3.2.7. Harga Bawang Merah Lokal
Harga bawang merah lokal diduga dapat mempengaruhi permintaan bawang putih impor di Indonesia. Bawang merah sebagai barang substitusi
terhadap bawang putih yaitu komoditi yang saling menggantikan dalam penggunaannya. Harga bawang merah lokal diduga berpengaruh positif terhadap
permintaan bawang putih impor. Apabila harga bawang merah meningkat maka diduga harga bawang putih akan menurun, sehingga permintaan akan bawang
putih meningkat dan sebaliknya.
3.2.6. Volume Impor Bawang Putih Periode Sebelumnya
Volume impor bawang putih ke Indonesia semakin banyak masuk ke Indonesia. Volume impor bawang putih periode sebelumnya diduga dapat
mempengaruhi jumlah bawang putih impor masuk ke Indonesia. Jumlah impor bawang putih periode sebelumnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam melakukan impor selanjutnya. Apabila volume impor bawang putih periode sebelumnya besar dengan permintaan yang relative sama maka diduga
volume impor untuk periode berikutnya akan teradi penurunan. seabilknya apabila volume sebelumnya kecil dan consume relative tetap atau meningkat
maka jumlah impor selanjutnya akan meningkat, sehingga diduga volume impor bawang putih periode sebelumnya berhubungan negatif dengan volume impor
total bawang putih ke Indonesia.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Banyak masalah yang dihadapi Indonesia belakangan ini mengenai semakin banyaknya impor berbagai produk kebutuhan masyarakat Indonesia
terutama untuk produk hortikultura dan komoditi bawang putih ada didalamnya. Hal ini merupakan dampak dari globalisasi yang menuntut adanya keterbukaan
ekonomi suatu negara terhadap kegiatan perdagangan dunia. Impor dilakukan oleh negara importir untuk memenuhi sebagian kebutuhan di dalam negeri yang
memang tidak dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Indonesia hingga saat ini masih menjadi konsumen dalam pasar dunia
sehingga pemerintah harus dapat mengendalikan kegiatan impor, apabila tidak dapat dikendalikan maka akan terjadi impor besar-besaran dalam suatu negara
yang berakibat akan memperburuk produksi dalam negeri. Seperti halnya komoditas bawang putih di Indonesia mempunyai ketergantungan permintaan
impor yang sangat tinggi dan cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga untuk itu pemerintah harus berusaha untuk mengendalikan impor
bawang putih dan meningkatkan produksi dalam negeri, sehingga dapat bersaing dengan produk impor. Banyaknya impor yang masuk terus menerus berdampak
negatif terhadap produksi bawang putih dalam negeri. Faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi permintaan suatu negara
untuk komoditi bawang putih impor yaitu volume bawang putih impor periode sebelumnya, jumlah konsumsi bawang putih lokal, jumlah produksi bawang putih
dalam negeri, harga bawang putih dalam negeri ditingkat pedagang, harga bawang putih impor ditingkat pedagang dan nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika. Pada prinsipnya permintaan bawang putih tergantung kepada dua variabel
yang utama yaitu produksi bawang putih dalam negeri dan konsumsi bawang putih dalam negeri itu sendiri. Apabila produksi dalam negeri tidak seimbang
dengan konsumsi dalam negeri atau dengan kata lain konsumsi meningkat dan produksinya tetap atau cenderung menurun maka untuk memenuhi kekurangan
permintaan dengan melakukan impor. Berdasarkan uraian diatas maka dapat digambarkan dalam suatu kerangka
pemikiran konseptual pada Gambar 3.
Gambar 3: Kerangka Pemikiran Operasional Produksi Bawang Putih
Dalam Negeri Menurun
Konsumsi Bawang Putih Dalam Negeri
Meningkat
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Bawang Putih impor Indonesia
- Nilai Tukar Terhadap Mata Uang Asing - Harga Bawang Putih Lokal di Indonesia
- Harga Bawang Putih Impor - Pendapatan Penduduk
- Volume Impor Periode Sebelumnya - Harga Barang Substitusi
- Pendapatan Nasional Rekomendasi Kebijakan
Untuk Pemerintah dalam hal Permintaan Bawang
Putih Impor Impor Bawang Putih Meningkat
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Waktu Penelitian