Kajian Tentang Keterampilan Memecahkan Masalah
8 Pada mata pelajaran IPS, pemecahan masalah diberikan kepada siswa
untuk melatih siswa untuk berfikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan- permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar siswa. Setiap siswa memerlukan
waktu yang berbeda dalam memecahkan masalah. Hal ini disebabkan oleh perbedaan motivasi untuk menyelesaikan masalah dan langkah-langkah yang
digunakan dalam memecahkan masalah Russefendi, 1988:341. Proses pemecahan masalah ini melibatkan proses berfikir kritis dan
kreatif yang meliputi mengingat, mengenal, menjelaskan, membedakan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi. Hal serupa dikemukakan oleh
Gatot Muhsetyo, dkk 2007: 126 dalam bukunya yang menyatakan bahwa, “Manfaat dari pengalaman memecahkan masalah, antara lain adalah peserta
didik menjadi: 1 kreatif dalam berfikir; 2 kritis dalam menganalisa data, fakta dan informasi; 3 mandiri dalam bertindak dan bekerja”.
Untuk menentukan tingkat keberhasilan dari proses pemecahan masalah, dibutuhkan adanya indikator pemecahan masalah. Menurut Arifin Kesumawati,
2010: 38 mengungkapkan indikator pemecahan masalah yaitu 1 kemampuan memahami masalah, 2 kemampuan merencanakan pemecahan masalah, 3
kemampuan melakukan pengerjaan atau perhitungan, dan 4 kemampuan melakukan pemeriksaan atau pengecekan kembali. Sedangkan Suherman 2008:
7 menyatakan bahwa, “Indikator pemecahan masalah meliputi mengamati, mengidentifikasi, memahami, merencanakan, menduga, menganalisis, mencoba,
menginterprestasi, menemukan, menggeneralisasi, dan meninjau kembali.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diuraikan bahwa untuk mengetahui
9 keterampilan memecahkan masalah pada siswa membutuhkan beberapa
indikator, yaitu: a.
Siswa dapat menyampaikan rumusan masalah; b.
Siswa dapat menyampaikan analisis masalah berupa ide atau gagasan yang berkaitan dengan permasalahan sesuai dengan pengetahuan masing-masing;
c. Siswa dapat berdiskusi untuk menggolongkan gagasan yang telah
disampaikan ke dalam golongan gagasan yang mendukung masalah atau yang bertentangan dengan masalah;
d. Siswa dapat bekerja sama untuk mencari informasi atau data yang
mendukung masalah melalui berbagai sumber; e.
Siswa dapat berdiskusi untuk menentukan apakah informasi atau data yang didapat sesuai dengan masalah atau bertentangan dengan masalah; dan
f. Siswa dapat menyampaikan laporannya baik dalam bentuk lisan maupun
tertulis. Uraian di atas merupakan indikator yang akan digunakan oleh peneliti untuk
mengembangkan instrumen dalam penelitian ini.