Cara Membangkitkan Minat Siswa Indikator Minat Belajar

5. Cara Membangkitkan Minat Siswa

Sardiman 1986: 93-94 Proses belajar akan berjalan lancar apabila disertai minat. Minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut. a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar

6. Indikator Minat Belajar

Dalam penelitian ini peneliti merumuskan sepuluh indikator yang digunakan dalam membuat kuisioner sebagai alat untuk mengukur minat belajar siswa. Indikator-indikator tersebut antara lain sebagai berikut. a. Ekspresi dan perasaan hati selama belajar. Ketika seorang siswa memiliki minat terhadap suatu hal, tanda awal yang nampak dan dapat langsung kita ketahui adalah melalui ekspresi siswa tersebut. Siswa yang memiliki minat akan menunjukkan ekspresi gembira dan senang hati selama mengikuti proses pembelajaran. Jadi salah satu indikator siswa berminat terhadap suatu pelajaran adalah adanya ekspresi dan perasaan senang selama siswa mengikuti pelajaran, antara lain siswa tidak mengeluh selama mengikuti pelajaran, siswa tidak merasa bosan belajar di sekolah juga siswa senang bila diberi tugas atau PR oleh guru. Jika siswa tidak berminat terhadap pelajaran maka ia akan cepat merasa bosan dan tampak tidak senang serta tidak menikmati proses pembelajaran. b. Menunjukkan perhatian dalam belajar. Siswa yang berminat terhadap pelajaran akan menunjukkan perhatian yang lebih dalam belajar, juga pada saat ia mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Misalnya, siswa sudah siap di kelas sebelum pelajaran di mulai, setiap hari siswa membawa buku-buku pelajaran yang dijadwalkan, siswa membaca dan mempelajari berbagai macam buku yang dapat menunjang pelajaran serta menambah pengetahuan siswa. Jika siswa tidak berminat, ia kurang menunjukkan perhatian dalam belajar, misalnya siswa lebih senang membaca buku cerita yang tidak menambah pengetahuan dari pada membaca buku-buku yang mendukung pelajaran. c. Ketertarikan pada materi dan guru. Metode mengajar guru dan pengolahan materi pelajaran yang menarik bagi siswa merupakan hal yang sangat penting. Karena salah satu indikator siswa memiliki minat belajar adalah ketertarikan siswa pada materi dan guru. Jika guru mampu mengolah materi pelajaran menjadi suatu hal yang menarik dan menyenangkan, dapat membuat siswa berminat terhadap pelajaran. Misalnya, siswa selalu mendengarkan jika guru sedang menyampaikan materi, serta siswa akan bersemangat mengikuti setiap pelajaran. Namun jika materi yang diajarkan serta penyampaian guru kurang menarik siswa tentu tidak berminat dalam pelajaran, siswa menjadi kurang semangat dan mengantuk saat diajarkan materi pelajaran oleh guru. d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Ketika siswa berminat pada pelajaran, siswa akan cenderung aktif dan mau ikut terlibat dalam pembelajaran. Misalnya, saat diskusi kelompok siswa ikut memberikan pendapat dan aktif dalam diskusi kelompok, selain itu siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta sering maju ke depan mengerjakan soal-soal dari guru. Namun jika siswa tidak memiliki minat, ia jarang terlibat dalam proses pembelajaran bahkan sering sibuk sendiri pada saat pembelajaran berlangsung. e. Kesenangan mempelajari kembali dan selalu mengingat pelajaran. Siswa yang memiliki minat dalam belajar akan senang mempelajari kembali palajaran yang diajarkan dan selalu mengingatnya, seperti siswa akan mengulang kembali hal-hal yang penting dalam pelajaran saat di rumah, serta siswa setiap hari akan meluangkan waktu untuk belajar baik ada ulangan ataupun tidak ada ulangan. Jika siswa tidak memiliki minat, sesudah menerima pelajaran ia tidak mengulang dan mempelajari kembali apa yang sudah ia pelajari. f. Tekun menghadapi tugas. Salah satu indikator siswa memiliki minat belajar adalah tekun menghadapi tugas. Contohnya, siswa selalu mengerjakan PR yang diberikan guru, siswa sering mengerjakan sosl-soal latihan, serta siswa membentuk kelompok belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas pelajaran. Jika siswa tidak memiliki minat, ia cenderung kurang tekun menghadapi tugas, seperti sering melupakan dan tidak mengerjakan tugas sekolah. g. Ulet menghadapi kesulitan belajar. Siswa yang ulet menghadapi kesulitan belajar antara lain siswa tidak mudah menyerah mengerjakan soal-soal pelajaran yang sulit diselesaikan, siswa berusaha meminta bantuan pada guru atau orangtua jika mengalami kesulitan belajar, dan siswa mau mengikuti pelajaran tambahan untuk mengatasi kesulitan belajar. Siswa yang kurang ulet menghadapi kesulitan belajar, ia cenderung malas dan mudah putus asa ketika mengahdapi kesuliatan belajar. h. Mempunyai konsentrasi dan antusias yang tinggi dalam belajar di kelas. Ketika siswa berminat terhadap pelajaran, ia memiliki konsentrasi dan antusian yang tinggi dalam belajar di kelas. Contohnya, siswa selalu mengumpulkan tugas tepat waktu, ketika guru mengajukkan pertanyaan siswa dengan antusias menjawab pertanyaan tersebut, dan siswa selalu bertanya jika ada materi yang belum jelas dalam palajaran. i. Keinginan kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan. Seorang siswa yang memiliki minat pada pelajaran, salah satu indikatornya adalah ia memiliki keinginan yang kuat untuk maju dan mencapai keberhasilan. Contohnya, siswa selalu ingin memperoleh nilai yang baik pada setiap mata pelajaran, siswa membuat catatan khusus untuk hal-hal yang penting dalam pelajaran untuk memudahkan dalam belajar, ketika ada ulangan ia akan berusaha mengerjakan sendiri bukan hasil dari mencontek, dan siswa memiliki keinginan menjadi juara kelas. j. Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju cita- cita. Kesadaran akan pentingnya belajar sebagai jalan menuju cita-cita akan memacu minat siswa untuk terus dan lebih giat belajar. Dengan kata lain, siswa yang memilki cita-cita, ia memiliki minat belajar yang kuat sehingga ia akan berusaha meraih cita-citanya dengan belajar.

7. Pengertian Belajar