Air Bahan Baku Utama a. Tepung Terigu

17 peraturan tentang BTP. Syarat mutu tepung terigu sebagai bahan pangan makanan menurut SNI 01.3751-2006 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Syarat mutu tepung terigu menurut SNI 01.3751-2006 No. Jenis uji Satuan Persyaratan 1. 1.1. 1.2. 1.3. Keadaan Bentuk Bau Warna - - - Serbuk Normal bebas dari bau asing Putih, khas terigu 2. Benda asing - Tidak ada 3. Serangga dalam semua bentuk stadia dan potongan-potongannya yang tampak - Tidak ada 4. Kehalusan, lolos ayakan 212 μm No. 70 bb Minimum 95 5. Kadar air bb Maksimum 14,5 6. Kadar abu bb Maksimum 0,6 7. Kadar protein bb Minimum 7,0 8. Keasaman mg KOH100 g Maksimum 50 9. Falling number atas dasar kadar air 14 detik Mimimum 300 10. Besi Fe mgkg Minimum 50 11. Seng Zn mgkg Minimum 30 12. Vitamin B1 thiamin mgkg Minimum 2,5 13. Vitamin B2 riboflavin mgkg Minimum 4 14. Asam folat mgkg Minimum 2 15. 15.1. 15.2. 15.3. Cemaran logam Timbal Pb Raksa Hg Tembaga Cu mgkg mgkg mgkg Maksimum 1,00 Maksimum 0,05 Maksimum 10 16. Cemaran arsen mgkg Maksimum 0,50 17. 17.1. 17.2. 17.3. Angka lempeng total E. coli Kapang kolonig APMg kolonig Maksimum 10 6 Maksimum 10 Maksimum 10 4 Sumber : Badan Standarisasi Nasional 2006.

b. Air

Bahan baku utama lain yang digunakan untuk memproduksi mi kering adalah air. Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dengan karbohidrat, melarutkan garam, dan membentuk sifat kenyal gluten. Pati dan gluten akan mengembang dengan adanya air. Menurut Chung et al. 1985 yang dikutip oleh Mulya 1988 menyebutkan bahwa air sebaiknya memiliki pH antara 6-9. Pada selang pH 4-8, makin tinggi pH air maka mi yang dihasilkan tidak mudah patah karena absorpsi air meningkat dengan meningkatnya pH. Jumlah air yang optimal akan membentuk pasta yang baik. 18 Air sebagai bahan tambahan lain menurut Surat Keputusan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907MENKESSKVII2002 disebutkandinyatakan pada pasal 2 bahwa air yang digunakan untuk produksi makanan dan minuman yang disajikan kepada masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan air minum. Persyaratan kualitas air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneia Nomor 907 MENKES VII2002 mencakup persyaratan parameter fisik, kimiawi, mikrobiologi dan kimia anorganik dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Persyaratan kualitas air minum menurut PerMenKes No. 907 MENKES SKVII2002 tanggal 29 Juli 2002 No. JenisParameter uji Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan 1. 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. Parameter fisik Warna Rasa dan bau Suhutemperatur Kekeruhan Jumlah zat padat terlarut TDS TCU - o C NTU mgl 15 Tidak berasa berbau Suhu udara ± 3 o C 5 1000 2. 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 2.8. 2.9. 2.10. 2.11. 2.12. 2.13. 2.14. 2.15. Parameter Kimiawi Aluminium Al Besi Fe Kesadahan Klorida Cl Mangan Mn pH Natrium Na Sulfat Tembaga Cu Sisa klor Amonia Air raksa Hg Antimon At Barium Ba Boron B mgl mgl mgl mgl mgl - mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl 0,2 0,3 500 250 0,1 6,5 – 8,5 200 250 1,0 - 1,5 0,001 0,005 0,7 0,3 3. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6. 3.7. 3.8. Kimia An-organik Arsen As Fluorida F Kromium-valensi 6 Kadmium Cd Nitrit, sebgai NO 2 Nitrat, sebagai NO 3 Sianida CN Selenium Se mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl mgl 0,05 1,5 0,05 0,003 3 50 0,07 0,01 4. Parameter Mikrobiologi - 4.1. E. coli atau feacal coli Jumlah100 ml 4.2. Total bakteri coliform Jumlah100 ml Sumber : Departemen Kesehatan 2002.

2. Bahan Baku Pembantu