Jenis Penelitian Data yang Dicari Teknik Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian studi kasus case study. Penelitian studi kasus yaitu penelitian yang terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu Sevilla, 1993:73.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di Balai Latihan Kerja BLK Jogyakarta di Jln. Kyai Mojo no. 5 Jogyakarta. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2007.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah para instruktur di BLK Jogyakarta. 37

2. Obyek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah fasilitas kerja instruktur, tingkat pendidikan instruktur, pengalaman kerja instruktur dan gaya mengajar instruktur.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 1999:72. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti yaitu hubungan antara fasilitas kerja, pendidikan dan pelatihan diklat dan pengalaman kerja instruktur dengan gaya mengajar instruktur maka populasinya adalah para instruktur di BLK Jogyakarta yang berjumlah 52 orang instruktur.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu Sudjana, 2002:161. Apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil keseluruhan tetapi apabila subyek lebih besar dari 100 maka dapat diambil antara 10 - 15 atau 20 - 25 atau lebih dari subyek tersebut Arikunto, 2002: 125. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena subyek kurang dari 100 responden. Oleh karena itulah, sampel dari penelitian ini adalah semua anggota populasi yaitu para instruktur BLK yang berjumlah 52 orang instruktur.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Oleh karena penelitian ini merupakan penelitian populasi maka teknik pengambilan sampelnya yaitu sampling jenuh atau dengan istilah lain adalah sampel sensus. Sampling jenuhsampel sensus merupakan teknik pengambilan sampel dimana semua anggota populasi dijadikan sampel Sugiyono, 1999:78.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelititan

Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2002:96. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut. a. Variabel Independent Variabel Bebas Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain. Variabel Independent dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: fasilitas kerja, pendidikan dan pelatihan diklat dan pengalaman kerja. b. Variabel Dependent Variabel Terikat Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki sejumlah aspek atau unsur yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi lain. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah gaya mengajar instruktur.

2. Pengukuran Variabel Penelitian

a. Variabel Independent Variabel Bebas 1. Variabel Fasilitas Kerja Fasilitas kerja didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan suatu pekerjaan. Untuk data mengenai fasilitas kerja diperoleh melalui jawaban dari kuesioner yang berupa daftar pernyataan. Jawaban yang diperoleh dari kuesioner tersebut diberi skor dengan menggunakan skala likert dimana terdapat pernyataan positif mendukung dan pernyataan negatif tidak mendukung. Alternatif jawaban dari variabel fasilitas kerja memiliki skor dengan kategori: Tabel III.1 Skor Nilai Item Pernyataan Kuesioner Fasilitas Kerja Skor Nilai Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju 4 3 2 1 1 2 3 4 Kuesioner disusun berdasarkan landasan teoritik yang telah diuraikan dalam BAB II, seperti yang dikemukakan oleh Mudhoffir 1986:103-104. Variabel ini memiliki indikator antara lain: tata ruang gerak, tersedianya peralatan praktek, fasilitas di luar jam praktek, perabotanperlengkapan penunjang, kemudahan mendapatkan aliran listrik dan kelembaban udara. Berikut ini disajikan operasionalisasi variabel fasilitas kerja. Tabel III.2 Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Kerja BLK Jogjakarta No Indikator Pernyataan Positif No. Pernyataan Negatif No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tata ruang gerak Tersedianya peralatan praktek Fasilitas di luar jam praktek Perabotanperlengkapan penunjang Kemudahan mendapatkan aliran listrik Kelembaban udara 1 5 6 8 11 12 2,3 4 7 9 10 13 2. Variabel Pendidikan dan Pelatihan Diklat Pendidikan dan pelatihan diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan. Pengukuran variabel pendidikan dan pelatihan diklat adalah lamanya instruktur tersebut mengikuti diklat dalam satuan bulanan. 3. Variabel Pengalaman Kerja Pengalaman kerja adalah suatu kecenderungan bahwa seorang instruktur memiliki keahlian dan keterampilan kerja yang relatif tinggi berdasarkan tahun tertentu yang dapat dilihat dari berapa lama pengalaman kerja itu ditekuni. Pengukuran variabel pengalaman kerja adalah lamanya bekerja dalam satuan tahunan. b. Variabel Dependent Variabel Terikat Untuk mengukur gaya mengajar, cara yang digunakan adalah dengan mengukur hasil isian kuesioner yang telah diisi oleh instruktur. Kuesioner disusun berdasarkan landasan teoritik yang telah diuraikan pada BAB II, seperti yang dikemukakan oleh Syah 1995:254. Variabel gaya mengajar dikembangkan menjadi instrumen penelitian meliputi: Tabel III.3 Kisi-kisi Kuesioner Gaya Mengajar Instruktur BLK Jogjakarta No Indikator Pernyataan Positif No. Pernyataan Negatif No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Wewenang instruktur dalam kelas Pengambilan keputusan di kelas Komunikasi antara instruktur dan siswa Pengawasan oleh instruktur Pemberian tugas Kesempatan siswa untuk berpendapat Penciptaan suasana dalam kelas Motivasi Penghargaan ─ ─ 16 ─ ─ 20 21 22 23 14 15 17 18,19 ─ ─ ─ ─ ─ Masing-masing pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 4 kategori pendapat. Kategori pendapat tersebut terbagi dalam 2 bagian yaitu pernyataan positif mendukung dan pernyataan negatif tidak mendukung. Kategori pendapat tersebut tampak dalam tabel berikut. Tabel III.4 Skor Nilai Item Pernyataan Kuesioner Gaya Mengajar Instruktur Skor Nilai Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju 4 3 2 1 1 2 3 4

