Uji Asumsi Klasik Hubungan antara kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Taman Siswa Nanggulan.

demikian hipotesis keempat yang menyatakan ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar tidak diterima.

D. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi ganda, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik.

1. Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui secara teliti variabel bebas mana yang berkorelasi dengan sisa variabel bebas lainnya, maka digunakan pengujian dengan pendekatan metode klien, adapun cara yang ditempuh yaitu meregresikan setiap variabel bebas dengan variabel bebas lainnya, regresi antara variabel bebas dengan tujuan untuk mengetahui nilai koefisien determinasi parsial r 2 untuk setiap variabel bebas yang diregresikan, setelah mendapatkan r 2 untuk setiap variabel bebas tadi maka nilai dari r 2 dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi majemuk. Apabila r 2 X 1 …X n … R 2 X 1 …X n , artinya derajat multikolinearitas yang terjadi diantara variabel bebas adalah sangat rendah atau tidak terjadi multikolinearitas, sehingga jika dipergunakan untuk interpretasi nilai regresi maka secara statistik tidak akan membahayakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dan apabila yang terjadi sebaliknya, yaitu r 2 X 1 …X n … R 2 X 1 …X n , maka dapat dipastikan bahwa diantara variabel bebas itu terdapat gejala multikolinearitas, walaupun multikolinearitas yang terjadi rendah kecil maka secara statistik hal ini tidak membahayakan bagi interpretasi secara statistik. Dari nilai regresi antara variabel bebas pada data penelitian ini didapatkan nilai r 2 untuk masing- masing variabel bebas adalah sebagai berikut : Tabel 5.6. Nilai Uji Multikolinearitas Variabel Bebas r 2 X 1 – X 2 X 1 – X 3 X 1 – X 4 X 2 – X 3 X 2 – X 4 X 3 – X 4 0,210 0,051 -0,056 0,175 0,112 0,183 R 2 = 0,222 Nilai r 2 yang didapat dari nilai regresi antara variabel bebas dapat disimpulkan bahwa derajat multikolinearitas yang terjadi adalah dapat dikatakan bahwa r 2 X 1 …X n … R 2 X 1 …X n , sehingga tidak ada gejala multikolinearitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas mengandung pengertian bahwa variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi lain. cara yang dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas pada model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Spearmen Rank Correlation. Data dalam penelitian ini adalah sebanyak 80, kemudian dengan berpedoman pada taraf signifikan α = 0,05. Bila nilai probabilitas sig 0,05 maka dapat dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 5.7. Nilai Uji Heteroskedastisitas Variabel Bebas rs Sig α Keterangan Kesimpulan X 1 -0,010 0,932 0,05 Tidak Signifikan Tidak Terjadi Heteroskedastisitas X 2 -0,034 0,766 0,05 Tidak Signifikan Tidak Terjadi Heteroskedastisitas X 3 0,050 0,662 0,05 Tidak Signifikan Tidak Terjadi Heteroskedastisitas X 4 0,006 0,960 0,05 Tidak Signifikan Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Dari tabel di atas diperoleh bahwa seluruh variabel bebas mempunyai nilai probabilitas yang lebih besar dari taraf signifikan 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

3. Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini, maka digunakan uji Durbin Watson DW dengan melihat korelasi DW test. Menurut Suprapto 1984 : 125, untuk mengetahui terjadinya autokorelasi, dengan sampel 80 responden, maka digunakan kriteria uji Durbin Watson seperti tabel berikut ini : Tabel 5.8. Nilai Uji Autokorelasi Durbin Watson Kesimpulan Kurang dari 1,10 1,10 sampai dengan 1,54 1,55 sampai dengan 2,46 2,47 sampai dengan 2,96 Lebih dari 2,96 Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi Dari hasil perhitungan melalui program SPSS for Windows, nilai Durbin Watson DW sebesar 1,622. Nilai DW tersebut terletak antara 1,55 sampai dengan 2,46 dengan kesimpulan tidak ada autokorelasi. Hal ini berarti tidak ada autokorelasi antara masing- masing variabel bebas, sehingga model regresi yang terbentuk dari nilai variabel terikat.

E. Uji Regresi Liner Berganda

Dokumen yang terkait

Tingkat pendidikan orang tua dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islam Tanah Abang Jakarta Pusat

0 4 68

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, LAYANAN BIMBINGAN KONSELING, DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Perhatian Orang Tua, Layanan Bimbingan Dan Konseling, Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar (Penelitian pada Siswa SMK Muhammadiyah 1

0 0 20

Hubungan kedisiplinan belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa.

0 0 156

Hubungan antara movitasi belajar, fasilitas belajar, dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi.

0 1 155

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Tamansiswa Nanggulan kelas II jurusan akuntansi.

0 0 168

Hubungan kedisiplinan belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa

0 1 154

Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dan Kompetensi Dosen Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa 000010

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, MINAT MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DAN TINGKAT PENDIIDKAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 1 146

Hubungan antara movitasi belajar, fasilitas belajar, dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi - USD Repository

0 0 153