Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting demi menunjang kemajuan bangsa. Salah satu cara yang harus diprioritaskan adalah mempersiapkan generasi yang cerdas dan tanggap, sehingga mereka memiliki kualitas dan mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin berkembang. Dalam hal ini, pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena melalui pendidikan karakter dan kepribadian akan terbentuk. Pendidikan di sekolah dasar menjadi kunci anak dalam membentuk karakter dan kepribadian anak sebelum meneruskan suatu ke jenjang sekolah yang lebih tinggi dan meneruskan bangsa. Menurut W.S. Winkel 1989: 19 pendidikan ialah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar dia mencapai kedewasaan. Untuk itu, guru dan siswa adalah suatu komponen yang selalu berpasangan dalam kegiatan pembelajaran. Guru sebagai pendidik harus siap menjadi pendampingfasilitator agar siswa belajar hal – hal yang positif. Sebagai seorang guru harus bisa memahami karakteristik siswanya, karena karakteristik setiap siswa berbeda – beda. Akibatnya cara belajar dan kecepatan dalam merespon suatu materipun berbeda. Untuk itu, dibutuhkan guru sekolah dasar yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam mengajar yang bisa memahami karakteristik anak didik. 2 Keberhasilan suatu kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai faktor, yaitu faktor internal dan ekternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti bakat, kecerdasan, minat dan motivasi. Faktor internal tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam prestasi belajar siswa di sekolah, seperti minat belajar siswa. Menurut W.SWinkel 1984: 158 minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang-bidang itu. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, siswa kelas V SD Timbul Harjo dalam mengikuti proses pembelajaran ada yang memperhatikan guru, mengantuk, ramai sendiri, bermain sendiri dan ada juga yang mengantuk. Melihat hal itu, minat merupakan salah satu faktor internal penentu keberhasilan belajar di sekolah karena kegiatan belajar dapat berhasil dengan baik apabila ada pemusatan perhatian terhadap pelajaran dan salah satu faktor yang menyebabkan terpusatnya perhatian adalah minat. Begitupun sebaliknya bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Mereka justru akan merasa bosan dan cepat jenuh terhadap mata pelajaran yang diberikannya. Oleh karena itu, guru harus mampu memelihara minat belajar siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran. Minat juga dapat menambah kegembiraan bagi anak dalam melakukan kegiatan belajar karena minat sebagai pendorong dalam melakukan berbagai kegiatan. Bila anak sudah memiliki minat maka anak akan lebih berusaha keras 3 untuk belajar dan meraih prestasi belajar yang tinggi dibanding dengan anak yang tidak memiliki minat untuk belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran tidak hanya ditetntukan dari faktor internal tetapi juga ditentukan oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti kualitas guru, metode mengajar, lingkungan dan fasilitas mengajar. Indikator keberhasilan pembelajaran berorientasi pada proses pembelajaran dapat dilihat dari berbagai hal, misalnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan apa yang dipelajarinya dan bagaimana mempelajarinya, bagaimana minat belajar tinggi, motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, strategi dan metode yang tepat oleh guru, dan sebagainya. Sementara indikator keberhasilan yang berorientasi pada hasil yang dicapai siswa dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang tinggi. Prestasi belajar siswa didapatkan dari dokumen guru kelas yaitu buku rapot siswa setelah mengikuti ujian akhir semester. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat sangat penting dalam kegiatan belajarkarena tanpa adanya minat terhadap suatu pelajaranmaka kegiatan proses belajar tidak akan berjalan dengan baik dan pada akhirnya keberhasilan dalam belajar tidak begitu memuaskan. Berdasarkan alasan yang telah dipaparkan di atas, penulis sebagai calon guru SD terpanggil meneliti minat belajar siswa. Minat belajar tersebut akan dilihat hubungannya dengan prestasi belajar yang telah diraih siswa selama satu semester. Prestasi belajar ini diukur melalui nilai – nilai rapor yang 4 terwakili dalam lima mata pelajaran inti SD. Kelima mata pelajaran inti tersebut yakni pendidikan kewarganegaraan PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam IPA, serta Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Hasil penelitian ini akan dituangkan dalam penelitian hubungan minat belajar dengan prestasi belajar siswa, dalam batasan penelitian siswa kelas V SD Negeri Timbul Harjo. SD Negeri Timbul Harjo sengaja dipilih sebagai tempat penelitian karena beberapa alasan. Pertama, SD Negeri Timbul Harjo adalah SD yang pernah digunakan peneliti untuk observasi pada mata kuliah penelitian tindakan kelas, saat itu peneliti mengobservasi siswa – siswi kelas V sehingga peneliti sudah cukup paham seluk beluk SD Negeri Timbul Harjo khususnya kelas V. Kedua, peneliti sangat ingin mengetahui minat belajar anak kelas V, prestasi belajar kelas V serta hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa. Seperti yang telah dipaparkan diatas, prestasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi minat belajar, tetapi juga faktor lain. Untuk itu, dalam penelitian ini juga akan dibahas tentang besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Tujuannya agar dapat diketahui berapa besar sumbangan minat itu sendiri terhadap prestasi belajar siswa. Maka dari itu, peneliti mengangkat judul “ Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Timbul Harjo Semester 1 Tahun Pelajaran 20112012”

B. Rumusan Masalah