Hubungan antara Fasilitas Kerja dengan Gaya Mengajar Instruktur Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan Diklat dengan Gaya

Tabel V.5 Rangkuman Pengujian Normalitas No Variabel Signifikansi α Kategori 1. 2. 3. 4. Fasilitas Kerja X 1 Pendidikan dan Pelatihan X 2 Pengalaman Kerja X 3 Gaya Mengajar Y 0.623 0.735 0.214 0.311 0,05 0.05 0,05 0,05 Normal Normal Normal Normal Hasil uji normalitas seperti tampak pada tabel di atas menunjukkan bahwa harga signifikansi variabel fasilitas kerja, pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja dan gaya mengajar dalam penelitian ini lebih besar dari harga alpha 5 atau 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel fasilitas kerja, pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja dan gaya mengajar dalam penelitian ini berdistribusi normal. Oleh karena itulah, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Hubungan antara Fasilitas Kerja dengan Gaya Mengajar Instruktur

di Balai Latihan Kerja Hipotesis yang akan diuji pada bagian ini adalah sebagai berikut. H : Tidak ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja. H a : Ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah teknik analisis data korelasi product moment dari Pearson seperti yang telah dijabarkan dalam Bab III. Pengujian hipotesis pertama ini dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa harga koefisien korelasi r Pearson sebesar 0,312 dan harga signifikant value sebesar 0.033 perhitungan lihat lampiran VI halaman 127. Langkah selanjutnya adalah membandingkan harga r hasil perhitungan r hitung dengan harga r pada tabel product moment r tabel dengan dk = n–2 dk = 47 – 2 = 45 sehingga diperoleh harga r tabel sebesar 0,294 lihat lampiran VII halaman 128. H ditolak jika r hitung r tabel . Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa harga r hitung harga r tabel atau 0,312 0,294. Oleh karena itulah, H ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikant antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja. Langkah selanjutnya adalah menentukan tinggirendahnya hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur. Tinggirendahnya hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur dapat dilihat dalam tabel indeks dan interpretasi korelasi di bab III. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai koefisien korelasi r = 0,312. Hal ini berarti derajat hubungan antara variabel fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur termasuk dalam kategori rendah.

2. Hubungan antara Pendidikan dan Pelatihan Diklat dengan Gaya

Mengajar Instruktur di Balai Latihan Kerja Hipotesis yang akan diuji pada bagian ini adalah sebagai berikut. Ho : Tidak ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan diklat dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja Ha : Ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan diklat dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah teknik analisis data korelasi product moment dari Pearson seperti yang telah dijabarkan dalam Bab III. Pengujian hipotesis pertama ini dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa harga koefisien korelasi r Pearson sebesar 0,447 dan harga signifikant value sebesar 0,002 perhitungan lihat lampiran VI halaman 127. Langkah selanjutnya adalah membandingkan harga r hasil perhitungan r hitung dengan harga r pada tabel product moment r tabel dengan dk = n–2 dk = 47 – 2 = 45 sehingga diperoleh harga r tabel sebesar 0,294 lihat lampiran VII halaman 128. H ditolak jika r hitung r tabel . Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa harga r hitung harga r tabel atau 0,447 0,294. Oleh karena itulah, H ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikant antara pendidikan dan pelatihan diklat dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja. Langkah selanjutnya adalah menentukan tinggirendahnya hubungan antara pendidikan dan pelatihan diklat dengan gaya mengajar instruktur. Tinggirendahnya hubungan antara pendidikan dan pelatihan diklat dengan gaya mengajar instruktur dapat dilihat dalam tabel indeks dan interpretasi korelasi di bab III. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa nilai koefisien korelasi r = 0,447. Hal ini berarti derajat hubungan antara variabel pendidikan dan pelatihan diklat dengan gaya mengajar instruktur termasuk dalam kategori agak rendah.

3. Hubungan antara Pengalaman Kerja dengan Gaya Mengajar