Efektivitas Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif

12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Efektivitas Pembelajaran

Menurut Sudjana 1992:59 keefektivan pembelajaran berkenaan dengan jalan, upaya, teknik, strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara tepat dan cepat. Menurut Elis dalam Kartika Budi 2001:48 mengatakan bahwa efektivitas selain mengacu pada proses, juga mengacu pada hasil yaitu peringkat prestasi akademik yang dicapai siswa melalui tes ujian baku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas belajar merupakan jalan, upaya, teknik strategi untuk mencapai tujuan belajar yang dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar siswa. Efektivitas model pembelajaran akan serasi jika model pembelajaran dapat bersinergi dengan komponen-komponen pembelajaran. Model pembelajaran dapat efektif tidak lepas dari situasi dan kondisi dalam kelas, jika siswa sedang tidak kondusif atau konsentrasinya rendah maka model pembelajaran bisa saja tidak efektif. Penelitian ini, menguji bagaimana model pembelajaran Think-Pair- Share berbantu alat peraga dapat efektif digunakan pada pokok bahasan volume balok. Motivasi dan hasil belajar akan menjadi pusat penelitian ini sehingga harapan keefektifan model pembelajaran Think-Pair-Share dapat maksimal.

B. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Sistem pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok, didalamnya mengkondisikan para siswa bekerja bersama- sama didalam kelompok-kelompok kecil untuk membantu satu sama lain dalam belajar. Pembelajaran kooperatif didasarkan pada gagasan atau pemikiran bahwa siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan bertanggung jawab atas aktivitas belajar kelompok mereka seperti terhadap diri mereka sendiri. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif tugas gurupendidik adalah memfasilitasi siswa agar proses pembentukan pengetahuannya terjadi secara optimal. Menurut Roger dan David Johnson Lie Anita, 2010: 31 mengatakan bahwa tidak semua kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka harus diterapkan lima unsur metode pembelajaran kooperatif, yaitu: a. Saling ketergantungan positif, b. Tanggung jawab perseorangan, c. Tatap muka, d. Komunikasi antar anggota, e. Evaluasi proses kelompok. 2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Karakteristik pembelajaran kooperatif diantaranya: a. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis. b. Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, tinggi. c. Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin. d. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada individu. Selain itu, terdapat empat tahapan keterampilan kooperatif yang harus ada dalam metode pembelajaran kooperatif, yaitu: 1 Forming pembentukan yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan norma. 2 Functioning pengaturan yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatur aktivitas kelompok dalam menyesuaikan tugas dan membina hubungan kerjasama diantara anggota kelompok. 3 Formating perumusan yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk pembentukan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan yang dipelajari, merangsang penggunaan tingkat berpikir yang lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tinggi, dan menekankan penguasaan serta pemahaman dari materi yang diberikan. 4 Fermenting penyerapan yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk merangsang pemahaman konsep sebelum pembelajaran, konflik kognitif, mencari lebih banyak informasi, dan mengkomunikasikan pemikiran untuk memperoleh kesimpulan.

C. Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP SWASTA KESATRIA MEDAN T.A 2012/2013.

0 2 21

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA DAN PRESTASI SISWA PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN VOLUME BALOK ( PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunem ).

0 1 6

Efektivitas penerapan model pembelajaran tipe think-pair-share berbantu alat peraga volume balok terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada sub bahasan volume balok di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016.

0 0 190

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 UNGARAN KABUPATE

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS SERTA BALOK DI KELAS VIIIA SMPN 3 TINOMBO SELATAN

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KALOR KELAS X-A SMAK SANTO YUSUF SURABAYA SKRIPSI

0 0 16

SKRIPSI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP

1 1 160