57
BAB V OPINI KONSUMEN ROKOK TERHADAP IKLAN DI
KEMASAN ROKOK
Peneliti melakukan penelitian dilapangan dengan objek yang acak yaitu seorang konsumen rokok yang mempunyai latar belakang yang berbeda dari
tingkat pendidikan, pendapatan, umur dan yang lainnya. Peneliti mengambil penelitian di tempat umum yaitu di Selasar Kartini Salatiga yang merupakan
sebuah taman kota di Salatiga. Kenapa di tempat ini? Karena peneliti berpendapat bahwa tidak seharusnya melakukan kegiatan merokok di tempat umum.
Seperti dalam Peraturan Pemerintah no 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan pasal
49 dan pasal 50 ayat 1 bagian G yang menyatakan bahwa Dalam rangka penyelenggaraan pengamanan bahan yang mengandung Zat Adiktif berupa
Produk Tembakau bagi kesehatan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. Tempat umum dan tempat bermain anak-
anak menjadi salah satu kawasa tanpa rokok. Peraturan tersebut seharusnya menunjukan kepada konsumen rokok untuk tidak melakukan kegiatan merokok di
area Selasar Kartini. Kenyataannya masih banyak konsumen rokok yang melakukan kegiatan
merokok di tempat umum seperti di Salatiga. Hal ini menunjukan bahwa masih
58
banyak yang kurang mengetahui peraturan tentang rokok. Seperti beberapa objek yang peneliti wawancarai.
Tabel 1 Data Konsumen Rokok di Selasar Kartini
Nama Konsumen Rokok
Umur Intensitas Merokok
dalam sehari Lama merokok
1. Pungki 2. Suprapto
3. Yeyen Adi Nugroho 4. Rifki Nugroho
5. Wahyu Handriyatno 17 tahun
43 tahun 19 tahun
18 tahun 32 tahun
1 bungkus 10 batang
5 batang 1 bungkus
8 batang 3 tahun
23 tahun 8 tahun
1 tahun 18 tahun
Sumber : Peneliti Beberapa objek yang peneliti temui berkata bahwa kurang mengetahui
peraturan tentang rokok bahkan tidak tahu. Mereka mengaku kalau tidak ada peraturan tertulis di wilayah itu dan beralasan kalau tidak ada orang lain yang
menegur agar tidak merokok di tempat itu.
1. Opini Konsumen Rokok tentang regulasi rokok di Indonesia
Opini merupakan gagasan pemikiran dari seseorang yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman seseorang. Opini atau pendapat adalah suatu
keadaan yang belum pasti kebenarannya. Walaupun suatu kejadian yang diperhitungkan pasti terjadi, namun jika belum terjadi, kejadian tersebut