12 kelas yang dapat dihubungkan dengan minat-minat siswa. Sehingga minat dapat
menambah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni siswa. Berdasarkan diatas, penulis menyimpulkan bahwa minat merupakan
suatu proses yang didorong oleh motivasi yang salah satu cara untuk menciptakan minat dengan menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa dalam
proses pembelajaran.
3. Ciri - Ciri Minat
Minat memiliki ciri – ciri, seperti yang dikemukakan oleh Hurlock 1978 : 115 merumuskan ciri-ciri minat anak sebagai berikut:
a. Minat Tumbuh Bersamaan dengan Perkembangan Fisik dan Mental Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada
waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat ataupun lebih lambat akan
menghadapi masalah sosial. b. Minat Bergantung Pada Kesiapan Belajar
Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental. Contoh anak tidak dapat memiliki minat yang sungguh-sungguh pada
permainan badminton apabila mereka belum memiliki kekuatan-kekuatan otot yang diperlukan dalam permainan tersebut.
c. Minat Bergantung Pada Kesempatan Belajar Lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka
tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah yang mulai mereka kenal.
d. Perkembangan Minat Mungkin Terbatas
13 Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas
membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik tidak mungkin mempunyai minat olahraga yang sama dengan teman sebayanya yang memiliki fisik yang normal.
e. Minat Dipengaruhi Pengaruh Budaya Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain
untuk belajar mengenai apa saja oleh kelompok budaya mereka yang dianggap benar atau sesuai. Mereka tidak diperbolehkan mempelajari minat yang tidak
sesuai dengan kebudayaan mereka. f. Minat Berbobot Emosional
Emosional positif yang kuat dapat meningkatkan dan memperkuat minat si anak tapi apabila emosional negatif jauh lebih kuat maka dapat melemahkan minat si
anak. g. Minat Itu Egosentris
Pada masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya minat anak pada matematika, sering berlandaskan keyakinan bahwa kepandaian di bidang
matematika di sekolah akan merupakan langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan bergengsi di dunia usaha.
Djemari Mardapi 2008 : 112 menyebutkan beberapa indikator siswa yang berminat antara lain: manfaat belajar, usaha dalam memahami pelajaran,
membaca buku yang berkaitan dengan bidang studi, bertanya di kelas, bertanya kepada teman, bertanya kepada orang lain, mengerjakan soal dengan sungguh-
sungguh. Menurut Slameto 2003: 58 siswa yang berminat dalam belajar
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
14 a.
Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
c. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati.
Ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati. d.
Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya. e.
Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatannya. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan 8 Indikator
yang digunakan peneliti dalam penelitian,yaitu : perhatian pada pelajaran, terciptanya konsentrasi pada pelajaran, respon atas pertanyaan teman dan guru,
bekerja menyelesaikan tugas, sikap terhadap mata pelajaran, rasa suka terhadap objek, pengaruh suasana kelas, dan keinginan yang besar terhadap suatu hal.
4. Cara Menemukan Minat anak