F. Data yang Dicari

1. Gambaran umum BLK 2. Sejarah BLK 3. Jumlah instruktur 4. Fasilitas kerja di BLK 5. Jangka waktu instruktur BLK mengikuti Pendidikan dan pelatihan 6. Pengalaman kerja instruktur di BLK 7. Gaya mengajar instruktur BLK

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Melalui cara yang dimaksudkan untuk memperoleh data primer yaitu fasilitas kerja instruktur, pendidikan dan pelatihan diklat instruktur dan pengalaman kerja instruktur.

2. Dokumentasi

Dokumentasi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data-data yang tersedia di BLK. Selain itu, dokumentasi juga digunakan untuk memperoleh data pendidikan dan pelatihan diklat dan pengalaman kerja.

3. Wawancara

Wawancara yang akan dilakukan berupa tanya jawab langsung kepada pihak BLK Jogyakarta. Teknik wawancara juga dipakai untuk melengkapi data-data yang tidak terjangkau oleh kuesioner.

H. Teknik Analisis Data

1. Menguji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi agar hasil penelitian lebih dapat dipertanggung jawaban. Instrumen dalam penelitian ini akan diuji menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Rumus korelasi product moment Arikunto, 2003:177 sebagai berikut. { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n r xy Keterangan: r Xy = koef. korelasi yang dicari n = banyaknya subyek pemilik nilai x = nilai variabel 1 y = nilai variabel 2 Untuk mengetahui validitas instrumen maka koefisien korelasi r xy yang diperoleh dari hasil penhitungan dibandingkan dengan harga r korelasi product moment pada tabel. - Jika r hitung r tabel maka instrumen valid Pengujian validitas instrumen dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5. Koefisien validitas diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor butir atau item dengan skor total. Adapun sampel yang digunakan berukuran n = 30 dengan dk = n – 2 dk = 30 – 2 = 28 sehingga r tabel = 0,374 lihat lampiran VII halaman 128. Dalam penelitian ini, hasil pengukuran validitas setiap item dalam kuesioner fasilitas kerja memperlihatkan bahwa ada satu instrumen yang tidak valid r hitung r tabel. Butir Instrumen yang tidak valid untuk variabel fasilitas kerja adalah nomor 3. Nilai r hitung untuk item nomor 3 tersebut adalah 0.198. Instrumen yang tidak valid ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang perhitungan lihat lampiran II hal 116. Tabel III.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Fasilitas Kerja No. Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 1. 0,377 0,374 Valid 2. 0,585 0,374 Valid 3. 0,391 0,374 Valid 4. 0,750 0,374 Valid 5. 0,469 0,374 Valid 6. 0,611 0,374 Valid 7. 0,679 0,374 Valid 8. 0,618 0,374 Valid 9. 0,538 0,374 Valid 10. 0.667 0,374 Valid 11. 0.785 0,374 Valid 12. 0.614 0,374 Valid Sedangkan untuk variabel gaya mengajar, hasil pengukuran validitas setiap item memperlihatkan bahwa tidak ada satu pun instrument yang tidak valid. Berikut disajikan hasil pengukuran uji validitas perhitungan lihat lampiran II halaman 118. Tabel. III.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Gaya Mengajar No. Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 13. 0,406 0,374 Valid 14. 0,556 0,374 Valid 15. 0,375 0,374 Valid 16. 0,403 0,374 Valid 17. 0,431 0,374 Valid 18. 0,388 0,374 Valid 19. 0,459 0,374 Valid 20. 0,579 0,374 Valid 21. 0,426 0,374 Valid 22. 0,482 0,374 Valid b. Uji Reliabilitas Selain harus mengamati tingkat validitas yang tinggi, instrumen penelitian harus dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Agar instrumen dapat dipercaya maka diperlukan pengujian reliabilitas. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus rumus alpha dari Cronbach Arikunto, 2003:203 yaitu: ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ Σ − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − = 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan: r 11 = reabilitas instrument yang dicari k = banyaknya butir pertanyaan 2 b σ Σ = jumlah variasi butir 2 t σ = varias total Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, maka angka reliabilitas hasil perhitungan dibandingkan dengan indeks korelasi Hadi, 2004:303 dalam tabel berikut. Tabel III.7 Indeks Korelasi dan Interpretasi Reliabilitas Indeks Korelasi Interprestasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0, 200 Sangat Rendah Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5 . Adapun sampel yang digunakan berukuran n = 30. