimasi koefisien regresi secara terpisah. Sebaliknya jika saling bebas, maka tidak perlu regresi berganda, karena estimasi dapat dilakukan untuk
masing-masing peubah bebas. Uji normalitas terdapat dalam analisis regresi berganda untuk melihat nilai
residual dalam sebuah modal. Asumsi Normalitas diharuskan nilai residual dalam model menyebar secara normal. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan memplotkan nilai standar residual dengan probabilitasnya pada tes normalitas. Apabila pada grafik Kolmogorov-Smirnov
titik-titik residual yang ada tergambar segaris dan nilai P-value tidak lebih besar dari
α α = 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa residual model terdistribusi secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan software Minitab
14 untuk melihat grafik sebaran normal Kolmogorov-Smirnov.
4.7.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan kondisi adanya korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Variabel-variabel bebas tersebut dalam
hal ini disebut variabel-variabel bebas orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi diantara sesamanya
sama dengan nol. Jika terdapat korelasi yang sempurna diantara variabel-variabel bebas sehingga nilai koefisien korelasi diantara sesama variabel bebas sama
dengan satu, maka konsekuensinya adalah: 1.
Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir 2.
Nilai standar error setiap koefisien menjadi tidak terhingga Januar, 2006. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF pada masing-masing
peubah bebas. Jika nilai VIF kurang dari 10, maka menunjukkan bahwa persamaan tersebut tidak mengalami masalah multikolinearitas. Sebaliknya jika
nilai VIF peubah bebasnya lebih dari 10, maka menunjukkan persamaan tersebut mengalami permasalahan multikolinear. Pendugaan multikolinearitas dilakukan
dengan menggunakan rumus yaitu sebagai berikut: 1
VIF = , i = 1,2,3,...,k
1 – R
2
x
i
Keterangan: VIF: Variance Inflation Factor
R
2
x
i
: Korelasi antar variabel x
i
dengan variabel x lainnya
4.7.3. Uji Autokorelasi Data