Uji Asumsi Klasik Uji Hipotesis

55

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas stres kerja dan motivasi terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 17. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Kinerja karyawan X 1 = Motivasi X 2 = Stres kerja a = Konstanta b 1 , b 2 = Koefisien regresi berganda e = Standar eror Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantuan SPSS sebagai berikut:

3.10.2.1 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 Universitas Sumatera Utara 56 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas, nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal, Situmorang 2012:100. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas, Situmorang 2012:107. 3. Uji Multikolinieritas Variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurma. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1, atau nilai VIF5, maka tidak terjadi multikolineritas , Situmorang 2012:133.

3.10.2.2 Uji Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam uji ini ada tiga jenis kriteria ketepatan yang harus dilakukan yaitu: 1. Uji Signifikan Simultan Uji-F Universitas Sumatera Utara 57 Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat: H : b 1 = b 2 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara stres kerja X 1 dan motivasi X 2 terhadap kinerja karyawan Y. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 Artinya secara bersama–sama terdapat pengaruh positif dan signifikan antara stres kerja X 1 dan motivasi X 2 terhadap kinerja karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji - t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat: H : b 1 = b 2 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja X 1 dan motivasi X 2 terhadap variabel kinerja karyawan Y. Ha : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja X 1 dan motivasi X 2 terhadap variabel kinerja karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 58 3. Koefisien Determinasi R 2 Untuk mengukur porsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu stres kerja X 1 dan motivasi X 2 terhadap kinerja karyawan Y. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan