50
G. Uji Coba Instrumen Penelitian
Dalam penelitian, sebelum kuesioner diberikan pada responden akan dilakukan uji coba instrument penelitian. Tujuan dari uji coba tersebut untuk
menghindari pernyataan – pertanyaan yang menyulitkan siswa, menghilangkan kata – kata yang sulit dipahami siswa dan untuk mempertimbangkan
pengurangan atau penambahan butir item. Uji coba tersebut dimaksudkan juga untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian. Uji coba instrumen diuji cobakan pada siswa kelas V SD Negeri Minomartani 1 yang jumlah siswanya 30. Uji coba
dilaksanakan tanggal 22 Februari 2012 di SD Negeri Minomartani yang beralamat di Tegalrejo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Siswa kelas V SD
Negeri Minomartani digunakan sebagai uji coba validitas dan reliabilitas karena dianggap memiliki latar belakang yang kurang lebih sama dengan siswa
SD Negeri Timbul Harjo. 1. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Masidjo, 1995 : 242. Sedangkan
menurut Azwar 2009 : 5 menjelaskan bahwa suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai maksud dilakukanya pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini,
peneliti menghitungnya dengan validitas butir memakai teknik korelasi product moment dari pearson.
51
Adapun rumus ini sebagai barikut Masidjo, 2008 : 247:
Keterangan :
r
xy
∑x : jumlah skor dalam sebaran x skor item per butir : koefisien korelasi
∑y : jumlah skor dalam sebaran y skor item total ∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
∑x
2
∑y : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
2
N : jumlah responden
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
Sedangkan penghitungannya memakai program SPSS statistics 17.00 for windows.
Dalam penelitian ini, item sahih tidak dibandingkan dengan tabel tetapi dengan kriteria 0,30. Item dinyatakan sahih apabila taraf signifikansinya
lebih besar atau sama dengan 0,30 0,30. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Azwar 2009 : 65, bahwa kriteria pemilihan item berdasarkan
korelasi item total dengan menggunakan batasan 0,30. Dari hasil
penghitungan, item yang dinyatakan sahih akan digunakan untuk penelitian di kelas V SD Negeri Timbul Harjo. Adapun langkah – langkah pengujiannya
sebagai berikut :
52
a. Memasukan data skor yang diperoleh siswa ke dalam data uji coba dengan
bantuan program Microsoft office 2007 b.
Menghitung skor total yang diperoleh setiap siswa dengan bantuan Microsoft office 2007
c. Mentabulasikan data tersebut kedalam tabel uji coba pada program SPSS
statistics 17.00 for windows. d.
Menguji validitas dengan langkah : analyze – correlate – bivariate – memindahkan semua item ke kolom variables – beri tanda cek pada kotak
dengan pilihan pearson dan two tailend pada kolom test of significance – klik ok.
Setelah dilakukan penghitungan, terdapat 32 item v sahih. Untuk mengetahui hasil analisis uji coba kuesioner minat belajar, dapat dilihat pada
tabel hasil analisis uji validitas kuesioner minat belajar siswa kelas V SD Negeri Minomartani 1 Harjo Tahun Pelajaran 20112012 lampiran 4. Sebagai
instrumen penelitian, peneliti akan menggunakan soal yang harus dijawab para siswa. Dengan demikian, peneliti akan merevisi 10 item pernyataan yang
berasal dari indikator yang berbeda agar sebaran itemnya merata. Adapun sebaran dari hasil penghitungan validitas item dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 3.5 Tabel Seleksi Item Kuesioner Minat Belajar
No. Indikator minat belajar Jumlah soal
Jumlah Keterangan
53
siswa +
- Sahih
Tidak Sahih
1. Perhatian pada pelajaran
8 3
11 7
4 2.
Terciptanya konsentrasi pada pelajaran
7 3
10 4
6
3. Respon atas pertanyaan
teman dan guru 5
2 7
4 3
4. Bekerja menyelesaikan
tugas 9
2 11
6 5
5. Sikap terhadap pelajaran
6 2
8 5
3 6.
Rasa suka terhadap objek 4
1 5
2 3
7. Suasana pelajaran
3 2
5 2
3 8.
