Uji Hipotesis Pertama Uji Hipotesis Penelitian
73 Dari hasil analisis korelasi, diperoleh nilai koefisien korelasi antara
sikap percaya diri dan prestasi belajar praktik sebesar 0,574 dengan nilai signifikansi adalah sebesar 0,000. Koefisien korelasi dapat dikatakan
signifikan atau tidak, maka perlu dikonsultasikan dengan r tabel dengan n=32 dan taraf signifikansi 5 diperoleh r tabel sebesar 0,349. Di sini terlihat
bahwa r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,574 ≥ 0,349, atau dikonsultasikan dengan p kritis sebesar 0,05.
Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila p hitung lebih kecil dari p kritis, maka hipotesis alternatif diterima, dan Ho ditolak.
Jika p hitung sama dengan p kritis, maka Ha diterima. Dari analisis data tersebut
dapat dilihat bahwa harga p hitung lebih kecil dari p kritis 0,000 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara sikap percaya diri dengan prestasi belajar praktik. Jadi dapat disimpulkan hipotesis yang kedua diterima, artinya bila nilai sikap
percaya diri meningkat, maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar praktik tersebut. Perubahan tersebut mengikuti perubahan seperti pada
persamaan regresinya, yaitu Y = 48,474 + 0,310X
2
. Ini berarti setiap meningkatkan 1 nilai sikap percaya diri siswa maka prestasi belajar praktik
akan bertambah sebesar 0,310. Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh juga koefisien
determinasi yaitu sebesar 0,329 atau 32,9 . Ini berarti variansi skor sikap percaya diri siswa adalah sebesar 32,9 , maka 67,1 lainnya dipengaruhi
variabel lain. Hasil pengujian kedua hipotesis asosiatif di atas dapat dirangkum
ke dalam tabel berikut.
74 Tabel 17. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis 1 dan Hipotesis 2
Variabel yang dikorelasikan
r hitung
p hitung
Keterangan r
2
Regresi Kemampuan kognitif
dengan prestasi belajar praktik
0,692 0,000
Signifikan 0,479
Y = 26,474 + 0,644X
1
Sikap percaya diri dengan prestasi
belajar praktik 0,574
0,000 Signifikan
0,329 Y = 48,474 + 0,310X
2
Selanjutnya angka-angka tersebut dimasukan ke dalam paradigma penelitian, yang dapat digambarkan seperti gambar berikut.
Gambar 6. Paradigma Penelitian