masing variabel bebas, sehingga model regresi yang terbentuk dari nilai variabel terikat.
E. Uji Regresi Liner Berganda
Setelah dilakukan perhatian secara dengan menggunakan program SPSS maka diperoleh koefisien korelasi antara X dengan Y r
x1y
sebesar 0,471 dan r
2 x1y
sebesar 0,222. Harga koefisien korelasi tersebut lebih besar dari harga kritis pada tabel koefisien product moment r
0,0580
= 0,222.
Dengan demikian maka didapat korelasi positif antara X
1,
X
2,
X
3,
dan X
4
dengan Y, yang artinya adalah bahwa meningkatnya kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan
orang tua secara serentak, maka meningkat pula prestasi belajar. Besar hubungan ini ditentukan oleh koefisien determinasi r
2 x1y
atau sebesar 22,2. Ini berarti meningkatnya prestasi belajar 22,2 dapat dijelaskan oleh variabel
kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua.
Perhitungan ini menghasilkan persamaan regresi linier berganda yaitu Y = 3,0084+0,04521 X
1
+0,04161 X
2
+0,04083 X
3
+0,259 X
4
. Tabel rangkuman analisis variansi uji keberartian Y atas X
1
disajikan dalam sebagai berikut ini.
Tabel 5.9. Analisis Variansi Uji Keberartian Y atas X
1,
X
2
,X
3
,X
4
Sumber Variasi dk
JK RJK
F P
Regresi 4
7,376 1,844
5,356 0,001
Residu Total
75 79
25,824 33,200
0,344
Setelah dilakukan uji keberartian regresi, diperoleh harga F hitung sebesar 5,356. Harga ini lebih besar dari harga F pada tabel dengan derajat
kebebasan pembilang 1, dan derajat kebebasan penyebut 80 pada taraf signifikansi 5 yaitu 3,96. Ini berarti regresi tersebut signifikan pada taraf
signifikansi 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara bersama- sama atau serentak variabel kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat
mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua
berpengaruh secara signifikan dengan prestasi belajar siswa pada taraf signifikansi 5.
A. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SMK Tamansiswa Nanggulan dipengaruhi oleh variabel kedisiplinan belajar,
fasilitas belajar dan minat mengikuti bimbingan belajar. Sedangkan tingkat pendidikan orang tua tidak mempunyai pengaruh terhadap prestasi
siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari seberapa besar persentase variabel- variabel bebas terhadap variabel prestasi belajar. Penelitian juga
memberikan intisari bahwa prestasi belajar siswa SMK Tamansiswa Nanggulan secara berarti dipengaruhi oleh variabel kedisiplinan belajar,
fasilitas belajar dan minat mengikuti bimbingan belajar dan secara tidak berarti dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua. Hal ini dapat
dilihat dari sumbangan efektif dan sumbangan relatif dari masing- masing variabl bebas seperti dijelaskan didepan. Berikut ini pembahasan untuk
masing- masing hipotesis : 1.
Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara
kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisie n korelasi sebesar 0,286 dan koefisien
determinasi menunjukkan besarnya hubungan ini sebesar 8,2. menunjukkan bahwa korelasi tersebut signifikan pada taraf signifikansi
5, dan hasil perhitungan t hitung sebesar 1,937789 yang kemudian dibandingkan denga n t tabel dengan taraf signifikan 5 sebesar
1,658. Ternyata dari hasil perhitungan didapat bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, ini berarti bahwa kedisiplinan belajar mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini memberikan suatu masukan bagi siswa untuk
senantiasa menanamkan disiplin baik disiplin diri ataupun disiplin sosial dalam diri siswa sendiri terutama dalam hal belajar, sehingga prestasi
belajarnya dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan. Untuk dapat mencapai hasil belajar atau prestasi belajar yang baik, seorang siswa perlu
mempersiapkan terlebih dulu mata pelajaran yang nantinya akan disampaikan di kelas atau dengan kata lain belajar sebelum dan sesudah
mata pelajaran yang nantinya akan disampaikan oleh guru. Dengan keteraturan dan disiplin segala usaha yang ingin dicapai akan lebih baik.
Disiplin selain akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan proses arah pembentukan watak
yang baik. Hubunganya dengan belajar, disiplin belajar mempengaruhi prestasi belajar karena siswa yang mempunyai disiplin yang tinggi dan
teratur akan memiliki sikap yang positif dan senang akan hal tersebut, sehingga dapat membantu dalam pencapain prestasi belajar ke arah yang
lebih baik. Ini berarti semakin tinggi disiplin belajar seorang siswa maka semakin tinggi prestasi belajar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yohana Krismika Dewi Andari 2003 yang menunjukkan bahwa kedisplinan belajar
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan, maka hal ini memberikan satu masukan bagi siswa untuk senantiasa mendisiplinkan diri
dalam belajar sehingga prestasi belajarnya dapat ditingkatkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar yang tinggi akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi lebih tinggi. 2.
Hubungan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara fasilitas
belajar dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,352 dan koefisien determinasi
menunjukkan besarnya hubungan ini sebesar 12,4. Menunjukkan bahwa korelasi tersebut signifikan pada taraf signifikansi 5, dan hasil
perhitungan t hitung sebesar 3,36758 yang kemudian dib andingkan dengan t tabel dengan taraf signifikan 5 sebesar 1,658. Ternyata dari hasil
perhitungan didapat bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, ini berarti bahwa fasilitas belajar mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar siswa. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Thamrin Nasution dan
Nurhajilah Nasution 1985 yaitu apabila fasilitas belajar siswa dimiliki lengkap akan membantu siswa untuk memicu semangat belajar yang
tinggi. Semangat belajar ini yang mendorong anak untuk lebih giat belajar sehingga prestasi anak menjadi lebih baik.