Keinginan yang besar terhadap suatu hal
3 2
5 2
3
Item yang taraf signifikasinya mendekati 0,30 kemudian direvisi. Item yang indikatornya butir soal item validnya belum cukup mewakili
indikator pun juga perlu direvisi, misal dari dalam sebuah indikator, dari 9 item baru 2 item yang sahih, maka paling tidak harus merevisi 3 item.
Revisi kuesioner dapat dilihat dalam tabel revisi item soal kuesioner tiap indikator lampiran 8. Setelah dilakukan revisi, akhirnya didapat 42 item
pernyataan yang siap untuk digunakan sebagai kuesioner penelitian. 42 item tersebut terdiri dari 33 item positif dan 9 item negatif. Kuesioner hasil revisi
54
yang siap untuk disebar sebagai kuesioner penelitian dapat dilihat dalam lampiran 10
2. Pengujan Reliabilitas Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan
konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil Masidjo, 1995 : 209. Lebih lanjut Kountur 2003 : 156
menjelaskan bahwa suatu instrument penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang
diukur. Untuk mengetahui tingkat klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas
suatu tes yaitu sebagai berikut Masidjo, 1995 : 209 :
Tabel 3.6 Tabel Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien korelasi Klasifikasi
+ Sangat rendah
0,00 – + 0,19 + 0,20 – + 0,39
Rendah + 0,40 – + 0,59
Sedang + 0,60 – + 0,79
Kuat + 0,80 – + 1,0
Sangat kuat
Proses perhitungan taraf reliabilitas adalah dengan memberikan skor pada setiap butir pernyataan kemudian memasukkannya ke dalam data uji coba. Skor-
skor uji coba siswa yang telah diperoleh dapat dilihat pada lampiran 2, skor
55
tersebut nilainya 4, 3, 2 dan 1 selanjutnya skor tersebut harus diubah menjadi skor diskrit nominal. Skor diskrit adalah skor yang hanya memiliki dua tipe jawaban
yaitu ya dan tidak. Skor diskrit dalam uji coba ini diubah menjadi nilai 1 dan 0. Hasil skor siswa yang telah diubah menjadi skor diskrit dapat dilihat pada
lampiran 3 Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas menggunakan teknik belah
dua Split – half method. Hasil dari suatu tes dibelah menjadi dua bagian yaitu bagian pertama yang berasal dari item-item bernomor ganjil dan bagian kedua
berasal dari item-item bernomor genap. Dibawah ini merupakan langkah-langkah mencari taraf reliabilitas suatu tes dengan metode belah dua Split – half method :
a. Langkah pertama
Menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan genap dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut :
= Keterangan :
r
xy
∑x = jumlah skor dalam sebaran x skor item ganjil
= koefisien korelasi
∑y = jumlah skor dalam sebaran y skor item genap
∑xy = jumlah hasil kali skor x dan skor y yang berpasangan
∑x
2
∑y = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
2
N = jumlah responden
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
b. Langkah kedua
56
Menghitung indeks reliabilitas ganjil – genap angket minat belajar dengan rumus Sperman Brown.
= Keterangan :
r
tt
r = koefisien reliabilitas
gg
= koefisien ganjil – genap
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Koefisien Reliabilitas Uji Coba
Angket Koefisien Reliabilitas
Uji Coba Keterangan
Minat Belajar 0,75
Tinggi
Berdasarkan koefisien reabilitas yang telah diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba alat ukur angket minat belajar memiliki
koefisien reliabilitas 0,75. Hasil perhitungan dapat kita lihat pada lampiran 6 Peneliti juga menghitung kembali koefisien pada angket penelitian..
Langkah yang dilakukan untuk menghitung koefisien reliabilitas pada angket penelitian sama dengan menghitung koefisien reliabilitas pada angket uji coba.
Sebelum menghitung koefisien reliabilitas, peneliti mentabulasikan skor angket yang diperoleh siswa menjadi skor diskrit. Hasil skor diskrit dalam angket
penelitian dapat dilihat pada lampiran 11
H. Teknik Analisis Data