30
2. Nonmaterial incentive adalah motivasi daya perangsang yang tidak berbentuk materi. Yang termasuk nonmaterial adalah penempatan yang tepat, pekerjaan
yang terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa, perlakuan yang wajar, dan sejenisnya.
2.2.4 Jenis-jenis Motivasi
Menurut Hasibuan 2007:150 motivasi ada dua jenis motivasi, yaitu: 1. Motivasi Positif insentif positive
Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi merangsang bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar.
Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif insentif negative Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka
akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi
untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik. Dalam praktek, kedua jenis motivasi di atas sering digunakan oleh suatu
perusahaan. Penggunaannya harus tepat dan seimbang supaya dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Yang menjadi masalah ialah kapan motivasi positif atau
motivasi negatif dapat efektif merangsang gairah kerja karyawan.
2.2.5 Teori Motivasi
Universitas Sumatera Utara
31
Ada empat teori yang paling popular dan berpengaruh besar dalam praktek perkembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi.
1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Maslow dalam Hasibuan 2007:153 Hierarki kebutuhan mengikuti teori jamak
yakni seseorang berperilakubekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan
seseorang itu berjenjang. Artinya, jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya jika
kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima.
Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow yaitu: a. Kebutuhan fisik dan biologis Phisiological Needs
yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Yang termasuk ke dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan, minum, perumahan, udara, dan
sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini merangsang seseorang berperilaku atau bekerja giat.
b. Kebutuhan akan rasa aman Safety Needs Yaitu kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari
ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Kebutuhan Sosial Affiliation or Acceptance Needs Yaitu kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai,
serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
32
lingkungannya. Pada dasarnya manusia normal tidak akan mau hidup menyendiri seorang diri ditempat terpencil. Ia selalu membutuhkan
kehidupan berkelompok. d. Kebutuhan akan penghargaan Esteem or Status Needs
Yaitu kebutuhan akan status, pengakuan, apresiasi terhadap dirinya dan respektanggapan yang diberikan oleh pihak lain. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, seseorang akan berusaha melakukan pekerjaan atau kegiatan yang memungkinkan ia mendapatkan penghormatan atau
penghargaan dari orang lain. e. Aktualisasi Diri Self Actualization
Yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang
sangat memuaskan atau luar biasa. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. Keinginan seseorang untuk
mencapai kebutuhan sepenuhnya dapat berbeda satu dengan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
33
Menurut Maslow konsep hierarki digambarkan sebagai berikut:
Sumber: Hasibuan 2007: 156
Gambar 2.1 Konsep Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow
2. Teori Fredrick Hezberg Menurut Herzberg dalam Munandar 2001:331, ada beberapa faktor intrinsik dan
ekstrensik yang mempengaruhi seseorang dalam bekerja yaitu: a. Faktor intrinsik: partisipasi yang dicapai, pengakuan, dunia kerja,
tanggung jawab dan kemajuan b. Faktor ekstrinsik: hubungan interpersonal antara atasan dan bawahan,
teknik supervisi, kebijakan administratif, kondisi kerja dan kehidupan pribadi.
3. Teori X dan Y Mc Gregor Mc Gregor dalam Hasibuan 2007:153 mengemukakan teori X dan Y didasarkan
pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia penganut teori X teori tradisional dan manusia penganut teori Y teori
demokratik T
ingka t-
ti ngka
t ke but
uha n
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri 4. Kebutuhan Penghargaan
3. Kebutuhan Sosial 2. Kebutuhan Rasa Aman
1. Kebutuhan Fisik
Universitas Sumatera Utara
34
1. Teori X a. Rata-rata karyawan malas dan tidak suka bekerja
b. Umumnya karyawan tidak berambisi mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindarkan tanggung jawabnya dengan cara
mengkambinghitamkan orang lain. c. Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah, dan diawasi dalam
melaksanakan pekerjaannya. d. Karyawan lebih mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan
tujuan organisasi. 2. Teori Y
a. Rata-rata karyawan rajin dan menganggap sesungguhnya bekerja sama wajarnya dengan bermain-main dan beristirahat. Pekerjaan tidak perlu
dihindari dan dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah dan merasa kesal jika tidak bekerja.
b. Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju dengan mencapai prestasi kerja yang optimal. Mereka
kreatif dan inovatif mengembangkan dirinya untuk memecahkan persoalan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan pada
pundaknya. Jadi, mereka selalu berusaha mendapatkan metode kerja yang terbaik.
c. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu. Organisasi
Universitas Sumatera Utara
35
seharusnya memungkinkan karyawan mewujudkan potensinya sendiri dengan memberikan sumbangan pada tercapainya sasaran perusahaan.
4. Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory Mc Clelland’s dalam Hasibuan 2007:153 teori ini berpendapat bahwa karyawan
mempunyai cadangan energi potensial. Hal-hal yang memotivasi seseorang adalah:
a. Kebutuhan akan Prestasi Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat bekerja seseorang. Karena itu, kebutuhan akan prestasi akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreatifitas dan
mengerahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal.
b. Kebutuhan akan Afiliasi Kebutuhan akan afiliasi menjadi daya penggerak yang akan memotivasi
semangat bekerja seseorang. Oleh karena itu, kebutuhan akan afiliasi ini yang merangsang gairah bekerja karyawan karena setiap orang
menginginkan kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di lingkungan ia tinggal dan bekerja, kebutuhan akan perasaan dihormati
karena setiap manusia merasa dirinya penting, kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal dan kebutuhan akan perasaan ikut serta.
c. Kebutuhan akan Kekuasaan Kebutuhan akan kekuasaan merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat kerja karyawan. Kebutuhan akan kekuasaan akan merangsang
Universitas Sumatera Utara
36
dan memotivasi gairah kerja karyawan serta mengerahkan semua kemampuannya demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik.
Ego manusia yang ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan.
2.2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Pegawai