62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam  penelitian  ini,  subjek  penelitian  berjumlah  60  siswa  dikarenakan ada satu siswa dari kelas VA yang tidak masuk saat diadakan penelitian. Siswa
tersebut  berasal  dari  kelas  VA  sebanyak  28  siswa  dan  kelas  VB  sebanyak  32 siswa. Penelitian dilaksanakan pada hari Senin, 28 Mei 2012.  Berikut ini akan
dijelaskan mengenai laporan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. 1.
Minat Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta. Minat belajar siswa dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok tersebut
adalah  kelompok  rendah,  sedang  dan  tinggi.  Untuk  mengetahui  minat belajar  siswa,  peneliti  membuat  interval  masing-masing  kelompok  minat
belajar.  Interval  dari  masing-masing  kelompok  dapat  dilihat  pada  tabel  di bawah ini:
Tabel 4.1 Jarak Skor Minat Tiap Kelompok
No. Interval
Klasifikasi
1. 40
– 79 Rendah
2. 80
– 119 Sedang
3. 120
– 160 Tinggi
Berdasarkan  tabel  jarak  skor  minat  tiap  kelompok,  kelompok  minat belajar  rendah  sebanyak  enam  siswa,  kelompok  minat  belajar  sedang
sebanyak  10  siswa  dan  kelompok  minat  belajar  tinggi  sebanyak  44  siswa. Untuk  lebih  jelasnya  dapat  dilihat  pada  lampiran  11  halaman  149
tentang tabel  klasifikasi  minat  belajar  siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran
Yogyakarta. Peneliti menggambarkan klasifikasi minat belajar dalam bentuk diagram batang berikut ini.
Diagram 4.1 Klasifikasi Minat Belajar Siswa Kelas V SDK Pugeran
Melalui  perolehan  data  di  atas,  peneliti  akan  menghitung  persentase dari  masing-masing  kelompok  minat  belajar  siswa  kelas  V  SD  Kanisius
Pugeran Yogyakarta dengan menggunakan rumus.
6 10
44
10 20
30 40
50
Minat Belajar Rendah
Minat Belajar Sedang
Minat Belajar Tinggi
Minat Belajar
Jumlah siswa
Persentase    =
ℎ
x 100
a. Minat Belajar Rendah  40 – 79
Berdasarkan  diagram  4.1  mengenai  klasifikasi  minat  belajar  siswa kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran  Yogyakarta,  siswa  yang  berada  pada
kelompok  minat  belajar  rendah  sebanyak  enam  siswa.  Persentase  dari kelompok minat belajar rendah dapat dihitung sebagai berikut.
=
ℎ ℎ
x 100 =
6 60
100 = 0,1 x 100
= 10 Jadi, persentase siswa yang berada pada kelompok minat belajar rendah
sebesar 10 . b.
Minat Belajar Sedang  80 – 119 Berdasarkan  diagram  4.1  mengenai  klasifikasi  minat  belajar  siswa
kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran  Yogyakarta,  siswa  yang  berada  pada kelompok minat belajar sedang sebanyak 10 siswa, maka dapat dihitung
besarnya  persentase  siswa  yang  memiliki  minat  belajar  sedang  sebagai berikut.
=
� ℎ
x 100 =
10 60
100 = 0,167 x 100
= 16,7 Jadi, persentase siswa yang berada pada kelompok minat belajar sedang
sebesar 16,7 . c.
Minat Belajar Tinggi  120 – 160 Berdasarkan  diagram  4.1  mengenai  klasifikasi  minat  belajar  siswa
kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran  Yogyakarta,  siswa  yang  berada  pada kelompok  minat  belajar tinggi  sebanyak  44 siswa, maka dapat  dihitung
besarnya  persentase  siswa  yang  memiliki  minat  belajar  tinggi  sebagai berikut.