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa untuk variabel fasilitas kerja r hitung = 0,882 perhitungan lihat lampiran II halaman 115 sedangkan variabel gaya mengajar r hitung = 0,778 perhitungan lihat lampiran II halaman 117. Menurut Nunnally Ghozali, 2001:133, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpa 0,60. Dalam penelitian ini, semua variabel mempunyai r hitung yang lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen dalam kuesioner ini dapat diandalkan atau reliabel. Tabel. III.8 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel r hitung Indeks Korelasi Keterangan Fasilitas kerja Gaya mengajar 0,882 0,778 Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi Cukup Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam kuesioner ini sudah dianggap memenuhi kedua prasyarat instrumen yang baik yaitu valid dan reliabel. Jadi instrumen fasilitas kerja dan gaya mengajar, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh data. 2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus tes satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov Arikunto, 2003:407 dengan rumus sebagai berikut [ ] x S x F Maksimum D n o − = Keterangan: D = Deviasi atau penyimpangan x F o = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis x S n = Distribusi frekuensi yang diobservasi Bila probabilitas p yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5 berarti sebaran data variabel tidak normal pada taraf signifikansi 5. Sebaliknya bila probabilitas p yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikansi 5 berarti sebaran data variabel adalah normal pada taraf signifikansi 5. 3. Menguji Hipotesis Untuk menguji ketiga hipotesis dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi Product Moment. Adapun perumusan hipotesis pertama adalah sebagai berikut. H : tidak ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja H a : ada hubungan antara fasilitas kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja Perumusan hipotesis kedua adalah sebagai berikut. H : tidak ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan diklat dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja H a : ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan diklat dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja Perumusan hipotesis ketiga adalah sebagai berikut. H : tidak ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja H a : ada hubungan antara pengalaman kerja dengan gaya mengajar instruktur di Balai Latihan Kerja Oleh karena itulah, kesimpulan yang diambil berdasarkan penolakan terhadap H . Adapun perumusan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus Arikunto, 2003:177 sebagai berikut. { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n r xy Keterangan: xy r = koefisien korelasi pearson n = banyaknya subyek pemilik nilai x = nilai variabel 1 y = nilai variabel 2 Kriteria pengujian: H ditolak jika xy r hitung r tabel pada taraf signifikansi 5. Untuk mengetahui tinggirendahnya hubungan antar variabel dalam masing-masing hipotesis digunakan tabel interpretasi korelasi Hadi, 2004:303 Tabel III.9 Indeks dan Interpretasi Korelasi r Interprestasi Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0, 200 Sangat Rendah

BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum Balai Latihan Kerja Jogjakarta

1. Data Identitas BLK

a. Nama Instansi : UPTD BALAI LATIHAN KERJA JOGJAKARTA b. Alamat : Jln. Kyai Mojo No. 5 Jogjakarta 55231 c. Status Instansi : Lembaga Pemerintah, dibawah Depnakertrans DIY d. No. Telepon : 0274 512619 e. No. Faximil : 0274 512619 f. Webside : http:www.nakertrans.pemda-diy.go.id

2. Sejarah Berdirinya BLK Jogjakarta

Balai Latihan Kerja Jogjakarta didirikan pada tahun 1948 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk melatih para pencari kerja, mantan pejuang veteran dan pegawai dari instansi lain agar memiliki keterampilan yang memadai. Program pelatihan yang dilaksanakan BLK sampai dengan dekade 1960an dititikberatkan pada bidang industri terutama untuk jenis ketrampilan bangunan, radio, dan listrik. Oleh karena jumlah kelompok sasaran yang akan dilatih masih relatif sedikit, memungkinkan program pelatihan dilaksanakan secara intensif yaitu selama 960 jam latihan. 51