27
Tabel 2. Rangkuman Silabus Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik Kompetensi Pemrograman
PLC
Kompetensi Dasar Materi Pokok
Sumber Belajar
3.1 menjelaskan pemasangan
komponen dan sirkuit programmable logic
control PLC.
4.1 Memasang komponen dan sirkuit
programmable logic control PLC.
4.2 Menyajikan gambar kerja rancangan
pemasangan komponen dan sirkuit
programmable logic control PLC.
Programmable Logic Control PLC. 1. Prinsip pengoperasian sistem
pengendali elektronik dengan kendali PLC.
2. Pengoperasian sistem pengendali elektronik dengan kendali
PLC. 3. Konfigurasi sistem perangkat keras
PLC. 4. Pemrograman fungsi-fungsi dasar PLC.
Pemasangan komponen dan sirkuit PLC
1. Gambar rangkaian sistem pengendali dengan
programmable logic control PLC.
2. Komponen dan perlengkapan pada perencanaan sistem pengendali
dengan programmable logic control
PLC. 3. Perencanaan rangkaian sistem
pengendali dengan programmable
logic control PLC. 4. Pemrograman sistem pengendali
dengan programmable logic control
PLC menggunakan program leadder diagram.
5. Koordinasikan persiapan pemasangan sistem pengendali
dengan programmable logic control PLC
kepada pihak lain Automation Solution
Guide, Schneider Electric Indonesia,
2007. Hugh Jack,
Automating Manufacturing
System with PLC, 2007.
Omron, PLC Biginer Guide, 2008.
Omron, Instruction Reference Manual
CP1E CPU Unit, Omron Corpartion
Tokyo 2009.
Thomas E. Kissell, Modern
IndustrialElectrical Motor Controls :
Operation, Installation, and
Troubleshooting, Prentice Hall,
Englewood Cliffs, New Jersey 1990.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Salah satu penelitian yang relevan dilakukan oleh Andoko Ratri Prajono dengan judul penelitian
“Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik di SMKN 2 Klaten” tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran
project based learning dibandingkan dengan Teacher Centered Learning pada siswa lebih efektif meningkatkan; 1 kognitif
siswa dengan rerata kelompok eksperimen 0,76 tinggi sedangkan kelompok
28 kontrol 0,35 sedang, 2 afektif siswa dengan perbandingan rerata skor afektif
kelompok eksperimen sebesar 82,10 sedangkan kelompok kontrol 76,10, 3 psikomotor siswa dengan perbandingan rerata skor psikomotor kelompok
eksperimen 80,81 dan kelompok kontrol 75,71. Sofyan Setyo Adi Pamungkas 2014 dalam skripsi yang berjudul
“Keefektifan Model Pembelajaran Project Based Learning pada Mata Pelajaran Sistem Komputer kelas X di SMKN
1 Gombong” dengan metode penelitian Quasi Experimental Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data
dengan tes dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran Project Based Learning lebih efektif untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif
dan psikomotor siswa dibandingkan dengan model pembelajaran Teacher Center
Learning. Penelitian yang dilakukan oleh Fajar Zainuddin 2014 dalam skripsi yang
berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan
Kompetensi Merakit Sistem Kendali Berbasis PLC Siswa Kelas XII SMKN 2 Depok”.
Hasil penelitian menunjukkan: 1 peningkatan kompetensi siswa pada intervensi
lebih tinggi dibandingkan kelas non-intervensi, 2 proses belajar mengajar
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan media Trainer PLC
Festo lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dan media Trainer
PLC OMRON yang selama ini dipakai oleh guru.
C. Kerangka Pikir