=
�� ℎ
x 100 =
44 60
100 = 0,733 x 100
= 73,3 Jadi,  persentase  siswa  yang  berada  pada  kelompok  minat  belajar  tinggi
sebesar 73,3 . Berdasarkan  hasil  perhitungan  yang  dilakukan  peneliti,  dapat
diketahui persentase siswa pada kelompok minat belajar rendah sebesar 10  ,  kelompok  minat  sedang  sebesar  16,7  ,  dan  kelompok  minat
tinggi  sebesar  73,3  .  Dari  data  tersebut  terlihat  bahwa  siswa  kelas  V SD  Kanisius  Pugeran  cenderung  memiliki  tingkat  minat  belajar  yang
tinggi.  Peneliti  menggambarkan  persentase  kelompok  minat  belajar siswa ke dalam bentuk diagram lingkaran berikut ini.
Diagram  4.2  Persentase  Minat  Belajar  Siswa  Kelas  V  SD  Kanisius Pugeran Yogyakarta
2. Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta.
Prestasi  belajar  siswa  diperoleh  dari  nilai  rapor  siswa  kelas  V  SD Kanisius  Pugeran  Yogyakarta  pada  semester  ganjil.  Nilai  yang  digunakan
dalam  penelitian  ini  adalah  nilai  lima  mata  pelajaran  inti  SD,  yaitu Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS.
Nilai  dari  kelima  mata  pelajaran  tersebut  dijumlahkan  kemudian  dibagi lima.  Sehingga  diperoleh  nilai  yang  mewakili  prestasi  belajar  dari  masing-
masing siswa.
10 16.7
73.3
Minat Belajar
Rendah  40 - 79 Sedang  80 - 119
Tinggi  120 - 160
Untuk menentukan tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta, peneliti membuat intervalnya dengan cara mengurangi
nilai  prestasi  tertinggi  dengan  nilai  prestasi  terendah  lalu  dibagi  tiga.  Hasil tersebut  merupakan  jarak  atau  rentang  dari  masing-masing  tingkat  prestasi
belajar  siswa.  Pengelompokkan  prestasi  belajar  dibagi  menjadi  tiga,  yaitu kelompok  prestasi  belajar  rendah,  kelompok  prestasi  belajar  sedang,  dan
kelompok prestasi belajar tinggi. Supaya  lebih  jelas,  berikut  ini  adalah  cara  menghitung  rentang  dari
setiap kelompok prestasi belajar. Diketahui:
Nilai prestasi belajar tertinggi : 92,6 dibulatkan menjadi 93 Nilai prestasi belajar terendah : 58,2 dibulatkan menjadi 58
Ditanyakan: rentang masing-masing kelompok prestasi belajar? Jawab:
Selisih = 93
– 58 = 35
Rentang = 35 : 3
= 11,67 = 12 dibulatkan ke bilangan asli
Berdasarkan  hasil  perhitungan  di  atas,  maka  dapat  diperoleh  rentang nilai untuk tiap kelompok prestasi belajar sebesar 12. Dari rentang tersebut,
peneliti  membuat  kriteria  pengelompokkan  prestasi  belajar  siswa  dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Kriteria Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa
No. Interval
Klasifikasi
1. 58 - 69
Rendah 2.
70 - 81 Sedang
3. 82 - 93
Tinggi
Berdasarkan  kriteria  di  atas,  maka  peneliti  menggambarkan pengelompokkan  prestasi  belajar  siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran
Yogyakarta dalam bentuk diagram batang berikut ini.
Diagram  4.3  Klasifikasi  Prestasi  Belajar  Siswa  Kelas  V  SD  Kanisius Pugeran Yogyakarta Semester 1 Tahun Pelajaran 2011 2012
.
