33 senang membentuk kelompok sebaya, dan masih membutuhkan bantuan guru
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menguraikan bahwa siswa kelas
IV SD berada pada rentang usia 910 tahun. Pada usia ini, siswa tergolong memasuki tahap operasional konkret, dimana cara berfikir siswa masih bersifat
konkret dan induktif, sehingga untuk memahami suatu materi, siswa harus mengalami pengalaman langsung. Pengalaman ini dapat berupa pengalaman
pribadi terkait sebuah peristiwa ataupun peristiwa lain yang berada di lingkungannya. Pengalaman tersebut juga dapat berupa sebuah masalah yang
ada di lingkungannya. Dalam hal ini, siswa perlu untuk menganalisis peristiwa atau masalah, merumuskan masalah, mencari informasi terkait masalah tersebut,
dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Melalui kegiatan memecahkan masalah ini, siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan cara
mengumpulkan informasi-informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Selain itu, belajar pemecahan masalah juga sesuai
dengan karakteristik siswa kelas IV SD dimana siswa senang membentuk kelompok sebaya, sehingga pembelajaran IPS memberikan kesempatan bagi
siswa untuk berinteraksi dan menyelesaikan tugar secara berkelompok.
F. Keterkaitan antara Keterampilan Memecahkan Masalah, Pembelajaran
Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Namun, siswa
diberikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuannya sendiri melalui
34 masalah yang dibahas. Pengetahuan tersebut dicari siswa melalui berbagai
sumber agar siswa mendapatkan pengetahuan yang luas. Selain
memberikan kesempatan
bagi siswa
untuk mencari
pengetahuannya sendiri,
pembelajaran berbasis
masalah juga
dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan
pendapat Ismail 2002: 2 yang menyebutkan bahwa pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan
berpikir dan keterampilan pemecahan masalah. Keterampilan memecahkan masalah sangat penting untuk dikembangkan
pada siswa bahkan sejak usia Sekolah Dasar karena manusia tidak terlepas dari masalah. Siswa perlu dikenalkan dengan masalah yang ada di sekitarnya. Siswa
juga diberikan kesempatan untuk menganalisis masalah dengan mencari informasi dari berbagai sumber sehingga siswa tidak hanya melihat masalah dari
satu sudut pandang. Pada akhir proses ini, diharapkan siswa dapat memecahkan masalah dengan tepat dan cermat.
Di tingkat Sekolah Dasar, terdapat mata pelajaran yang memuat tentang masalah-masalah yang terjadi di lingkungan. Mata pelajaran tersebut yaitu IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan 2006: 159, ruang lingkup mata pelajaran IPS di SD memuat aspek-aspek di antaranya
adalah manusia, tempat, dan lingkungan; waktu, keberlanjutan, dan perubahan; sistem sosial dan budaya; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Melalui
mata pelajaran ini, siswa dapat mengetahui berbagai masalah yang ada di ingkungan sekitarnya dan dapat menganalisis upaya pemecahan masalah yang