e. Tekun menghadapi tugas-tugas, meliputi: siswa membentuk kelompok
belajar dengan teman-teman, siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru, dan siswa selalu ingin mengerjakan soal-soal
latihan walaupun tidak disuruh. f.
Ulet menghadapi kesulitan dalam belajar, meliputi: siswa berusaha meminta bantuan pada guru ataupun orang tua jika mengalami kesulitan
belajar, dan siswa akan tetap berusaha mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh walaupun dia kesulitan dalam mengerjakannya.
Indikator-indikator tersebut juga digunakan oleh peneliti untuk menyusun instrument penelitian tentang minat belajar. Indikator minat
tersebut digunakan dalam membuat kuisioner sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian.
4. Metode Pengukuran Minat
Nurkancana 1983: 227 menyatakan ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mengadakan pengukuran minat. Di bawah ini akan
diuraikan metode-metode pengukuran tersebut. a.
Observasi Pengukuran minat dengan metode observasi mempunyai suatu
keuntungan karena dapat mengamati minat anak-anak dalam kondisi yang wajar. Jadi tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan dalam
setiap situasi, baik dalam kelas maupun di luar kelas. Pencatatan hasil- hasil observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung.
Tetapi guru juga harus menyadari bahwa observasi ini mempunyai kelemahan. Observasi ini tidak dapat dilakukan terhadap beberapa
situasi atau beberapa anak dalam waktu yang sama. Apabila kita hendak mengukur minat semua anak yang kita didik, maka kita akan
memerlukan waktu yang sangat panjang. Jadi seorang guru tidak mungkin akan berhasil mengukur minat anak-anak hanya dengan
mempergunakan observasi. Biasanya observasi dilakukan terhadap beberapa orang anak berdasarkan data yang telah terkumpulkan
sebelumnya. Kelemahan yang lain dari pada observasi ialah bahwa penafsiran
terhadap hasil-hasil observasi sering bersifat subyektif. Sikap dari pada guru-guru, jarak waktu yang panjang antara situasi-situasi tingkah laku
yang diobservasi, serta obyektifitas dari pada pencatatan sangat mempengaruhi validitas dari pada observasi.
b. Interview wawancara
Interview baik digunakan untuk mengukur minat anak-anak. Sebab biasanya anak-anak memperbincangkan hobinya dan aktivitas yang
menarik hatinya. Pelaksanaan interview ini biasanya lebih baik dilakukan dalam situasi yang tidak formal informal approach,
sehingga percakapan akan dapat belangsung dengan lebih jelas. Misalnya dalam percakapan sehari-hari diluar jam pelajaran, dengan
mengadakan kunjungan rumah dan sebagainya. Guru dapat memperoleh informasi tentang minat anak-anak dengan menanyakan kegiatan-
kegiatan apa yang dilakukan oleh anak setelah pulang sekolah, permainan apa yang disenangi, apa hobinya, perjalanan-perjalanan atau
tamasya yang berkesan dihatinya, pengalaman apa yang paling mengesankan, buku-buku apa yang digemari dan sebagainya.
c. Kuesioner
Dengan mempergunakan kuesioner guru dapat melakukan pengukuran terhadap sejumlah anak sekaligus. Dengan demikian apabila
dibandingkan dengan interview dan observasi, kuesioner ini jauh lebih baik dan efisien dalam penggunaan waktu. Isi pertanyaan yang diajukan
dalam kuesioner pada prinsipnya tidak berbeda dengan isi pertanyaan dalam interview. Jadi dalam kuisioner guru dapat menanyakan tentang
kegiatan yang dilakukan anak-anak diluar sekolah, permainan yang disenangi, bacaan yang menarik, dan sabagainya. Perbedaannya dengan
interview ialah bahwa interview dilakukan secara lisan, dan guru hanya menghadapi seorang anak. Sedangkan kuisioner dilakukan secara tertulis
dan guru menghadapi beberapa orang anak sekaligus.
d. Inventori
Inventori adalah suatu metode untuk mengadakan pengukuran atau penilaian yang sejenis dengan kuisioner, yaitu sama-sama merupakan
daftar pertanyaan secara tertulis. Perbedaanya ialah dalam kuesioner responden menulis jawaban-jawaban yang relatif panjang terhadap
sejumlah pertanyaan, sedangkan pada inventori responden memberi jawaban dengan memberi lingkaran, tanda chek, mengisi nomor atau
tanda-tanda lain yang berupa jawaban-jawaban yang singkat terhadap sejumlah pertanyaan yang lengkap.
Minat siswa diukur menggunakan penilaian non tes. Masidjo 1995:59 mengemukakan bahwa non tes merupakan rangkaian pertanyaan
atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang kurang distandarisasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan
observasi, catatan anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan wawancara. Sejalan dengan pendapat di atas, Mustaqim 2008: 170 mengemukakan
bahwa alat evaluasi non tes dapat digunakan untuk menilai beberapa aspek dari individu, sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga
untuk aspek afektif dan psikomotorik. Macam-macam alat evaluasi non tes adalah skala bertingkat rating scale, kuisioner angket, daftar cocok cek
list , wawancara Interview, obsevasi, riwayat hidup, studi kasus, dan
sosiometri. Dalam penelitian ini, minat siswa diukur dengan menggunakan
kuisioner angket. Pengertian kuisioner menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 609 adalah alat riset atau survey yang terdiri atas
serangkaian pertanyaan tertulis. Mustaqim 2008: 171 menyatakan kuisioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan
diukur responden. Dengan alat ini orang dapat diketahui tentang keadaan data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapat dan lain-lain.
Pendapat ini sejalan dengan Masidjo 1995: 70 yang mengemukakan angket atau kuisioner adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan
lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Dalam penelitian ini, kuisioner dilakukan secara langsung
dan menurut cara menjawabnya termasuk kuisioner tertutup. Masidjo 1995: 71 menyatakan bahwa angket langsung adalah angket yang dikirim kepada
responden dan langsung diisinya. Mustaqim 2008: 171 dikatakan langsung karena kuisioner tersebut dikirim dan diisi langsung oleh orang yang akan
diminta jawaban tentang dirinya. Mustaqim 2008: 172 menurut cara menjawabnya termasuk kuisioner tertutup berstruktur yaitu kuisioner yang
disusun dengan menggunakan pilihan jawaban, sehingga responden tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
5. Cara Membangkitkan Minat Siswa