14 36
10 5
10 15
20 25
30 35
40
Prestasi Belajar
Rendah Prestasi
Belajar Sedang
Prestasi Belajar
Tinggi
Prestasi Belajar
Jumlah siswa
Dari  diagram  4.3  menunjukkan  14  siswa  termasuk  pada  kelompok prestasi  belajar  rendah,  36  siswa  termasuk  pada  kelompok  prestasi  belajar
sedang  dan  10  siswa  termasuk  pada  kelompok  prestasi  belajar  tinggi. Supaya lebih jelas dapat dilihat pada tabel klasifikasi prestasi belajar siswa
kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran  Yogyakarta  lampiran  12  halaman  152. Kemudian  untuk  mengetahui  besar  persentase  dari  masing-masing
kelompok, peneliti menggunakan rumus di bawah ini.
a. Kelompok Prestasi Belajar Rendah  58 – 69
Siswa  yang  termasuk  pada  kelompok  prestasi  belajar  rendah merupakan  siswa  yang  interval  nilainya  antara  58
–  69.  Berdasarkan diagram 4.3, terdapat 14 siswa yang termasuk dalam kelompok prestasi
belajar rendah. Perhitungan persentase dari kelompok ini adalah sebagai berikut.
Persentase  =
ℎ ℎ
x 100 Persentase  =
14 60
x 100 Persentase  = 0,233 x 100
Persentase  = 23,3
Persentase    =
ℎ
x 100
Jadi,  persentase  siswa  yang  termasuk  dalam  kelompok  prestasi  belajar rendah sebesar 23,3.
b. Kelompok Prestasi Belajar Sedang  70 – 81
Siswa  yang  termasuk  pada  kelompok  prestasi  belajar  sedang merupakan  siswa  yang  interval  nilainya  antara  70
–  81.  Berdasarkan diagram 4.3, terdapat 36 siswa yang termasuk dalam kelompok prestasi
belajar sedang. Perhitungan persentase dari kelompok ini adalah sebagai berikut.
Persentase  =
� ℎ
x 100 Persentase  =
36 60
x 100 Persentase  = 0,6 x 100
Persentase  = 60 Jadi,  persentase  siswa  yang  termasuk  dalam  kelompok  prestasi  belajar
sedang sebesar 60 . c.
Kelompok Prestasi Belajar Tinggi  82 – 93 Siswa  yang  termasuk  pada  kelompok  prestasi  belajar  tinggi
merupakan  siswa  yang  interval  nilainya  antara  82 –  93.  Berdasarkan
diagram 4.3, terdapat 10 siswa yang termasuk dalam kelompok prestasi belajar tinggi. Perhitungan persentase dari kelompok ini adalah sebagai
berikut. Persentase  =
�� ℎ
x 100
Persentase  =
10 60
x 100 Persentase  = 0,167 x 100
Persentase  = 16,7 Jadi,  persentase  siswa  yang  termasuk  dalam  kelompok  prestasi  belajar
tinggi sebesar 16,7 .
Berdasarkan  hasil  perhitungan  di  atas,  diperoleh  persentase  siswa kelompok prestasi belajar rendah sebesar 23,3 , kelompok prestasi belajar
sedang  sebesar  60  ,  dan  kelompok  prestasi  belajar  tinggi  sebesar  16,7. Persentase  kelompok  prestasi  belajar  siswa  digambarkan  dalam  diagram
lingkaran berikut ini. Diagram  4.4  Persentase  Prestasi  Belajar  Siswa  Kelas  V  SD  Kanisius
Pugeran Yogyakarta
Semester 1
Tahun Pelajaran
20112012.
23.3
60 16.7
Prestasi Belajar Siswa
Rendah 58 - 69 Sedang 70 - 81
Tinggi 82 - 93
3. Hubungan antara Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD
Kanisius Pugeran Yogyakarta. a.
Hipotesis Peneliti mengajukan dua jenis hipotesis yaitu sebagai berikut.
1 Hipotesis nol  H
Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan  prestasi  belajar  siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011 2012. 2
Hipotesis statistik  H
a
Terdapat  hubungan  yang  positif  dan  signifikan  antara  minat  belajar dengan  prestasi  belajar  siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011 2012. b.
