42
tahun, saat masih anak-anak atau remaja. Rata-rata umur mulai merokok yang semula 18,8 tahun pada tahun 1995 menurun ke 18,4 tahun pada tahun 2001
sumber : DEPKES RI2001. Menurut Abdillah Ahsan
9
, selaku peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi FE Universitas Indonesia UI, menerangkan bahwa Tahun 1995,
jumlah perokok di Indonesia mencapai 27 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Sedangkan tahun 2011, jumlah perokok meningkat menjadi 36
persen.Untuk penduduk pria, jumlah perokok mencapai 50 persen pada 1995. Tahun 2011 meningkat menjadi 67 persen. Ini berarti setiap dua dari tiga
penduduk pria di Indonesia merokok. Untuk penduduk wanita, jumlah perokok mencapai satu persen pada 1995. Jumlah ini menjadi empat persen
pada 2011. Ini berarti ada peningkatan 400 persen jumlah perokok wanita selama 16 tahun itu.
Abdillah Ahsan juga menyatakan bahwa Peningkatan jumlah perokok itu diakibatkan pemerintah tidak proaktif dalam mengendalikan konsumsi rokok
di Indonesia. Hal ini terbukti dari tidak diratifikasinya Kerangka Kerja Konvensi Pengendalian Tembakau oleh pemerintah Republik Indonesia.
Dinas Kesehatan dibawah kementrian kesehatan melakukan tindakan untuk mengurangi penggunaan rokok salah satunya adalah pemakaian label
iklan mengenai dampak dari merokok yang dipasangkan dalam kemasan
9
dalam Republika Online, Senin 27 Oktober 2014
43
rokok. Peraturan ini harus di patuhi oleh semua produsen rokok baik lokal maupun luar negeri yang rokoknya di perdagangkan di Indonesia.
3. Regulasi rokok di Indonesia
3.1. Peraturan Pemerintah mengenai penggunaan iklan gambar dan
tulisan bahaya merokok dalam kemasan rokok.
JAKARTAjawa pos – Mulai hari Selasa 246 ini satu lagi
aturan yang membuat aktivitas merokok semakin tidak nyaman diterapkan. Pemerintah mewajibkan semua kemasan rokok yang
beredar mencantumkan gambar kondisi organ tubuh yang rusak jika kebiasaan merokok tidak dihentikan. Dengan gambar yang ‟‟seram‟‟
itu, diharapkan jumlah perokok aktif di Indonesia bisa ditekan
10
. Aturan penempelan gambar bahaya merokok itu tertuang dalam
Peraturan Pemerintah No 1092012. Peraturan Pemerintah No 1092012 diadopsi dari Undang-undang
no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pada bagian 17 mengenai pengamanan zat adiktif termasuk rokok pasal 114 yang berbunyi
“Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan rokok ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan
”. Selain itu dalam pasal 160 di undang-undang yang sama yang berisi :
10
Diunduh dari jawa pos online pada hari senin 27 oktober 2014 jam 10:15
44
1. Pemerintah, pemerintah daerah bersama masyarakat
bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang benar tentang faktor risiko penyakit tidak
menular yang mencakup seluruh fase kehidupan. 2.
Faktor risiko sebagaimana dimaksud pada ayat 1 antara lain meliputi diet tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok,
mengkonsumsi alkohol, dan perilaku berlalu lintas yang tidak benar.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif
berupa produk tembakau bagi kesehatan bagian II tentang produksi dan impor pasal 14 menyebutkan bahwa :
1. Setiap orang yang memproduksi danatau mengimpor Produk
Tembakau ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan.
2. Peringatan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
berbentuk gambar dan tulisan yang harus mempunyai satu makna.
3. Peringatan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 2
tercetak menjadi satu dengan Kemasan Produk Tembakau.