mencapai keberhasilan. Contohnya, siswa selalu ingin memperoleh nilai yang baik pada setiap mata pelajaran, siswa membuat catatan khusus
untuk hal-hal yang penting dalam pelajaran untuk memudahkan dalam belajar, ketika ada ulangan ia akan berusaha mengerjakan sendiri bukan
hasil dari mencontek, dan siswa memiliki keinginan menjadi juara kelas. j.
Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju cita-
cita.
Kesadaran akan pentingnya belajar sebagai jalan menuju cita-cita akan memacu minat siswa untuk terus dan lebih giat belajar. Dengan kata lain,
siswa yang memilki cita-cita, ia memiliki minat belajar yang kuat sehingga ia akan berusaha meraih cita-citanya dengan belajar.
7. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia 2007: 17 belajar memiliki arti berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Slameto
2010: 2 belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Hakim 2005: 1 mendefinisikan belajar adalah suatu proses
perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. Muhibbin Syah 2008: 63 Belajar merupakan suatu kegiatan
berproses dan merupakan unsur fundamental dalam penyelenggaran setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berati, berhasil atau tidaknya suatu
pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Proses belajar yang dialami siswa baik secara langsung
maupun tidak langsung, baik ketika ia berada di sekolah, di lingkungan rumah, maupun di keluarganya sendiri.
Suryono dan Hariyanto 2011:9 Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks ini, belajar dari tidak tahu menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan.
Hilgard dan Bower dalam Ngalim Purwanto 1996: 84 mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau
keadaan-keadaan sesaat
seseorang. Sedangkan menurut Gagne dalam Ngalim Purwanto 1996: 84 menyatakan
bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi
ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia
mengalami situasi tadi. Ngalim Purwanto 1996: 84-85 mengemukakan adanya beberapa
elemen penting tentang belajar. a.
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi
juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. b.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. Dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantab,
harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlagsung sulit di tentukan
dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun
bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengesampingkan perubahan- perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh kelelahan, adaptasi,
ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah berpikir, keterampilan,
kecakapan, kebiasaan ataupun sikap. Dari beberapa definisi belajar di atas, secara umum belajar dapat
dipahami sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami individu dimana perubahan itu berbeda antara sebelum belajar dan sesudah belajar
yang merupakan hasil dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan. Hasil dari kegiatan belajar itu melalui suatu proses, oleh karena itu belajar
berlangsung secara aktif dan integrative dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
8. Prinsip-Prinsip Belajar