18
F. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Kedisiplinan sangat berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Disiplin berarti mengarahkan kehendak pada suatu cita-cita atau tujuan
tertentu oleh karena itu disiplin sangat besar peranannya dalam mencapai suatu tujuan, jika seseorang melaksanakan kedisiplinan dengan baik
kemungkinan besar sukses yang akan dicapai besar juga sehingga prestasi belajarnya juga akan meningkat. Kedisiplinan dapat menumbuhkan
keteraturan. Hanya dengan belajar secara teratur seperti membaca buku secara teratur, tidak suka menunda-nunda belajar sampai waktu ujian, dan
tidak suka menunda untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru maka seorang siswa akan memperoleh hasil yang baik.
Bidang studi akuntansi merupakan materi yang termasuk dalam kategori yang sulit untuk dipelajari, karena terdapat konsep-konsep
akuntansi yang sulit untuk dimengerti, sehingga mempelajarinya pun membutuhkan suatu ketekunan, kejelian dalam menghitung angka-angka.
Namun bila siswa tersebut memiliki kedisiplinan belajar yang tinggi akan membuat siswa memiliki kecakapan belajar yang baik sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar akuntansi yang lebih baik. 2.
Hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar akuntansi Setiap siswa yang satu dengan yang lain tentu mempunyai fasilitas
yang berbeda, hal ini dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi orang tua mereka yang berbeda pula. Kelengkapan fasilitas belajar sangat
19
bermanfaat bagi seseorang siswa karena fasilitas merupakan alat untuk membantu, menunjang dan diperlukan dalam proses belajar dan
pembelajaran. Dengan adanya tempat belajar yang baik seperti ruang belajar,
kursi, meja belajar dan penerangan yang cukup baik maka akan menciptakan rasa nyaman pada diri anak tersebut untuk belajar.
Sedangkan dengan adanya alat-alat pelajaran seperti alat tulis, buku tulis untuk mencatat akan memacu semangat pada diri anak tersebut untuk giat
dalam belajar. Dalam mata pelajaran akuntansi kelengkapan fasilitas belajar
sangat penting untuk dipenuhi meliputi kalkulator, buku tulis, alat tulis seperti penggaris, pensil, penghapus dan sebagainya, karena bila
kelengkapan itu tidak dipenuhi dengan baik maka akan menghambat proses belajar siswa tersebut. Seorang siswa yang memiliki kelengkapan
fasilitas belajar cenderung akan meningkatkan prestasi belajar akuntansinya dengan baik.
3. Hubungan antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan prestasi
belajar akuntansi Keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar tidak lepas dari
motivasi siswa itu sendiri. Motivasi tersebut dapat bermacam- macam sesuai dengan kondisi atau alasan yang mendasari minat siswa mengikuti
bimbingan belajar. Minat adalah suatu kecenderungan yang menetap dalam diri seseorang dimana ia merasa tertarik pada suatu hal dan merasa
20
senang bersama dengan hal itu. Minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melaksanakan apa saja yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih. Minat mengikuti bimbingan belajar dapat juga dikarenakan termotivasi oleh temannya, karena menga lami kesulitan
dalam belajar, karena ingin memperdalam pelajaran yang telah diterima di sekolah, dan sebagainya.
Bimbingan belajar ini sangat penting dan bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam setiap mata pelajaran terutama
bagi mata pelajaran akuntansi karena mengikuti bimbingan belajar dapat mempermudah siswa tersebut dalam belajar dan dapat mengatasi
kesulitan-kesulitan belajar yang mereka temukan dalam mata pelajaran akuntansi. Dengan minat mengikuti bimbingan belajar maka ada
kecenderungan akan meningkatkan prestasi belajar akuntansi. 4.
Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi.
Tingkat pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang secara tidak langsung berhubungan dengan prestasi belajar anak. Bagi
orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi pada umumnya lebih mengerti akan pentingnya sekolah bagi anak-anaknya dan mereka
akan selalu memperhatikan perkembangan anak-anaknya, sebaliknya bagi orang tua yang tidak berpendidikan pada umumnya menganggap rendah
pendidikan dan kurang memperhatikan perkembangan anak-anaknya terutama pada prestasi belajarnya.
21
Orang tua yang berpendidikan rendah akan kesulitan untuk membantu anak mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Pengetahuan
yang terbatas dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan orang tua mengalami kesulitan untuk membantu mengatasi kesulitan
belajar anak mereka. Kemampuan orang tua dalam menyelesaikan tingkat pendidikan
yang tinggi menjadi pemicu semangat bagi anak untuk mencapai hal yang serupa hal ini dikarenakan pendidikan yang tinggi akan membuat orang
tua berusaha untuk menyadarkan anak mereka untuk selalu giat belajar dalam hal ini adalah belajar akuntansi sehingga akan dapat meningkatkan
prestasi belajarnya terutama di bidang akuntansi. Dengan pendidikan orang tua yang tinggi memudahkan orang tua tersebut dalam
menyelesaikan kesulitan belajar yang dialami oleh anak mereka yang didasarkan atas pengalaman mengenyam dunia pendidikan yang lebih
tinggi.
G. Penelitian Sebelumnya