Peranan konselor bagi guru akan sangat tepat jika mereka sedang mengadakan studi lapangan, diskusi, atau seminar.
6 Guru sebagai stimulis kreatifitas
Guru sejarah dituntut kreatif dalam mengembangkan proses belajar mengajar. Kreatifitas guru sejarah ini dituntut dengan
dimilikinya kemampuan dan kecakapan dalam mengembangkan konsep-konsep sejarah.
7 Guru sebagai otoritas
Otoritas diartikan bahwa guru sejarah sebagai orang yang lebih dahulu, guru harus mampu mengupayakan dirinya untuk tahu apa
yang belum dipahami dan harus berwawasan yang luas dengan perkembanagan dan perubahan zaman Kasmadi, 2003:3-7.
B. Sumber Belajar
1. Pengertian Sumber Belajar
Kegiatan belajar mengajar yang baik dan ideal adalah apabila dalam kegiatan tersebut memanfaatkan sumber belajar. Dalam
pembelajaran sejarah, sumber belajar memilik peranan yang amat penting. Sumber belajar memiliki cakupan yang amat luas dalam bentuk benda,
orang, lingkungan. Beberapa pengertian sumber belajar dapat diterangkan sebagai berikut: Dalam arti luas sumber belajar learning reseurces
adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang peserta
didik dan yang memungkinkan memudahkan terjadinya proses belajar mengajar.
Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya buku atau bahan-bahan tercetak lainnya. Pengertian tersebut masih banyak di
pakai dewasa ini oleh sebagaian besar guru. Misalnya dalam program pembelajaran yang biasa disusun oleh guru terdapat komponen sumber
belajar, dan pada umumnya akan diisi dengan buku teks atau wajib yang dianjurkan. Pengertian sumber belajar tersebut sama sempitnya bila
diartikan sebagai semua sarana pembelajaran yang dapat menyajikan pesan secara auditif maupun visual saja, misalnya OHP, slide, film,
komputer, CD, dan perangkat keras hardware. Sumber belajar adalah sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat di mana bahan pengajaran atau asal untuk belajar seseorang Winataputra dalam Djamarah, 2002: 55. Dengan demikian, sumber
belajar itu merupakan bahanmateri untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Sebab pada hakikatnya
belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru perubahan. Sadiman 1989 dalam Ahmad Rohani 1993:152, berpendapat
bahwa sumber belajar adalah segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang peserta didik dan yang memungkinkanmemudahkan
terjadinya proses belajar. Dengan peranan sumber-sumber belajar seperti: gurudosen, buku, film, majalah, laboratorium, peristiwa dan sebagainya
memungkinkan individu berubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari
yang tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak trampil menjadi trampil, dan menjadikan individu dapat membedakan mana yang baik dan yang
tidak baik, mana yang terpuji dan yang tidak terpuji dan seterusnya. Guru hanyalah satu di antara banyak sumber belajar yang ada
dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran dan masih banyak yang lain: materi-materi latihan: ajaran, sumber belajar berupa alat atau
perangkat keras seperti; video, tape recorder, radio dan berupa teknik atau prosedur, seperti teknik cermah, belajar sendiri dan lain sebagainya
Sadirman, 1987:4-6. Menurut Edgar Dale dalam Ahmad Rohani 1993:152, sumber
belajar adalah pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat
dialami, yang dapat menimbulkan peristiwa belajar. Maksudnya adanya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna yang telah
ditentukan. Sumber belajar sesungguhnya banyak sekali terdapat di mana-
mana; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber pengajaran tersebut tergantung pada
kerativitas guru, biaya, waktu, serta kebijakan-kebijakan lainnya. Jadi yang dimaksud sumber belajar adalah segala sesuatu baik yang
ada di luar diri peserta didik berupa perangkat materi yang disengaja diciptakan dengan maksud memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar.
2. Manfaat Sumber Belajar