78
16
84
Sangat Tinggi Tinggi
Rendah Sangat Rendah
Keterangan: Gambar 7. Diagram Kemampuan Kognitif
2. Sikap Percaya Diri X
2
Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui penyebaran angket sikap percaya diri siswa dapat diketahui hasil penelitian menggunakan analisis
deskriptif secara keseluruhan menunjukan sikap percaya diri siswa kelas X TPM di SMK N 1 Sedayu termasuk dalam kategori tinggi. Kecenderungan
data variabel sikap percaya diri secara keseluruhan lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 8. Berdasarkan Gambar 8 dapat diketahui penyebaran skor
data variabel sikap percaya diri menunjukan sebagian siswa 68,75 termasuk dalam kategori tinggi, sebagian kecil siswa 18,75 termasuk
dalam kategori sangat tinggi, dan sebagian kecil siswa 12,75 termasuk dalam kategori rendah. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian
siswa 68,75 memiliki sikap percaya diri cenderung termasuk dalam kategori tinggi.
Hasil saat pengamatan dan PPL UNY tahun 2015 di SMK N 1 Sedayu diketahui, bahwa sikap percaya diri yang dimiliki siswa terlihat dari
bermacam-macam tindakan. Pada pembelajaran praktik teknologi mekanik siswa cenderung meminta bantuan dari teman untuk mengerjakan tugas
79
19
69 12
Sangat Tinggi Tinggi
Rendah Sangat Rendah
praktik yang diperolehnya. Siswa lebih percaya dengan pekerjaan temannya dibandingkan dengan pekerjaannya sendiri. Hal ini terjadi akibat adanya rasa
kurang percaya pada dirinya sendiri dan cenderung lebih percaya dengan pekerjaan orang lain. Sikap percaya diri yang dimiliki siswa bermacam-macam
ada siswa yang cenderung meminta bantuan teman untuk mengerjakan pekerjaan praktiknya, lebih percaya pekerjaan orang lain daripada
pekerjaannya sendiri, dan lain-lain. Siswa hendaknya terus meningkatkan sikap percaya diri untuk dapat meningkatkan keyakinannya dalam
menyelesaikan tugas dan membentuk karakter yang kuat serta memiliki pendirian agar tidak selalu bergantung dengan orang lain.
Keterangan: Gambar 8. Diagram Sikap Percaya Diri
3. Prestasi Belajar Praktik Y
Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui tes praktik pengukuran teknik menggunakan jangka sorong tingkat ketelitian 0,05 mm, dapat diketahui
hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif secara keseluruhan menunjukan prestasi belajar praktik siswa kelas X TPM di SMK N 1 Sedayu
termasuk dalam kategori tinggi. Kecenderungan data variabel prestasi belajar praktik secara keseluruhan lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 9.
Berdasarkan Gambar 9 dapat diketahui penyebaran skor data variabel
80
72 28
Sangat Tinggi Tinggi
Rendah Sangat Rendah
prestasi belajar praktik menunjukan sebagian siswa 71,875 termasuk dalam kategori tinggi, dan sebagian kecil siswa 28,125 termasuk dalam
kategori rendah. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa 71,875 memiliki prestasi belajar praktik cenderung termasuk dalam
kategori tinggi. Hasil saat pengamatan dan PPL UNY tahun 2015 di SMK N 1
Sedayu diketahui, bahwa prestasi belajar praktik yang dimiliki siswa tercermin dari hasil pekerjaan praktik siswa yang cenderung tidak sesuai dengan ukuran
geometris jobtugas yang sudah ditentukan blong. Proses pengerjaan job praktik yang tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya karena
mengabaikan teori yang sudah diajarkan. Hal tersebut hendaknya terus menjadi perhatian untuk meningkatkan prestasi belajar praktik siswa dalam
meraih prestasi yang setinggi-tingginya.
Keterangan: Gambar 9. Diagram Prestasi Belajar Praktik
4. Pembahasan Hasil Hipotesis Pertama
Hasil pengujian hipotesis pertama menemukan bahwa kemampuan kognitif dalam pengukuran teknik mempunyai hubungan dengan prestasi
belajar praktik siswa. Nilai r hitung r tabel 0,692 0,349 dengan nilai