Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

28 kontrol 0,35 sedang, 2 afektif siswa dengan perbandingan rerata skor afektif kelompok eksperimen sebesar 82,10 sedangkan kelompok kontrol 76,10, 3 psikomotor siswa dengan perbandingan rerata skor psikomotor kelompok eksperimen 80,81 dan kelompok kontrol 75,71. Sofyan Setyo Adi Pamungkas 2014 dalam skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Project Based Learning pada Mata Pelajaran Sistem Komputer kelas X di SMKN 1 Gombong” dengan metode penelitian Quasi Experimental Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data dengan tes dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran Project Based Learning lebih efektif untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa dibandingkan dengan model pembelajaran Teacher Center Learning. Penelitian yang dilakukan oleh Fajar Zainuddin 2014 dalam skripsi yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Kompetensi Merakit Sistem Kendali Berbasis PLC Siswa Kelas XII SMKN 2 Depok”. Hasil penelitian menunjukkan: 1 peningkatan kompetensi siswa pada intervensi lebih tinggi dibandingkan kelas non-intervensi, 2 proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan media Trainer PLC Festo lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dan media Trainer PLC OMRON yang selama ini dipakai oleh guru.

C. Kerangka Pikir

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten. Untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten, di dalamnya terdapat komponen-komponen yang 29 mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran. Komponen yang terpenting dalam proses tersebut adalah peran guru dan peserta didik, dalam pembelajaran guru harus membuat peserta didik dominan aktif dan suasana kelas yang kondusif dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran merupakan upaya untuk menjadikan peserta didik lebih aktif dan pembelajaran berpusat kepada peserta didik. Ketepatan dalam pemilihan model pembelajaran dapat mempengaruhi keberhasilan capaian kompetensi siswa. Pemrograman PLC adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa kelas XII jurusan Teknik Instalasi tenaga Listrik. Penerapan model pembelajaran dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa dalam aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomorik. Inovasi model pembelajaran diperlukan untuk memberikan rangsangan pada proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek, peserta didik diberikan kesempatan seluas-luasnya mengelola proses pembelajaran mulai dari mengidentifikasi masalah, pengambilan keputusan, sampai menghasilkan proyek untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Model pembelajaran berbasis proyek mendorong peserta didik untuk bekerja mandiri, berfikir kritis dan bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan capaian hasil belajar yang lebih baik. 30 Penggunaan media juga diutamakan dalam pembelajaran ini. Tujuan pembelajaran pada kompetensi pemrograman PLC akan lebih maksimal dengan penerapan media pembelajaran simulator PLC OMRON CX.Programmer versi 9. Peserta didik akan memperoleh gambaran yang jelas dalam kompetensi ini. Berdasarkan uraian tersebut skema penelitian seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Skema Kerangka Pikir Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Pretest Posttest Kelas Kontrol Model Pembelajaran Konvensional Metode ceramah dan demonstrasi + Media Pembelajaran CX. Programmer Kelas Eksperimen Model Pembelajaran Berbasis Proyek Media Pembelajaran CX. Programmer Posttest Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Besbasis Proyek pada Capaian Aspek Kognitif Peserta Didik Kompetensi Pemrograman PLC Mata Pelajaran INSTALASI MOTOR LISTRIK Kompetensi Pemrograman PLC 31

D. Hipotesis Penelitian