Perilaku Konsumen Analisis sikap konsumen terhadap atribut pelayanan : studi kasus pada Hotel Bandung Permai, Jembe.

J. Pandangan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan

Terdapat perbedaan mendasar antara industri yang menghasilkan produkbarang sebagai outputnya dengan industri yang memberikan jasa pelayanan service kepada konsumennya. Perbedaannya terletak pada karakteristik jasa. Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Service quality lebih sulit untuk dievaluasi oleh konsumen jika dibandingkan dengan Goods quality. 2. Konsumen tidak dapat mengevaluasi Service quality semata-mata hanya berdasarkan kepada hasil akhir dari service tersebut. Satu-satunya kriteria yang diperhitungkan dalam mengevaluasi Service quality didefinisikan oleh konsumen. Hanya penilaian konsumenlah yang berlaku, semua penilaian lainnya sama sekali tidak relevan. Sebagai batasan apabila nilai kualitas pelayanan yang diperoleh kurang dari 100 maka menunjukkan terdapat perbedaangap kualitas pelayanan antara yang disampaikan oleh pemberi pelayanan dengan yang diharapkan oleh pelanggan.

K. Hotel

Dalam pengertian atau definisinya, setiap orang akan berbeda dalam menguraikan arti hotel. Belum ada satu definisi hotel yang mampu menguraikan makna hotel secara keseluruhan dengan lengkap. Perbedaan- perbedaan uraian yang dikemukakan tentunya tidak terlepas dari latar belakang yang berlainan, sehingga masing-masing mempunyai pandangan- pandangan dan pendekatan tentang suatu masalah secara berlainan pula. Selain keinginan para pembuat definisi baik perorangan, asosiasi maupun lembaga untuk memfokuskan atau menitik beratkan pengertian pada suatu hal tertentu, juga terpengaruh oleh suatu kenyataan atau keadaan yang didefinisikan pada saat itu, dimana akomodasi tumbuh dan meningkat sesuai dengan perkembangan jaman dan bahkan sampai sekarangpun masih tumbuh dan berkembang. Beberapa pengertian hotel antara lain : 1. Berdasarkan SK Menparpostel No. KM34HK103MPPT1987 Hotel adalah suatu akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang telah ditetapkan. 2. Berdasarkan SK Menteri perhubungan No. PM10DWPhh77 tanggal 12 Desember 1977. Hotel adalah suatu jasa akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. 3. Menurut R.S. Damardjati dalam buku istilah-istilah dunia pariwisata. Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa-jasa dalam bentuk akomodasi penginapan serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya