Latar Belakang Masalah Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Cabang Sibolga

12 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya, sangat tergantung pada canggihnya sarana, prasarana dan didukung oleh kemampuan sumber daya manusia atau karyawannya yang berkualitas. Karyawan dalam suatu perusahaan merupakan aset terpenting dalam pencapaian tujuan perusahaan, dimana karyawan mampu menghasilkan kinerja yang baik dapat memberikan kontribusi besar dalam menjalankan aktivitas suatu perusahaan dan juga karyawan merupakan perencana dan pengendali semua kegiatan perusahaan. Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh setiap karyawan untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Menurut Mangkunegara 2005:67 kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dengan kinerja yang baik, maka setiap karyawan dapat menyelesaikan segala beban perusahaan secara efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi pada perusahaan dapat teratasi dengan baik Perusahaan yang sedang berkembang biasanya menetapkan target dan standar yang cukup tinggi dalam peningkatan kinerja karyawannya, dengan tujuan untuk menunjukkan kemampuan bersaing di tengah persaingan bisnis yang ketat dan dalam usahanya untuk menjadi perusahaan yang terdepan dibandingkan perusahaan lain. Namun, target dan standar yang ditetapkan perusahaan justru dapat menimbulkan stres Universitas Sumatera Utara 13 bagi karyawan jika dianggap terlalu tinggi dan membebani karyawan, dan justru dapat menurunkan kinerja karyawannya. Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang Hasibuan, 2007 : 204. Stres menjadi masalah yang penting karena situasi itu dapat mempengaruhi karyawan sehingga perlu penanganan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Stres yang tidak diatasi dengan baik biasanya berakibat pada ketidakmampuan seseorang berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik dalam arti lingkungan pekerjaan maupun di luarnya. Stres kerja dengan kata lain pada taraf tertentu akan mampu meningkatkan kinerja karyawan, namun bila dibiarkan berlarut dapat menurunkan tingkat kinerja karyawan. Jadi dengan demikian, stres kerja tanpa adanya motivasi akan berdampak pada penurunan kinerja dan sebaliknya jika stres kerja disertai motivasi maka semangat kerja yang akan ditunjukkan karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan cara memberikan motivasi. Pimpinan perlu memberikan motivasi dan arahan kepada karyawanya agar dapat bekerja dengan baik. Motivasi merupakan suatu dorongan agar para karyawan dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan. Flippo dalam Hasibuan 2007: 143 menyatakan bahwa motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Pemberian motivasi kepada karyawan dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemberian kompensasi yang layak dan adil, pemberian penghargaan dan sebagainya menjadi kebutuhan karyawan yang dapat terpenuhi lalu diharapkan para Universitas Sumatera Utara 14 karyawan dapat bekerja dengan baik dan merasa senang dengan semua tugas yang diembannya. Setelah karyawan merasa senang dengan pekerjaannya, para karyawan akan saling menghargai hak dan kewajiban sesama karyawan sehingga terciptalah suasana kerja yang kondusif. Pada akhirnya karyawan akan bersungguh-sungguh memberikan kemampuan terbaiknya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan ini berarti kinerja yang bagus yang akan ditunjukan oleh para karyawan, karena termotivasi dalam melaksanakan tugasnya dalam perusahaan. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Sibolga merupakan Bank Swasta Nasional yang bergerak dibidang simpanan maupun pinjaman. Target PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk adalah para pensiunan. Berdasarkan hasil pra survey kepada 15 orang karyawan di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Sibolga ada beberapa hal yang dianggap dapat menurunkan motivasi karyawan yaitu kebijakan perusahaan yakni sulitnya promosi jabatan yang didapat oleh karyawan. Ada beberapa karyawan yang sudah bekerja dalam waktu lama tetapi tidak dimutasi. Hal ini akan menimbulkan kejenuhan tersendiri bagi karyawan karena dianggap monoton sehingga akan berdampak pada kinerja karyawan itu sendiri. Disamping itu hubungan pribadi sesama rekan kerja ataupun terhadap atasan kurang terjalin dengan baik terbukti dari kurangnya komunikasi yang terjalin didalam melakukan pekerjaan. Masing-masing karyawan sibuk mengerjakan tugasnya secara individual sehingga tidak ada kerjasama dalam melakukan pekerjaan. Seharusnya karyawan didalam perusahaan bekerja secara bersama-sama agar dapat berdiskusi, yang kemudian akan melahirkan ide-ide baru. Ini disebabkan karyawan merasa bahwa rekan kerja sebagai saingan dalam pencapaian target, bukan sebagai partner kerja. Universitas Sumatera Utara 15 Hal lain yang kurang diperhatikan oleh perusahaan dari segi kurangnya pengakuan yang diberikan pimpinan pada karyawan yang melakukan tugasnya dengan baik merupakan faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi. Disamping itu kompensasi yakni pemberian