distress respirasi, hipotensi, gagal ginjal, dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian Aminullah, 2008.
5. Faktor Risiko
Faktor risiko pada sepsis neonatal dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu faktor dari ibu dan faktor dari bayi itu sendiri. Faktor dari ibu
antara lain persalinan kurang bulan, ketuban pecah lebih dari 18-24 jam, chorioamnionitis, persalinan dengan tindakan, demam pada ibu 38,4
o
C, infeksi saluran kencing pada ibu, faktor sosial ekonomi dan gizi ibu. Faktor-
faktor risiko dari bayi antara lain asfiksia perinatal, bayi berat lahir rendah BBLR, bayi kurang bulan BKB, prosedur invasif, kelainan bawaan
Aminullah, 2008.
B. Antibiotika
1. Definisi
Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi atau bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman,
sedangkan toksisitasnya relatif kecil bagi manusia. Turunan dari antibiotika alami yang dibuat secara semi-sintetis atau sintetis dengan khasiat antibakteri
juga termasuk dalam kelompok antibiotika Tjay Rahardja, 2007.
2. Penggolongan Antibiotika
a. Berdasarkan mekanisme kerjanya
Menurut Goodman Gilman 2008, penggolongan antibiotika berdasarkan mekanisme kerjanya adalah sebagai berikut:
1 Senyawa yang menghambat sintesis dinding sel bakteri, contoh:
golongan penisilin dan sefalosporin. 2
Senyawa yang bekerja dengan mempengaruhi permeabilitas dan menyebabkan kebocoran senyawa-senyawa intraselular. Contoh:
polimiksin, nistatin, amfoterisin B yang berikatan dengan sterol-sterol dinding sel.
3 Senyawa yang menghambat sintesis protein yang bekerja pada subunit
ribosom 30S atau 50S. Contoh: kloramfenikol, tetrasiklin, eritromisin, klindamisin dan pristinamisin.
4 Senyawa yang berikatan dengan subunit 30S dan mengubah sintesis
protein, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian sel, seperti aminoglikosida.
5 Senyawa yang memengaruhi metabolisme asam nukleat bakteri,
seperti golongan rifamisin yang menghambat RNA polimerase, dan golongan kuinolon yang menghambat topoisomerase.
6 Kelompok antimetabolit, seperti trimetoprim dan sulfonamid yang
memblok enzim penting dalam metabolisme folat. b.
Berdasarkan besarnya konsentrasi yang mencapai plasma Menurut Tjay 2007, Waller 2010, penggolongan antibiotika
berdasarkan besarnya konsentrasi yang dapat mencapai plasma secara aman, dibagi menjadi dua yaitu:
1 Bersifat bakterisid, yaitu antibiotika yang mampu mematikan kuman.
Obat-obat ini dikelompokkan lagi menjadi dua yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Bekerja terhadap fase tumbuh, seperti ampisillin, sefalosporin dan
rifampisin, namun zat-zat ini kurang efektif terhadap kuman- kuman dalam fase dorman.
b Bekerja terhadap fase istirahat dorman, misalnya aminoglikosida,
nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol dan juga polipeptida. 2
Bersifat bakteriostatik, yaitu antibotika yang berkhasiat menghentikan pertumbuhan dan perbanyakan kuman. Contohnya, sulfonamide,
kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida dan linkomisin c.
Berdasarkan luas aktivitasnya Menurut Tjay Rahardja 2007, berdasarkan luas aktivitasnya,
antibiotika dibagi menjadi: 1
Antibiotika Narrow-spectrum aktivitas sempit adalah antibiotika yang aktif terhadap beberapa jenis kuman saja contoh penisilin-G,
penisilin-V, eritromisin yang hanya bekerja pada kuman Gram-positif, sedangkan streptomisin, gentamisin, polimiksin-B dan asam nalidiksat
khusus aktif terhadap bakteri Gram-negatif. 2
Antibiotika Broad-spectrum aktivitas luas adalah antibiotika yang bekerja terhadap lebih banyak bakteri, baik bakteri Gram-negatif
maupun bakteri Gram-positif Contoh sulfonamide, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin.
3. Prinsip Penggunaan Antibiotika