Hasil Pengujian Hipotesis Dalam  penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  uji  hipotesis  untuk
mengetahui  ada  tidaknya  hubungan  antara  minat  belajar  siswa  dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta. Dalam
pengujian  hipotesis,  hipotesis  yang  telah  dikemukakan  dapat  diterima atau  ditolak.  Hipotesis  nol  dapat  diterima  apabila  koefisien  korelasi
serial lebih kecil dari koefisien korelasi tabel  H diterima apabila r
hitung
r
tabel
.  Sebaliknya,  H ditolak  apabila  koefisien  korelasi  lebih  besar
dari koefisien korelasi tabel  H ditolak apabila r
hitung
r
tabel
.
Teknik korelasi serial dapat mengetahui apakah  ada hubungan  yang signifikan  antara  minat  belajar  dan  prestasi  belajar  siswa.  Hasil  dari
perhitungan koefisien korelasi serial  r
hitung
akan dibandingkan dengan koefisien  korelasi  tabel    r
tabel
yang  dapat  dilihat  pada  lampiran  14 halaman 157
tentang Tabel nilai r Product Moment dari Pearson. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan taraf signifikan 1.
Berikut  ini  adalah  langkah-langkah  perhitungan  untuk  mencari hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
1 Membuat tabel skor minat belajar dan prestasi belajar siswa
Pada  langkah  pertama  ini,  skor  minat  belajar  siswa  yang  diperoleh dari  pengisian  kuisioner  dimasukkan  dalam  tabel  mulai  dari  skor
klasifikasi  rendah  hingga  skor  klasifikasi  tinggi.  Kemudian  nilai rapor diisikan pada kolom prestasi belajar sesuai skor yang diperoleh
siswa. Tabel 4.3 Skor Minat Belajar Siswa dan Prestasi Belajar Siswa
No Kode
Siswa Skor
Minat Kualifikasi
Minat Belajar
Prestasi Belajar
X X
2
Kualifikasi Prestasi
Belajar
1 A3
72 Rendah
58.2 3387.24
Rendah 2
A6 74
Rendah 65.2
4251.04 Rendah
3 A2
74 Rendah
59.2 3504.64
Rendah 4
A17 76
Rendah 64
4096 Rendah
5 A23
78 Rendah
61.4 3769.96
Rendah 6
B22 78
Rendah 71
5041 Sedang
∑ Prestasi belajar kelompok minat rendah
379 24049.88
6 siswa
No Kode
Siswa Skor
Minat Kualifikasi
Minat Belajar
Prestasi Belajar
X X
2
Kualifikasi Prestasi
Belajar
7 B30
81 Sedang
72.2 5212.84
Sedang 8
A20 84
Sedang 74.2
5505.64 Sedang
9 B19
90 Sedang
69.8 4872.04
Sedang 10
A4 95
Sedang 81.8
6691.24 Tinggi
11 A14
97 Sedang
68.4 4678.56
Rendah 12
A5 98
Sedang 69.6
4844.16 Sedang
13 B26
101 Sedang
74.4 5535.36
Sedang 14
B5 106
Sedang 71.6
5126.56 Sedang
15 A21
110 Sedang
63 3969
Rendah 16
A1 117
Sedang 68.2
4651.24 Rendah
∑ Prestasi belajar kelompok minat sedang
713.2 51086.64
10 siswa
17 A10
120 Tinggi
76 5776
Sedang 18
A12 120
Tinggi 79.8
6368.04 Sedang
19 B28
120 Tinggi
73 5329
Sedang 20
A19 120
Tinggi 69.4
4816.36 Sedang
21 B23
121 Tinggi
82.8 6855.84
Tinggi 22
A24 121
Tinggi 73.8
5446.44 Sedang
23 B13
121 Tinggi
64.2 4121.64
Rendah 24
B25 122
Tinggi 68.2
4651.24 Rendah
