terlalu tinggi. Selain itu, ditemukan ketidakepatan dosis dosis terlalu rendah disertai ketidaktepatan interval pemberian yang terjadi pada
peresepan gentamisin pada kasus 2 dan 3.
8. Pemberian antibiotika terlalu singkat kaegori IIIb
Durasi penggunaan antibiotika pada setiap jenis antibiotika berbeda, tergantung pada kondisi pasien dan tingkat keparahan penyakit. Menurut
SPO RSUD Panembahan Senopati tahun 2014 durasi penggunaan ampisillin dan gentamisin selama 5-7 hari, durasi penggunaan sefotaksim
dan amikasin selama 7 hari, dan durasi terapi untuk seftazidim-netilmisin selama 7 hari, namun durasi tersebut sangat tergantung dengan kondisi dan
kebutuhan terapi pasien. Berdasarkan hasil evaluasi yang termasuk dalam kategori IIIb adalah peresepan kombinasi ampisillin-gentamisin dan
kombinasi sefotaksim-amikasin. a.
Peresepan kombinasi ampisillin dan gentamisin yang termasuk dalam kategori IIIb adalah kasus 1, 5, 6, 8, 14, 16, 22, 24, 28 dan 30. Kasus-
kasus tersebut termasuk dalam kategori IIIb karena pemberian terapi terlalu singkat, kurang dari durasi pemberian terapi yang disarankan.
Durasi pemberian terapi ampisillin-genamisin bagi pasien yang tidak menunjukkan perbaikan klinis adalah selama 3-5 hari SPO 2014. Jika
pasien menunjukkan perbaikan setelah 3 hari terapi, maka ampisillin- gentamisin diberikan selama 5-7 hari SPO 2014.
b. Peresepan kombinasi sefotaksim-amikasin yang termasuk dalam
kategori IIIb adalah kasus 13, 19, 23, 27, dan kasus 29 karena durasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemberian antibiotika terlalu singkat, kurang dari durasi yang disarankan. Menurut SPO 2014 pemberian sefotaksim-amikasin
adalah 7 hari. Bila setelah pemberian sefotaksim-amikasin selama 5-7 hari keadaan tetap tidak membaik dan bila kultur darah tidak bisa
dilakukan serta kodisi memburuk sebelum 5 hari maka sefotaksim- amikasin dihentikan, diganti dengan seftazidim-netilmisin sampai 7
hari terhitung sejak pertama kali dijumpai perbaikan SPO, 2014. Pada kasus-kasus tersebut apabila dilakukan analisis lebih lanjut di
luar analisis metode Gyssens didapatkan ketidaktepatan dosis pada peresepan ampisillin kasus 31, dosis terlalu tinggi, gentamisin kasus 31,
dosis terlalu tinggi, sefotaksim kasus 13, 19, 27, dan 29, dosis terlalu tinggi, amikasin kasus 19, dosis terlalu rendah. Selain itu, ditemukan
ketidakepatan interval pemberian yang terjadi pada peresepan gentamisin pada kasus 8, 14, dan 24.
9. Pemberian antibiotika tidak tepat dosis kategori IIa