Alat Peraga KAJIAN PUSTAKA

slide, Operhead Projector OHP untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa. 2 Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.

D. Alat Peraga

Alat peraga adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan konsep pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak menjadi nyata sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa yang menjurus kearah terjadinya proses belajar mengajar. Alat peraga lebih spesifik dari media atau alat peraga merupakan bagian dari media. Menurut Estiningsih dalam Arif 2008:2 alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari. Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi obyekalat peraga maka siswa mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang inti dari suatu konsep. Jenis-jenis alat peraga yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain yaitu: papan tulis, buku tulis, pensil, kapur, gambar, peta, flashchard, wayang, boneka jari, rumah adat, boks pasir dan lain sebagainya. Menurut Harsoyo 2002, media pengajaran berbeda dengan alat pelajaran atau alat peraga. Alat pelajaran merupakan hardware perangkat keras yang dipakai untuk menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Alat peraga pada hakekatnya hanya merupakan alat yang berfungsi untuk menvisualisasikan konsep tertentu saja. Penggunaan kedua alat ini seratus persen di tangan guru. Sedangkan media merupakan paduan antara hardware perangkat keras dan software perangkat lunak. Penggunaannya tidak tergantung pada kehadiran guru Harsoyo dalam Purwiro, 2007:3. Harsoyo 2002 dalam Purwiro 2007:4 menyatakan bahwa banyak orang membedakan pengertian media dan alat peraga. Namun tidak sedikit yang menggunakan kedua istilah itu secara bergantian untuk menunjuk alat atau benda yang sama interchangeable. Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja; dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh proses atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggung jawab antara guru di satu sisi dan sumber lain media di sisi lain. Penggunaan alat peraga dalam dunia pendidikan, terutama dalam proses belajar mengajar sangat penting. Penggunaan alat peraga dapat mempermudah penyampaian materi pendidikan dengan cara yang lebih baik. Pemaparan dengan cara visual langsung ini memungkinkan peserta didik mampu memahami apa yang diajarkan secara cepat. Visualisasi teori yang coba ditunjukkan dengan alat peraga mampu merangsang sisi psikomotorik peserta didik, sehingga tidak hanya sisi kognitifnya saja yang mendapat rangsangan. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan peranan alat peraga dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran. 2. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para peserta didik dalam proses belajarnya. 3. Sumber belajar bagi siswa baik secara individu ataupun kelompok. 4. Melalui alat peraga siswa terbantu dalam memahami konsep pelajaran yang sulit. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan, juga perlu kesediaan berkorban secara materiil. Tetapi dengan memakai alat peraga secara tepat, guru akan menanamkan kesan yang jauh lebih dalam, yang mungkin akan mempengaruhi seluruh kehidupan dari anak yang diajar.

E. Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24