25 B11
122 Tinggi
67.2 4515.84
Rendah 26
B9 124
Tinggi 77.8
6052.84 Sedang
27 B21
124 Tinggi
72.6 5270.76
Sedang 28
A22 125
Tinggi 80.6
6496.36 Sedang
29 B16
125 Tinggi
74.6 5565.16
Sedang 30
B29 125
Tinggi 78.6
6177.96 Sedang
31 B2
126 Tinggi
66.6 4435.56
Rendah 32
A15 127
Tinggi 73.8
5446.44 Sedang
33 B12
127 Tinggi
68.4 4678.56
Rendah 34
A16 128
Tinggi 87.8
7708.84 Tinggi
35 A25
128 Tinggi
84.4 7123.36
Tinggi 36
B1 128
Tinggi 73.2
5358.24 Sedang
37 A13
129 Tinggi
72.2 5212.84
Sedang 38
B14 129
Tinggi 70.4
4956.16 Sedang
No Kode
Siswa Skor
Minat Kualifikasi
Minat Belajar
Prestasi Belajar
X X
2
Kualifikasi Prestasi
Belajar
39 B32
129 Tinggi
67.6 4569.76
Rendah 40
A26 130
Tinggi 69.6
4844.16 Sedang
41 B15
130 Tinggi
76.2 5806.44
Sedang 42
B17 130
Tinggi 71.6
5126.56 Sedang
43 A11
132 Tinggi
76.2 5806.44
Sedang 44
B6 132
Tinggi 74.8
5595.04 Sedang
45 B4
133 Tinggi
80 6400
Sedang 46
A7 136
Tinggi 81.6
6658.56 Tinggi
47 B31
137 Tinggi
78.4 6146.56
Sedang 48
B10 138
Tinggi 82.4
6789.76 Tinggi
49 A9
139 Tinggi
80.6 6496.36
Sedang 50
B27 140
Tinggi 77.6
6021.76 Sedang
51 B7
142 Tinggi
77.6 6021.76
Sedang 52
A27 143
Tinggi 82.4
6789.76 Tinggi
53 A8
144 Tinggi
78.6 6177.96
Sedang 54
A18 144
Tinggi 70
4900 Sedang
55 B3
145 Tinggi
70.8 5012.64
Sedang 56
A28 145
Tinggi 83.2
6922.24 Tinggi
57 B18
147 Tinggi
77.2 5959.84
Sedang 58
B8 150
Tinggi 83.8
7022.44 Tinggi
59 B20
150 Tinggi
70.8 5012.64
Sedang 60
B24 154
Tinggi 92.6
8574.76 Tinggi
∑ Prestasi belajar kelompok minat tinggi
3339 255018.92
44 siswa 4431.2
330155.44 60 siswa
2 Menghitung proporsi individu dalam setiap kelompok minat belajar
Proporsi  merupakan  hasil  bagi  jumlah  siswa  dalam  tiap  kelompok n
k
dengan  jumlah  siswa  seluruhnya  N.  Proporsi  tiap  kelompok dihitung menggunakan rumus berikut.
Berdasarkan  rumus  di  atas,  maka  perhitungan  data  untuk proporsi tiap kelompok dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4 Proporsi Individu dalam Tiap Kelompok
Kelompok Proporsi
Rendah P =   =
6 60
= 0,1 Sedang
P =   =
10 60
= 0,166 Tinggi
P =   =
44 60
= 0,733
Jumlah 1,00
3 Menentukan banyaknya subjek tiap kelompok minat belajar
Berdasarkan  tabel  4.3  mengenai  skor  minat  belajar  dan  prestasi belajar  siswa,  diperoleh  data  banyaknya  subjek  tiap-tiap  kelompok,
yaitu: Tabel 4.5 Jumlah Subjek Tiap Kelompok
Kelompok No. Urut
n
k
Rendah 1
– 6 6
Sedang 7
– 16 10
Tinggi 17
– 60 44
Jumlah 60
P =
4 Menghitung nilai rata-rata mean dari masing-masing kelompok
Nilai  rata-rata  mean  dari  setiap  kelompok  minat  belajar diperoleh  dengan  cara  membagi  jumlah  skor  prestasi  belajar  tiap
kelompok  ∑X  dibagi  dengan  jumlah  siswa  dalam  kelompok  itu. Perhitungan  mean  dari  masing-masing  kelompok  dapat  dilihat  pada
tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Nilai rata-rata mean Setiap Kelompok Minat Belajar
Kelompok Mean
Rendah =
� =
379 6
= 63,17 Sedang
= �
= 713.2
10 = 71,32
Tinggi =
� =
3339 44
= 75,89
5 Menentukan ordinat
Penentuan ordinat dilakukan dengan mencari pada lampiran 16 halaman 160
mengenai tabel ordinat kurva normal. Tabel 4.7 Nilai Ordinat
P Ordinat
Rendah 0,1 0,17550
Tinggi 0,733 0,33065
6 Membuat tabel kerja
Berdasarkan  data  di  atas,  hasil  dari  perhitungan  dimasukkan pada  tabel  kerja  di  bawah  ini.  Hal  ini  dilakukan  agar  perhitungan
dapat lebih mudah. Tabel 4.8 Tabel Kerja untuk Menghitung Koefisien Korelasi Serial
Kelompok n
k
P ordinat
r
– 0
t r
– 0
t 2
�
�
− �
� �
� M
r
– 0
t
.M 1
2 3
4 5
6 7
8 9
Rendah 6
0,1 0,17550
0,33065 -0,17550
0,03080 0,308
63,17 -11,08633
Sedang 10
0,166 -0,15515
0,02407 0,145
71,32 -11,06530
Tinggi 44
0,733 +0,33065  0,10933
0,14915 75,89
25,09303
Jumlah 60
1,00 0,60215
2,9414
7 Menghitung standar deviasi total
Untuk  dapat  menghitung  besar  koefisien  korelasi  serial, membutuhkan  data  standar  deviasi  total.  Berikut  ini  merupakan
langkah untuk menghitung besarnya standar deviasi total. Diketahui:
N = 60
∑X  = 4431,2 ∑X
2
= 330155,44
Dari  data  tersebut,  dapat  dihitung  standar  deviasi  totalnya sebagai berikut.
�� = 1
�
2
−   �
2
�� = 1
60 60   330155,44 −  4431,2
2
�� = 1
60 19809326,4 − 19635533,44
�� = 1
60 173792,96
�� = 1
60 416,885
�� = 6,948
8 Menghitung korelasi serial
Setelah semua data diperoleh, langkah terakhir yang dilakukan adalah  menghitung  koefisien  korelasi  serial.  Perhitungannya  adalah
sebagai berikut. Diketahui:
∑  0 − 0     = 2,9414 ∑
�
�
− �
� �
�
= 0,60215 Ditanyakan:
Korelasi serial r
ser
?
Jawab:
r
ser
=
0 −0 ��
− 0  2 �
r
ser
=
2,9414 6,948   0,60215
r
ser
=
2,9414 4,18374
r
ser
= 0,703
Dari  proses  perhitungan  di  atas,  diperoleh  hasil  koefisien korelasi  yaitu  sebesar  0,703  dan  koefisien  korelasi  bersifat  positif.
Setelah  menghitung  koefisien  korelasi  kemudian  hitung  uji signifikansi  untuk  mengetahui  adakah  hubungan  yang  signifikan
antara  minat  belajar  siswa  dengan  prestasi  belajar  siswa.  Berikut rumus uji signifikansi:
t
hitung
=
−2 1−
2
Diketahui: r = 0,703
n = 60 Ditanya:
t
hitung
…….? Jawab:
t
hitung
=
−2 1−
2
t
hitung
=
0,703 60−2
1−0,703
2
t
hitung
=
0,703 58
1−0,494209
t
hitung
=
0,703 × 7,616 0,505791
t
hitung
=
5,3540 0,7112
t
hitung
= 7,528
Harga  t
hitung
tersebut  kemudian  dibandingkan  dengan  harga  t
tabel
lampiran 15 halaman 158 pada taraf signifikansi 1 uji dua pihak
dengan  dk  =  n-2  =  58,  maka  diperoleh  t
tabel
=  2,660.  Harga  t
hitung
= 7,528 lebih besar dari harga t
tabel
= 2,660 t
hitung
t
tabel
berarti dapat disimpulkan  bahwa  ada  hubungan  yang  signifikan  antara  minat
belajar dengan prestasi belajar.