Fasilitas belajar yang tersedia akan mempengaruhi konsentrasi belajarnya. Jika fasilitas belajar siswa lengkap, belajar anak menjadi lebih
mudah karena apa yang dibutuhkan anak dalam belajar sudah tersedia, sehingga dalam belajar tidak perlu mengganggu konsentrasi belajar yang
lain. Hal ini tentu saja tdaik lepas dari kesadaran orang tua dalam hal penyediaan fasilitas belajar.
Dengan ditemukannya hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar maka diharapkan kepada orang tua
siswa untuk lebih memberikan perhatian tentang pendidikan terutama dalam hal penyediaan fasilitas belajar. Apabila fasilitas belajar sudah
tersedia diharapkan pula kepada siswa untuk memanfaatkan sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Hubungan antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan prestasi
belajar siswa Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara minat
mengikuti bimbingan belajar dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,316 dan koefisien
determinasi menunjukkan besarnya hubungan ini sebesar 10. Menunjukkan bahwa korelasi tersebut signifikan pada taraf signifikansi
5, dan hasil perhitungan t hitung sebesar 2,95 yang kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan taraf signifikan 5 sebesar 1,658.
Ternyata dari hasil perhitungan didapat bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, ini berarti bahwa minat mengikuti bimbingan belajar mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh positif antara minat mengikuti bimbingan belajar dengan
prestasi belajar siswa dapat terjadi karena siswa yang memiliki minat belajar dengan mengikuti bimbingan belajar akan mempunyai gairah, rasa
senang dan semangat dalam belajar sehingga mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan untuk belajar. Siswa yang
mempunyai minat mengikuti bimbingan belajar tinggi sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan belajarnya sehingga
prestasi yang diraihnya semakin baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lisa Herayani 2004 yang
menunjukkan bahwa minat belajar mempunyai hubungan yang positif dan signifikan, maka hal ini memberikan satu masukan bagi siswa unt uk
senantiasa meningktkan minat belajarnya salah satunya dnegan mengikuti bimbingan belajar sehingga prestasi belajarnya dapat ditingkatkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat untuk mengikuti bimbingan belajar yang tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi
lebih tinggi. 4.
Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa
Hasil penelitian menunjukan tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi. Hal ini dibuktikan
dengan hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,111 dan koefisien determinasi menunjukan besarnya hubungan ini sebesar 1,2.
Menunjukkan bahwa koefisien tersebut tidak si gnifikan pada taraf signifikan 5. Ternyata dari hasil perhitungan didapat
bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel, ini berarti bahwa tingkat pendidikan orang tua tidak mempunyai hubungan dengan prestasi belajar akuntansi.
Tingkat pendidikan oang tua tidak berhubungan dengan prestasi belajar akuntansi karena pada dasarnya prestasi belajar dapat dibentuk.
Meskipun tingkat pendidikan orang tua tinggi tetapi apabila anak tersebut malas belajar, kurangnya perhatian, bimbingan, motivasi dari orang tua
dikarenakan orang tua terlalu sibuk dengan aktivitas mereka sendiri, tidak adanya keinginan anak untuk menjadikan orang tua sebagai contoh bagi
hidup mereka di masa depan, kurangnya peran serta dari orang tua hal ini dapat menyebabkan prestasi belajar anak tersebut rendah dan sebaliknya
meskipun tingkat pendidikan orang tua rendah tetapi apabila anak tersebut rajin dalam belajar, dan besarnya peran serta orang tua dalam perhatian
dan bimbingan orang tua dalam belajar anak maka hal ini akan menyebabkan prestasi belajar anak tinggi. Pada dasarnya anak itu send iri
yang memegang peranan yang paling utama dalam peningkatan prestasi belajarnya karena jika tidak ada motivasi dalam dirinya maka upaya untuk
meningkatka prestasi belajar juga akan sulit dicapai Ainurrofiq, 2003 : 81.
Berdasarkan uji signifikansi secara parsial dapat diketahui bahwa masing – masing variabel bebas kedisiplinan belajar, fasilitas belajar,
minat mengikuti bimbingan belajar mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Sedangkan variabel tingkat pendidikan
orang tua mempunyai t hitung lebih kecil dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05, sehingga tingkat pendidikan orang tua tidak mempunyai
hubungan secara signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Besarnya koefisien korelasi antara variabel bebas secara bersama –
sama dengan variabel terikat diketahui dengan menggunakan analisis regresi. Tujuannya adalah untuk memprediksi atau meramalkan kedudukan
variabel terikat apabila dilihat dari pengaruh variabel bebasnya. Dari analisis data diperoleh harga Ry 1,2,3,4 sebesar 0,471; koefisien
determinasi R
2
sebesar 0,222 dan harga F
reg
hitung sebesar 5,356 mempunyai harga p 0,05. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
hipotesis nihil Ho ditolak dan hipotesis alternativ Ha artinya secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
serentak variabel kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua mempunyai hubungan
yang signifikan dengan prestasi belajar akuntansi pada taraf signifikan 5. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara
tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,111 dan koefisien
determinasi menunjukkan besarnya hubungan ini sebesar 1,2. Menunjukkan bahwa korelasi tersebut tidak signifikan pada taraf
signifikansi 5. Ternyata dari hasil perhitungan didapat bahwa r hitung lebih kecil dari r tabel, ini berarti bahwa tingkat pendidikan orang tua tidak
mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka beberapa kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar
dengan prestasi belajar akuntansi. 2.
Terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar akuntansi.
3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara minat mengikuti
bimbingan belajar dengan prestasi belajar akuntansi. 4.
Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi.
5. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara keempat variabel
kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar, dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama dengan prestasi
belajar akuntansi.
B. Keterbatasan Penelitian