Prestasi Belajar Praktik Y
81 signifikansi p hitung lebih kecil dari p kritis 0,000 0,05. Hal ini menunjukan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel kemampuan kognitif dengan prestasi belajar praktik. Dengan demikian,
semakin tinggi kemampuan kognitif dalam pengukuran teknik siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar praktik siswa.
Kemampuan kognitif siswa yang diperoleh melalui proses pembelajaran di kelas akan membekali siswa dalam melaksanakan praktik di
bengkel. Hal ini berarti keberhasilan belajar di kelas erat hubungannya dengan keberhasilan siswa pada praktik di bengkel. Keberhasilan belajar
pada mata pelajaran produktif seperti mata pelajaran teknologi mekanik dapat dilihat dari nilai-nilai hasil belajar siswa yang mencakup kemampuan kognitif
dan prestasi belajar dalam praktik di bengkel. Proses pembelajaran teori yang kurang baik yang diamati dari kurang
antusiasnya siswa dalam mengikuti pembelajaran teori di kelas, berbeda kondisi ketika mengikuti pembelajaran praktik di bengkel. Ketika siswa
melaksanakan pembelajaran teori di kelas, banyak dari mereka yang melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan, seperti tiduran, berbicara
dengan teman, memainkan handphone, yang intinya tidak memperhatikan guru
ketika menyampaiakan
materi pembelajaran
dan terkesan
menyepelekannya. Ketika dilaksanakan evaluasi tentang hasil belajar di kelas hanya sebagian kecil siswa yang mampu menjawab dengan benar.
Proses pembelajaran yang masih menggunakan modul dan penyampaian materi yang masih menggunakan media papan tulis juga diduga
merupakan faktor kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran teori di kelas. Kurangnya pemahaman siswa dalam teori menjadi bekal yang
82 kurang untuk melaksanakan praktik, sehingga banyak siswa yang kurang
menguasai, bahkan tidak bisa dalam mengaplikasikan ke dalam praktikum. Untuk itu butuh waktu yang lama bagi siswa menguasai ketrampilan dalam
menggunakan alat-alat ukur. Peningkatan kemampuan kognitif dapat memberikan perubahan pula
pada prestasi belajar praktik siswa seperti persamaan regresi liniernya adalah Y = 26,474 + 0,644X
1
, oleh karena itu kemampuan kognitif sebagai akibat dari proses belajar mengajar harus selalu ditingkatkan supaya prestasi belajar
praktik juga akan semakin meningkat. Penggunaan media pembelajaran berbasis elektronik seperti power point, macromedia flash player, dan metode
pembelajaran yang interaktif dapat menjadi tambahan bagi guru dalam menyampaikan materi pembelajaran teori di kelas selain dari media papan
tulis dan metode ceramah yang digunakan. Dengan perubahan media dan metode pembelajaran yang lebih baik diharapkan akan menumbuhkan sifat
antusias atau motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran teori di kelas, sehingga penyerapan ilmu pengetahuan yang disampaikan guru akan
semakin optimal dicapaidimengerti oleh siswa dan siswa menjadi lebih baik dalam memperoleh prestasi belajar praktiknya.
Besarnya koefisien determinasi r
2
untuk variabel kemampuan kognitif sebesar 0,479 atau 47,9 yang artinya variabel kemampuan kognitif
dalam pengukuran teknik siswa memberikan kontribusi sebesar 47,9 terhadap prestasi belajar praktik. Penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan
hasil perhitungan data yang diperoleh bahwa semakin tinggi kemampuan kognitif dalam pengukuran teknik yang dimiliki siswa maka semakin tinggi
prestasi belajar praktik siswa dan begitu pula sebaliknya.