upah pada jam kerja lembur merupakan faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi. Karyawan di perusahaan sering sekali melakukan lembur hingga melewati jam kerja lembur, tetapi pihak perusahaan tidak memberikan upah lembur yang menjadi hak dari karyawan. Sehingga minat kerja karyawan menjadi menurun, mereka menjadi bermalas-malasan dalam melakukan pekerjaannya dimana berdampak pada kemajuan perusahaan dan karyawan juga mengalami stres kerja. Stres merupakan situasi ketegangan atau tekanan emosional yang dialami seseorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat besar, hambatan-hambatan, dan adanya kesempatan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi kondisi non fisik seperti emosi, pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Gejala fisiologi yang dialami karyawan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Sibolga seperti sakit kepala, letih, dan sakit perut ini disebabkan karena adanya beban kerja yang diberikan terlalu berlebihan tanpa memperdulikan kemampuan karyawan. Karyawan juga diharuskan melakukan presentasi di depan pimpinan dan karyawan lain mengenai target penyaluran kredit yang mereka kerjakan. Selain itu perusahaan mempekerjakan karyawan diatas jam kerja yang telah ditentukan tanpa memberikan fasilitas yang memadai. Hal ini membuat karyawan merasa tidak nyaman di tempat kerja sehingga mengurangi konsentrasi kerja yang berujung pada stres kerja karyawan. Universitas Sumatera Utara 16 Gejala psikologi yang dialami karyawan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Sibolga seperti tertekan, murung, dan marah ini disebabkan karena waktu istirahat yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan tidak sesuai dengan kebutuhan karyawan. Hal ini mengakibatkan karyawan masih merasa lelah untuk melanjutkan pekerjaannya namun dituntut oleh jam kerja dari perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan. Karyawan merasa ini menjadi tekanan dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga menimbulkan stres. Gejala perilaku yang dialami karyawan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Sibolga seperti, kehilangan selera makan, insomnia, dan menunda pekerjaan ini disebabkan karena kurang pedulinya pimpinan terhadap kondisi karyawan merupakan keluhan yang dialami karyawan sehingga hasil kinerja kurang memuaskan. Tekanan kerja yang diberikan oleh atasan dan kurangnya membangun komunikasi yang baik antara pemimpin dan karyawan membuat tingkat stres kerja semakin meningkat. Sikap pimpinan sangat mempengaruhi dalam memotivasi semangat karyawan juga berpengaruh pada kinerja karyawan. Perusahaan seharusnya memperhatikan keinginan para karyawan sehingga tidak menimbulkan keluhan-keluhan karena akan berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan. Permasalahan tersebut perlu mendapatkan penanganan yang serius agar kedua belah pihak sama-sama diuntungkan, yaitu pihak perusahaan dan pihak karyawan. Berikut data target penyaluran kredit PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dapat dilihat pada tabel 1.1 : Universitas Sumatera Utara 17 Tabel 1.1 Target Penyaluran Kredit PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Sibolga Periode Tahun 2012-2013 Sumber: PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional data diolah Tabel 1.1 menunjukkan target dan realisasi pekerjaan penyaluran kredit pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional pada tahun 2012. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa terdapat ketidakstabilan tingkat kinerja yang dicapai oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Sibolga target tecapai hanya pada bulan januari, maret, mei dan oktober. Pada tahun 2013 target tercapai hanya pada bulan januari, april dan september sedangkan lainnya tidak mencapai target. Hal ini menunjukkan bahwa adanya indikasi penurunan kinerja karyawan pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Sibolga yang disebabkan oleh adanya stres kerja karyawan dan kurangnya motivasi sehingga berdampak pada kinerja karyawan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Cabang Sibolga”. Tahun 2012 Tahun 2013 Bulan Target Rp Realisasi Rp Bulan Target Rp Realisasi Rp Januari 413.900.000 695.400.000 168 Januari 378.000.000 385.800.000 102 Februari 469.100.000 382.400.000 82 Februari 393.000.000 288.400.000 73 Maret 441.500.000 612.800.000 139 Maret 378.000.000 107.700.000 28 April 496.700.000 128.000.000 26 April 361.900.000 375.700.000 104 Mei 510.500.000 554.900.000 109 Mei 479.300.000 255.700.000 53 Juni 551.900.000 217.800.000 39 Juni 487.300.000 248.100.000 51 Juli 524.300.000 422.000.000 80 Juli 421.700.000 221.200.000 52 Agustus 496.700.000 67.500.000 14 Agustus 384.600.000 251.900.000 65 September 469.100.000 199.400.000 43 September 365.900.000 603.000.000 165 Oktober 378.900.000 469.000.000 124 Oktober 398.400.000 345.000.000 87 November 380.800.000 375.300.000 99 November 440.400.000 213.000.000 48 Desember 386.300.000 279.000.000 72 Desember 500.000.000 205.000.000 41 Universitas Sumatera Utara 18

1.2 Perumusan Masalah