58
banyak yang kurang mengetahui peraturan tentang rokok. Seperti beberapa objek yang peneliti wawancarai.
Tabel 1 Data Konsumen Rokok di Selasar Kartini
Nama Konsumen Rokok
Umur Intensitas Merokok
dalam sehari Lama merokok
1. Pungki 2. Suprapto
3. Yeyen Adi Nugroho 4. Rifki Nugroho
5. Wahyu Handriyatno 17 tahun
43 tahun 19 tahun
18 tahun 32 tahun
1 bungkus 10 batang
5 batang 1 bungkus
8 batang 3 tahun
23 tahun 8 tahun
1 tahun 18 tahun
Sumber : Peneliti Beberapa objek yang peneliti temui berkata bahwa kurang mengetahui
peraturan tentang rokok bahkan tidak tahu. Mereka mengaku kalau tidak ada peraturan tertulis di wilayah itu dan beralasan kalau tidak ada orang lain yang
menegur agar tidak merokok di tempat itu.
1. Opini Konsumen Rokok tentang regulasi rokok di Indonesia
Opini merupakan gagasan pemikiran dari seseorang yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman seseorang. Opini atau pendapat adalah suatu
keadaan yang belum pasti kebenarannya. Walaupun suatu kejadian yang diperhitungkan pasti terjadi, namun jika belum terjadi, kejadian tersebut
59
dimasukkan sebagai opini. Apalagi penilaian seseorang terhadap suatu benda atau keadaan atau kejadian jelas termasuk opini.
Opini bisa dikatakan sebagai persepsi. Persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukan suatu pendatatan yang benar
dan objektif karena dilatarbelakangi oleh kepentingan yang berlainan, sehubungan dengan hal itu maka persepsi itu sebetulnya suatu proses. roucek
1987:22 mengungkapkan bahwa persepsi merupakan proses menyadari adanya sesuatu hal dan memberikan suatu tanggapan.
Krech dalam Thoha, 2004: 142 persepsi adalah “suatu proses kognitif yang komplek dan menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang
barangkali sangat berbeda dari kenyataannya”. Menurut Thoha 2004: 141 sendiri, persepsi pada hakikatnya adalah “proses kognitif yang dialami oleh
setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman”
Dalam penelitian ini opini atau persepsi masyarakat mengenai iklan bahaya merokok dalam kemasan rokok akan dimunculkan. Tidak hanya
sampai kepada pendapat seseorang secara umum tapi sampai kepada ranah mengapa seseorang tetap merokok padahal terdapat iklan bahaya merokok
dalam kemasan rokok yang konsumsi oleh konsumen rokok. Objek yang ditemui peneliti mengungkapkan beberapa pendapat mengenai
hal ini. Gambar bahaya merokok dipasang pada bagian yang semua konsumen rokok dapat melihatnya namun mereka konsumen rokok tidak