pemberian antibiotika terlalu singkat, kurang dari durasi yang disarankan. Menurut SPO 2014 pemberian sefotaksim-amikasin
adalah 7 hari. Bila setelah pemberian sefotaksim-amikasin selama 5-7 hari keadaan tetap tidak membaik dan bila kultur darah tidak bisa
dilakukan serta kodisi memburuk sebelum 5 hari maka sefotaksim- amikasin dihentikan, diganti dengan seftazidim-netilmisin sampai 7
hari terhitung sejak pertama kali dijumpai perbaikan SPO, 2014. Pada kasus-kasus tersebut apabila dilakukan analisis lebih lanjut di
luar analisis metode Gyssens didapatkan ketidaktepatan dosis pada peresepan ampisillin kasus 31, dosis terlalu tinggi, gentamisin kasus 31,
dosis terlalu tinggi, sefotaksim kasus 13, 19, 27, dan 29, dosis terlalu tinggi, amikasin kasus 19, dosis terlalu rendah. Selain itu, ditemukan
ketidakepatan interval pemberian yang terjadi pada peresepan gentamisin pada kasus 8, 14, dan 24.
9. Pemberian antibiotika tidak tepat dosis kategori IIa
Dosis pemberian antibiotika tidak tepat dapat dikarenakan dosis yang diberikan untuk pasien melebihi dosis yang disarankan atau dosis yang
dberikan kurang dari dosis yang disarankan. Pemberian dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan efek toksik, sedangkan dosis pemberian terlalu
rendah dapat tidak dapat menghasilkan efek terapi yang diharapkan Syamsuni, 2006. Berdasarkan hasil evaluasi yang termasuk dalam
kategori IIa adalah peresepan kombinasi ampisillin-gentamisin dan kombinasi sefotaksim-amikasin.
a. Peresepan kombinasi ampisillin-gentamisin yang termasuk kategori IIa
adalah kasus 4, 7, 13, 15, 23, 25 dan kasus 31. Ketidaktepatan dosis yang terjadi adalah dosis pemberian terlalu rendah, terjadi pada kasus
4 dan kasus 31. Ketidaktepatan dosis juga disebabkan karena dosis pemberian terlalu tinggi yang terjadi pada kasus 7, 13, 23, 25 dan
kasus 31. b.
Peresepan kombinasi sefotaksim-amikasin yang termasuk kategori IIa adalah kasus 2, 3, dan 31. Ketidaktepatan dosis disebabkan karena
dosis pemberian terlalu tinggi yang terjadi pada kasus 2, 3, 31 dan dosis pemberian terlalu rendah untuk antibiotika amikasin kasus 31.
Pada kasus-kasus tersebut apabila dilakukan analisis lebih lanjut di luar analisis metode Gyssens didapatkan ketidaktepatan dosis pada
peresepan sefotaksim kasus 23, dosis terlalu tinggi dan ketidaktepatan interval pemberian pada peresepan gentamisin kasus 13 dan 23.
10. Pemberian antibiotika tidak tepat interval kategori IIb
Interval pemberian antibiotika tidak tepat, dapat dikarenakan interval pemberian kurang atau melebihi interval yang disarankan dalam literatur.
Berdasarkan hasil evaluasi tidak ditemukan peresepan antibiotika yang termasuk dalam kategori IIb.
11. Pemberian antibiotika tidak tepat rute pemberian kategori IIc
Rute pemberian merupakan salah satu indikator untuk menilai ketepatan dalam sebuah terapi. Rute pemberian obat harus dipilih rute
yang paling aman dan bermanfaat bagi pasien Kemenkes, 2008. Rute PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemberian antibiotika tidak tepat jika rute pemberiannya tidak sesuai dengan yang disarankan dari literatur. Berdasarkan hasil evaluasi tidak
ditemukan peresepan antibiotika yang tidak tepat rute pemberian antibiotika.
12. Waktu pemberian antibiotika tidak tepat kategori I