Metode Analisis Deskriptif Analisis Kuantitatif

Pada 16 Pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0.882. ini berarti 0.882 0.60 dan 0.882 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode Analisis Deskriptif merupakan cara untuk merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan menginterpretasikan data sehingga dapat diketahui gambaran umum instansi yang diteliti.

3.10.2. Analisis Kuantitatif

1. Uji asumsi klasik Sebelum melakukan analisis regresi, sehingga perkiraan menjadi tidak biasa, maka dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi : a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Ujinormalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunkan tingkat signifikansi 5 maka jika nilai asymp.sig. 2-tailed di atas nilai signifikansi 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Ginting.dkk, 2008 :62. Universitas Sumatera Utara b. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variable independent homokedastisitas Heteroskedastisitas diuji dengan menggu nakan Uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variable independent signifikan secara statistic mempengaruhi variable dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedostisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. c. Uji Multiko linieritas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : a. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Tolerance 0.1 maka tidak terdapat multikolinearitas 2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih X1, X2 terhadap variabel dependen Y. Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Universitas Sumatera Utara Y = Kepuasan pasien rawat inap a = konstanta b1, b2 = koefisien regresi X1 = Harga X2 = Kualitas pelayanan 3. Uji Fhitung Uji Serentak Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai daya dukung yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis dalam uji Fhitung ini adalah: Ho : b1 = b2 = 0 variabel bebas berupa harga dan kualitas pelayanan secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap RSU. BUNDA THAMRIN sebagai variabel terikat Ha : bi ≠ b2 ≠ 0 variabel bebas berupa harga dan kualitas pelayanan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap RSU. BUNDA THAMRIN sebagai variabel terikat Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu: Ho diterima, bila Fhitung Ftabel pada α = 5 Ho ditolak, bila Fhitung Ftabel pada α = 5 4. Analisis Statistik t Yaitu sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Bentuk pengujiannya adalah: Ho : bi = 0 Artinya, secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel bebas harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasaan pasien rawat inap RSU. BUNDA THAMRIN sebagai variabel terikat. Ho : bi ≠ 0 Kriteria Pengambilan Keputusan Ho diterima jika thitung ttabel pada α = 5 Ho ditolak jika thitung ttabel pada α = 5 5. Koefisien Determinasi R 2 Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas X1, X2 terhadap variabel tidak bebas Y, dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda R 2 dimana 0R 2 1. Hal ini menunjukkan jika R 2 semakin dekat dengan 1, maka pengaruh variabel bebas X1, X2 terhadap variabel tidak bebas Y semakin kuat. Sebaliknya jika R 2 semakin dekat pada 0 maka pengaruh variabel bebas X1, X2 terhadap variabel tidak bebas Y semakin lemah. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan