10 instruksional program atau
CIA Computer Instruksional Assited. Hal ini akan mempermudah kegiatan pembelajaran.
Komputer dapat digunakan sebagai multimedia pembelajaran yang dapat memberikan gambaran konkrit kepada peserta didik. Salah satu fungsi komputer
yang digunakan dalam pembelajaran pemrograman PLC adalah sebagai alat
pemrograman dan juga dapat digunakan sebagai media simulator program. Media simulator dan alat pemrograman tersebut merupakan perangkat lunak
untuk simulasi dan memprogram PLC OMRON. Perangkat lunak yang digunakan
adalah CX Programmer versi 9.
CX Programmer versi 9 adalah perangkat lunak yang digunakan untuk untuk memprogram, menguji, dan memperbaiki program pada
PLC tipe OMRON. Perangkat lunak ini dapat berjalan pada sistem operasi
Windows. OMRON corporation 2001: 1 menjelaskan bahwa CX-Programmer is a PLC programming
tool for the creation, testing and maintenance of programs associated with Omron CS1-series PLCs, CV-series PLCs and C-series PLCs. It provides facilities
for the support of PLC device and address information and for communications with OMRON PLCs and their supported network types.
3. Proses Belajar-Mengajar
Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilaksanakan dalam pendidikan. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang ada dalam diri
seseorang sebagai hasil dari pengalaman Woolfolk dan Nicolish Hosnan, 2014: 3. Pendapat lain mengungkapkan belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan Oemar Hamalik, 2011: 27. Menurut M. Hosnan 2014: 10, belajar adalah suatu proses usaha yang sengaja dilakukan
11 peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, secara sadar, dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian tersebut belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman untuk mencapai
suatu tujuan. Proses belajar mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai pada akhir
pembelajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Tujuan pembelajaran adalah kemampuan kompetensi atau keterampilan yang diharapkan dimiliki
oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu Abdul Majid, 2013: 108. Proses belajar pada peserta didik sangat mempengaruhi hasil
ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut. Belajar dan mengajar merupakan dua peristiwa yang berbeda, tetapi
memiliki hubungan yang erat antara keduanya. Menurut Oemar Hamalik 2004: 44, mengajar ialah penyampaian pengetahuan kepada siswa didik atau murid di
sekolah. Sedangkan Hosnan 2014: 95, mengartikan mengajar sebagai suatu proses menambahkan pengetahuan atau pengaruh kepada seseorang dengan
tidak mengurangi pengetahuan yang dimiliki. Ketercapain tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
mendukung proses pengajaran berlangsung. Oemar Hamalik 2004: 54 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam situasi pengajaran, yakni:
1 tujuan mengajar, 2 siswa yang belajar, 3 guru yang mengajar, 4 metode mengajar, 5 alat bantu mengajar, 6 penilaian, dan 7 situasi pengajaran.
12 Didalam proses belajar-mengajar semua faktor tersebut harus terpenuhi dan
terarah dengan jelas, untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal. Proses belajar mengajar tidak dapat dipisahkan oleh peran seorang guru.
Karena menurut pendapat Sutirman 2013: 6, siswa merupakan subjek pembelajaran yang harus dikelola oleh guru. Guru secara otomatis harus
memahami perkembangan siswa agar dapat memberikan arahan dan bimbingan yang tepat.
Proses belajar-mengajar dapat dikatakan telah berhasil apabila telah tercapai tujuan belajar yang diinginkan. Tujuan pembelajaran bukan hanya
sekedar mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga harus memperhatikan nilai-nilai yang diberikan oleh siswa. Pembelajaran yang baik
harus dimaknai setiap prosesnya.
4. Model Pembelajaran