PASOKAN AIR OPERASIONAL SANITASI DI PABRIK Program Sanitasi PENCEGAHAN BINATANG PENGGANGGUSERANGGA DALAM PABRIK

201 Lampiran 11. Hasil Pemeriksaan CPPB atau GMP Sarana Produksi Pangan pada PT Kuala Pangan, di Citeureup, Bogor Lanjutan No. Aspek yang dinilai Minor Mayor Serius Kritis OK Keterangan

I. FASILITAS PABRIK

Fasilitas Cuci tangan dan Kaki 81. Tidak ada tempat cuci tangan maupun bak cuci kaki, kalau ada tidak mencukupi x √ 82. Tempat cuci tangan dan bak cuci kaki tidak mudah dijangkau atau tidak ditempatkan secara layak x √ 83. Fasilitas pencucian sabun, pengering, dan lain-lain tidak disediakan x Tidak ada sabun dan lappengering 84. Tidak ada tanda peringatan pencucian tangan sebelum bekerja atau setelah dari toilet x Tidak ada tanda peringatan 85. Peralatan pencucian tangan tidak cukuptidak lengkap x √ ToiletUrinoir Karyawan 86. Tidak ada fasilitasbahan untuk pencucian seperti tissue, sabun cair dan pengering atau tidak ada peringatan agar karyawan mencuci tangan mereka setelah menggunakan toilet x √ 87. Peralatan toilet tidak lengkap x √ 88. Jumlah toilet tidak mencukupi sebagaimana yang dipersyaratkan x √ 1 toilet : 1-10 org; 2 toilet : 11-25 org; penambahan 1 toilet untuk setiap 20 orang 89. Pintu toilet berhubungan langsung dengan ruang pengolahan x √ 90. Konstruksi toilet tidak layak lantai, dinding, langit-langit, pintu, ventilasi, dll x √ 91. Tidak dilengkapi dengan saluran pembuangan x √ 92. Toilet tidak terawat atau digunakan untuk keperluan lain x Pintu ada yang rusak perlu perbaikan P3KKlinikFasilitas Keamanan Kerja 93. Tak tersedia P3K atau fasilitas keamanankesehatan kerja klinik yang memadai x √ 94. Fasilitas klinik pabrik tidak digunakan untuk cek up rutin seluruh karyawan khususnya di bagian produksi x Tidak digunakan cek up rutin oleh karyawan bagian produksi

J. PASOKAN AIR

Sumber Air 95. Pasokan air panas atau dingin tidak cukup x √ 96. Air tidak mudah dijangkaudisediakan x √ 97. Air dapat terkontaminasi, misalnya hubungan silang antara air kotor dengan air bersih, sanitasi lingkungan x √ Treatment Air 98. Air bak tidak layak digunakan potable tidak dilakukan pengujian secara berkala x √ 99. Air tidak mendapat persetujuan dari pihak berwenang untuk digunakan sebagai bahan untuk pengolahan tidak ada hasil uji x √ 202 Lampiran 11. Hasil Pemeriksaan CPPB atau GMP Sarana Produksi Pangan pada PT Kuala Pangan, di Citeureup, Bogor Lanjutan No. Aspek yang dinilai Minor Mayor Serius Kritis OK Keterangan Es Apabila digunakan 100. Tidak terbuat dari air yang memenuhi persyaratan potable water x Tidak berlaku 101. Tidak dibuat dari air yang telah diizinkan x Tidak berlaku 102. Tidak dibuat, ditangani, dan digunakan sesuai persyaratan sanitasi x Tidak berlaku 103. Digunakan kembali untuk bahan baku yang diproses berikutnya x Tidak berlaku

K. OPERASIONAL SANITASI DI PABRIK Program Sanitasi

104. Tidak ada program sanitasi yang efektif di unit pengolahan x √ 105. Kontrol sanitasi tidak efektif melindungi produk dari kontaminasi x √ 106. Peralatan dan wadah tidak dicuci dan disanitasi sebelum digunakan x √ 107. Metode pembersihanpencucian tidak mencegah kontaminasi terhadap produk x √

L. PENCEGAHAN BINATANG PENGGANGGUSERANGGA DALAM PABRIK

108. Ruang dan tempat yang digunakan untuk penerimaan, pengolahan dan penyim- panan bahan bakuproduk akhir tidak dipelihara kebersihan dan sanitasinya x √ 109. Tidak ada pengendalian untuk mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya di dalam pabrik x √ 110. Pencegahan serangga, burung, tikus, dan binatang lain tidak efektif di dalam pabrik x √ 111. Binatang peliharaan tidak dicegah masuk ke dalam pabrik x √ 112. Penggunaan obat pembasmi serangga tikus, binatang pengerat lain, serta kapang tidak efektif pestisida, insektisida, fungisida, bahan repellent x √

M. PENGGUNAAN BAHAN KIMIA InsektisidaRodentisidaPestisida