BAB II LANDASAN TEORITIK
A. Fasilitas Kerja
Lingkungan kerja dalam arti fisik dapat berupa fasilitas kerja yang disediakan dalam suatu Balai Latihan Kerja BLK. Fasilitas dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan sesuatu usaha Arikunto, 1990:81. Oleh karena itulah,
fasilitas yang disediakan oleh BLK merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam menarik dan mempertahankan instruktur di BLK tersebut.
Ahyari 1986:207 menyatakan bahwa jika lingkungan kerja yang baik dalam suatu instansi dapat terealisasi maka akan menjadikan
produktivitas kerja karyawan instansi tersebut akan meningkat. Untuk menyediakan fasilitas yang memadai bagi karyawannya, perusahaan perlu
mengadakan perencanaan fisik. Perencanaan fisik hendaknya mempertimbangkan beberapa hal-hal Mudhoffir, 1986:103-104 sebagai
berikut. 1.
Ruang-ruang yang ada hendaknya disesuaikan dengan rancangan pengembangan instruksional yang sangat efektif untuk belajar atau
mengajar.
11
2. Tersedia peralatan praktek yang cukup untuk instruktur yang akan
melakukan kegiatan latihan, workshop, demontrasi maupun rapat atau diskusi.
3. Fasilitas yang ada dapat digunakan pada jam-jam di luar jam praktek.
4. Mebelperabotan hendaknya fungsional dan menarik serta dilengkapi
dengan perlengkapan yang memadai. 5.
Mudah mendapatkan aliran listrik pada tiap ruangan, lampu cukup terang, disediakan telepon dan intercom serta air conditioning.
6. Kelembaban udara dijaga agar tidak mempercepat kerusakan peralatan.
7. Kebutuhan ruangan didasarkan atas kegiatan dan kecenderungan
perkembangan untuk masa yang akan datang dengan memperhitungkan juga perabotan dan peralatan yang digunakan.
8. Kebutuhan perabotan furniture hendaknya didasarkan atas kegunaan,
keluwesan, kenyamanan dan aman. Fasilitas kerja biasanya berhubungan langsung dengan pekerjaan
instruktur di BLK. Fasilitas kerja yang tersedia di tempat kerja juga harus dirawat dengan baik. Bertens 2002:193 menyatakan bahwa tempat kerja bisa
dianggap sehat kalau bebas dari resiko terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit sebagai akibat kondisi kurang baik di tempat kerja. Fasilitas yang
disediakan oleh suatu perusahaan Ahyari, 1986:216 antara lain. 1.
Suhu dan pertukaran udara Suhu udara atau temperatur ruang kerja instruktur merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi kondisi kerja instruktur di BLK. Suhu
udara yang terlalu panas akan menurunkan gairah kerja dari para instruktur. Oleh karena itulah, ventilasi harus cukup lebar terutama pada
daerah-daerah yang panas sehingga menimbulkan pertukaran udara yang baik yang dapat menyehatkan badan. Selain ventilasi, konstruksi gedung
dan luas ruangan dapat berpengaruh pula pada pertukaran udara. Pertukaran udara yang baik akan menyehatkan badan dan menimbulkan
rasa kesegaran sehingga semangat dan gairah kerja dapat pula ditingkatkan.
2. Penerangan
Penerangan sangat berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar. Penerangan yang baik adalah penerangan yang penyebarannya
merata di seluruh tempat kerja. Beberapa keuntungan dari adanya penerangan yang baik adalah mempertinggi gairah kerja instruktur,
memperbaiki kualitas kerja instruktur, mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi, memudahkan pengamatan dan pengawasan serta mengurangi
terjadinya kerusakan dari barang-barang yang dikerjakan. 3.
Penggunaan warna Pemilihan warna dalam ruang kerja BLK akan mempengaruhi
kondisi kerja para instruktur di BLK tersebut. Warna yang dipergunakan dalam ruang kerja ini erat hubungannya dengan sistem penerangan dalam
ruang kerja BLK terutama untuk sistem penerangan yang menggunakan atap sebagai pembaur sinar. Pembauran dan pemantulan sinar kembali
akan sangat dipengaruhi oleh warna yang digunakan dalam ruang kerja para instruktur tersebut.
4. Tata ruang gerak
Tata ruang gerak adalah pengorganisasian atas penataan ruang kerja yang layak dan didukung dengan desain yang fungsional. Untuk dapat
bekerja dengan baik, ruang gerak instruktur sangat perlu diperhatikan. Ruang gerak yang terlalu sempit bagi instruktur mengakibatkan instruktur
tidak dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi, ruang gerak yang terlalu besar akan mengakibatkan pemborosan bagi BLK.
5. Kebersihan
Kebersihan adalah tempat kerja yang bersih yang dapat menimbulkan rasa senang sehingga bisa mempengaruhi semangat para
instruktur. 6.
Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana adalah alat-alat yang berada di tempat kerja
yang dapat digunakan untuk menambah kinerja yang optimal bagi instruktur.
7. Keamanan kerja
Apabila BLK dapat memberikan jaminan terhadap keamanan maka ketenangan dalam bekerja akan dapat ditimbulkan sehingga semangat dan
gairah kerja akan dapat ditingkatkan. BLK harus menyediakan alat keselamatan kerja, melatih penggunanya serta mengharuskan bagi setiap
instruktur untuk memakainya.
Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada perencanaan fisik yang dikemukakan oleh Mudhoffir 1986:103-104. Hal ini dikarenakan
perencanaan fisik yang dikemukakan oleh Mudhoffir tersebut lebih menunjuk pada fasilitas kerja yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini.
B. Pendidikan dan Pelatihan Diklat