Gambar kanker tenggorokan ROKOK : SEJARAH, DINAMIKA dan REGULASI
59
dimasukkan sebagai opini. Apalagi penilaian seseorang terhadap suatu benda atau keadaan atau kejadian jelas termasuk opini.
Opini bisa dikatakan sebagai persepsi. Persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukan suatu pendatatan yang benar
dan objektif karena dilatarbelakangi oleh kepentingan yang berlainan, sehubungan dengan hal itu maka persepsi itu sebetulnya suatu proses. roucek
1987:22 mengungkapkan bahwa persepsi merupakan proses menyadari adanya sesuatu hal dan memberikan suatu tanggapan.
Krech dalam Thoha, 2004: 142 persepsi adalah “suatu proses kognitif yang komplek dan menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang
barangkali sangat berbeda dari kenyataannya”. Menurut Thoha 2004: 141 sendiri, persepsi pada hakikatnya adalah “proses kognitif yang dialami oleh
setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman”
Dalam penelitian ini opini atau persepsi masyarakat mengenai iklan bahaya merokok dalam kemasan rokok akan dimunculkan. Tidak hanya
sampai kepada pendapat seseorang secara umum tapi sampai kepada ranah mengapa seseorang tetap merokok padahal terdapat iklan bahaya merokok
dalam kemasan rokok yang konsumsi oleh konsumen rokok. Objek yang ditemui peneliti mengungkapkan beberapa pendapat mengenai
hal ini. Gambar bahaya merokok dipasang pada bagian yang semua konsumen rokok dapat melihatnya namun mereka konsumen rokok tidak
60
memperhatikannya secara jelas. Mereka hanya sepintas dalam melihatnya. Mereka mengaku saat merokok yang terpenting adalah batang rokoknya
bukan dari kemasannya. Selain itu mereka konsumen rokok mengungkapkan bahwa kemasan
sebenarnya hanyalah sebuah wadah agar batang rokok mudah disimpan dan mereka mengatakan bahwa kemasan rokok biasa saja. Hal ini seperti yang
diungkapkan salah satu responden bernama Yeyen 19 tahun. Dia berkata : “
Saat aku merokok ya yang penting itu rokok nya mas bukan bungkusnya
”. Dia juga mengungkapkan :
“Kemasan rokoknya biasa saja, karena bagi saya batang rokoknya lah yang terpenting”
Suprapto 43 tahun menambahi : “Kemasann rokok yang saya beli biasa saja. Terlalu sering melihatnya
jadi biasa saja. Awalnya sedikit menarik” Selanjutnya mereka mengungkapkan bahwa kemasan rokok saat ini
menjadi tidak menarik karena dipasangnya gambar tentang bahaya merokok. Namun mereka sebenarnya kurang mengetahui peraturan yang jelas dari
pemerintah. Yeyen 19 tahun mengatakan :
“Saya mengetahui beberapa undang
-undang tentang rokok seperti rokok hanya untuk usia 18 tahun keatas dan iklan rokok tidak boleh
menampilkan rokoknya, tapi keseluruhan undang-undang saya tidak mengetahuinya
” Rifki Nugroho 18 tahun menambahkan :