Adapun keuntungan dari penerapan gaya kepemimpinan yang demokratis berupa keputusan dan tindakan yang lebih objektif dan tumbuhnya
rasa ikut memiliki. Kerugiannya, yaitu keputusan serta tindakan-tindakan kadang-kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang dan keputusan yang
dibuat bukan merupakan keputusan terbaik. Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada gaya mengajar yang
dikemukakan oleh Syah 1995:254. Hal ini dikarenakan penulis lebih mudah menjelaskan dan membuat indikator-indikator untuk kuesioner gaya
mengajar.
E. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian sebelumnya yang masih satu tema dengan penelitian ini, memperoleh hasil penelitian yang sama meskipun masing-
masing peneliti mengadakan penelitian pada studi kasus yang berbeda-beda. Pada umumnya, penelitian yang menggunakan cara pemecahan masalah
metodologi penelitian yang sama akan menunjukkan hasil penelitian yang sama pula.
Hasil penelitian dari Yuniarti dengan studi kasus SMA Bina Harapan Sleman, Yogyakarta menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengalaman
kerja seoarang guru dengan keterampilan mengajar guru tersebut. Kesimpulan yang diperoleh dari Yuniarti juga didukung oleh Suswantiningsih dengan
studi kasus SMU Negeri I Pakem, Sleman, Yogyakarta. Hasil penelitian
Suswantiningsih menunjukkan ada hubungan antara pengalaman kerja guru dengan sikap guru dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel-variabel dalam
penelitian ini. Ada hubungan antara pengalaman kerja instruktur dengan gaya mengajar instruktur tersebut. Adapun hal yang ingin ditekankan penulis, guru
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah instruktur. Selain itu, gaya mengajar merupakan bagian dari keterampilan mengajar dan sikap guru dalam
proses belajar mengajar. Selain itu, berdasarkan abstraksi studi optimalisasi kinerja Balai
Latihan Kerja dalm website www.nakertrans.go.id
menyatakan bahwa kinerja Balai Latihan Kerja belim optimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah
faktor peralatan yang dimiliki. Peralatan yang dimiliki BLK banyak yang rusak selain sudah ketinggalan jaman out of date. Gaya mengajar instruktur
merupakan bagian dari kinerja BLK.
F. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara Fasilitas Kerja dengan Gaya Mengajar Instruktur
di Balai Latihan Kerja
Fasilitas kerja didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan suatu pekerjaan. Gaya mengajar yaitu
keseluruhan tingkah laku instruktur dalam mengajarmelatih. Seorang instruktur mampu mengoptimalkan gaya mengajarnya apabila didukung
oleh fasilitas kerja yang dibutuhkannya. Hal ini diduga ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur.
2. Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan Diklat dengan Gaya
Mengajar Instruktur di Balai Latihan Kerja
Pendidikan dan pelatihan diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan. Gaya
mengajar yaitu keseluruhan tingkah laku instruktur dalam mengajarmelatih. Dengan lamanya diklat yang diikuti instruktur maka
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dapat ditingkatkan yang
nantinya akan membawa instruktur tersebut pada gaya mengajar yang lebih baik. Hal ini diduga ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan
diklat dengan gaya mengajar instruktur.
3. Hubungan antara Pengalaman kerja dengan Gaya Mengajar
Instruktur di Balai Latihan Kerja
Pengalaman kerja merupakan lamanya waktu instruktur bekerja. Gaya mengajar yaitu keseluruhan tingkah laku instruktur dalam
mengajarmelatih. Dengan lamanya bekerja, instruktur akan lebih mudah dalam mengambil sikap pada saat atau situasi tertentu ketika proses
belajar mengajar sehingga instruktur tersebut dapat mengembangkan gaya mengajarnya sesuai dengan kondisi kelas prakteknya. Hal ini diduga ada
hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur.
G. Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan
pengecekannya Sudjana, 2002:219. Dalam penelitian ini hipotesis dirumuskan sebagai berikut.
1. Ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di
Balai Latihan Kerja 2.
Ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan diklat dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja
3. Ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur
di Balai Latihan Kerja
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian studi kasus case study. Penelitian studi kasus yaitu penelitian yang terinci tentang
seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu Sevilla, 1993:73.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Balai Latihan
Kerja BLK Jogyakarta di Jln. Kyai Mojo no. 5 Jogyakarta. 2.
Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2007.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah para
instruktur di BLK Jogyakarta.
37