Setelah  perhitungan  di  atas,  diperoleh  hasil  koefisien  korelasi minat  belajar  dengan  prestasi  belajar  siswa  kelas  V  SD  Kanisius
Pugeran  Yogyakarta  yaitu  sebesar  0,703.  Hasil  analisis  tersebut menunjukkan bahwa:
a Terdapat  hubungan  yang  positif  antara  minat  belajar  siswa
dengan  prestasi  belajar  siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran Yogyakarta  tahun  pelajaran  2011  2012  dengan  koefisien
korelasi sebesar 0,703. Berdasarkan tabel 3.9 mengenai pedoman interpretasi  korelasi,  koefisien  korelasi  sebesar  0,703  termasuk
dalam tingkat korelasi kuat 0,60 – 0,799.
b Hubungan  minat  belajar  dengan  prestasi  belajar  siswa  adalah
positif. Ini dilihat dari nilai koefisien korelasi sebesar positif + 0,703  artinya  bahwa  semakin  kuat  minat  belajar  siswa  maka
prestasi  belajar  siswa  semakin  tinggi,  begitu  pula  sebaliknya. Jadi  dapat  dikatakan  bahwa  minat  belajar  berpengaruh  terhadap
peningkatan  prestasi  belajar  siswa.  Minat  belajar  dapat mendukung prestasi belajar siswa.
c Hasil uji signifikansi sebesar 7,528 menunjukkan hubungan yang
signifikan.  Hal  tersebut  dapat  diketahui  melalui  taraf  signifikasi 1  uji  dua  pihak  dengan  dk=58,  diperoleh  t
tabel
2,660  tabel nilai-nilai  dalam  distribusi  t
,  lampiran  15  halaman  158.  Jadi, hubungan minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas
V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta tahun pelajaran 2011 2012 adalah positif dan signifikan pada taraf signifikansi 1.
d Dari data yang ada diketahui r
hitung
dan r
tabel
, sebagai berikut. i.
r
hitung
= 0,703 ii.
r
tabel
= 0,330 Berdasarkan  data  di  atas,  diketahui  r
hitung
r
tabel
.  Dengan demikian  dapat  dinyatakan  bahwa  H
ditolak,  karena  r
hitung
r
tabel
. Jika H ditolak maka H
a
dinyatakan diterima.
Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai r
ser
r
tabel
0,703 0,330.  Jadi,  dapat  dikatakan  hipotesis  penelitian  yang  diajukan
mengenai  hubungan  antara  minat  belajar  dan  prestasi  belajar  siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran
2011 2012, diterima.
4. Besar  Sumbangan  Minat  Belajar  terhadap  Prestasi  Belajar  Siswa  Kelas  V
SD Kanisius Pugeran Yogyakarta Semester 1 Tahun Pelajaran 2011 2012. Untuk  mengetahui  besarnya  sumbangan  minat  belajar  terhadap
prestasi  belajar  siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Pugeran  Yogyakarta  tahun pelajaran 2011 2012 adalah sebagai berikut.
Diketahui : r
ser
= 0,703 Ditanyakan  :  Besarnya  sumbangan  minat  belajar  terhadap  prestasi  belajar
siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta ?
Jawab: �� =
2
100
�� =   0,703
2
100 �� = 0,494   100
�� =  49,4
Jadi,  besar  sumbangan  minat  terhadap  prestasi  belajar  siswa  kelas  V SD  Kanisius  Pugeran  Yogyakarta  tahun  pelajaran  2011  2012  sebesar
49,4.  Minat  belajar  memberikan  sumbangan  yang  cukup  besar  terhadap prestasi  belajar  siswa.  Namun  masih  terdapat  50,6    faktor-faktor  lain
selain  minat  yang  mempengaruhi  prestasi  belajar  siswa,  khususnya  siswa kelas V SD Kanisius Pugeran Yogyakarta tahun pelajaran 2011 2012.
B. Pembahasan