Fungsi Media Pembelajaran Media Belajar atau Media Pembelajaran

Dari berbagai batasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala wujud yang dapat digunakan sebagai sumber belajar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mendorong terjadinya proses belajar mengajar ke tingkat yang lebih efektif dan efisien. Selain itu media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat siswa, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran pada diri siswa.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Secara umum fungsi media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal. Arsyad 2002:15 mengemukakan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Manfaat media menurut Wina Sanjaya dalam bukunya Startegi Pembelajaran hal. 171-172, media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut: a. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiki siswa. b. Media dapat mengatasi batas ruang dan waktu. c. Media dapat memungkinkan terjadinya interkasi langsung antara peserta dengan lingkungannya. d. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik. e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat. f. Media dapat mebangkitkan motivasi dan minat yang baru. g. Media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan. Menurut Kemp. dan Dayton 1985 dalam Prastati 2005:6-9 mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat direduksi dan disampaikan kepada siswa secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian tentang suatu ilmu melalui media yang sama akan menerima informasi yang persis sama seperti yang diterima teman-temannya. b. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik Media pembelajaran dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar audio dan dapat dilihat visual, sehingga dapat mendeskripsikan suatu masalah, suatu konsep atau suatu prosedur yang bersifat abstrak dan lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap. Media pembelajaran juga dapat membantu guru menghidupkan suasana kelas dan menghindarkan suasan monoton atau membosankan. Dalam hal ini media dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang mereka untuk berinteraksi terhadap penjelasan guru, dan memungkinkan mereka menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mengkonkritkan sesuatu yang abstrak, dan sebagainya. c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Jika dipilih dan dirancang dengan benar, media pembelajaran dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara ”satu arah” kepada siswa mereka. Namun dengan media, para guru dapat mengatur mereka sehingga bukan hanya mereka sendiri yang aktif, tetapi juga siswa. d. Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi Para guru terpaksa menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk menjelaskan suatu pokok pelajaran. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu jika mereka memanfaatkan media pembelajaarn dengan baik. e. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran secara lebih mendalam dan utuh. Pada umumnya, dengan mendengarkan guru saja, siswa mungkin sudah memahai materi yang dibahas dengan baik. Tetapi, bila pemahaman itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami melalui media, pemahaman mereka terhadap isi pelajaran pasti akan lebih baik. f. Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. Program-program audio visual atau program komputer yang saat ini melanda diberbagai aspek kehidupan adalah contoh-contoh media pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri. g. Sikap positif siswa terhadap bahan belajar maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Dalam hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri. h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif Pertama, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan mereka bila menggunakan media dalam pembelajaran. Kedua, dengan mengurangi uraian verbal lisan, guru dapat memberi perhatian lebih banyak kepada aspek-aspek lain dari pembelajaran seperti, membangkitkan motivasi siswa, membantu siswa mencari bahan bacaan tambahan, dan lain-lain. Ketiga, peran guru tidak lagi menjadi sekedar ”pengajar”, tetapi juga konsultasi, penasihat, atau manajer pembelajaran.

3. Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24