Alat Pengajaran atau Alat Peraga

d. Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas. Aktifitas: Siswa mempresentasikan jawaban atau pemecahan masalah secara individual atau kelompok didepan kelas. e. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah. Aktifitas: Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan. Penggunaan metode Think-Pair-Share memberikan keuntungan yaitu siswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya masing- masing karena adanya waktu berfikir think time. Sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Jumlah anggota kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa yang jarang atau bahkan tidak pernah berbicara didepan kelas paling tidak memberikan ide atau jawaban dengan pasangannya. Manfaat metode Think-Pair-Share adalah : 1 para siswa memiliki kesempatan untuk mengerjakan tugasnya dan mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat dalam kegiatan Think-Pair-Share. Para siswa mungkin lebih mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik, dan 2 para guru juga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berfikir.

E. Alat Pengajaran atau Alat Peraga

Menurut Suherman ,dkk 2001:203 Pada dasarnya anak belajar melalui sesuatu yang konkret. Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda konkret riil sebagai perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat belajar yang berbeda-beda. Bahkan orang dewasapun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak, pada keadaan tertentu, sering memerlukan visualisasi. Pada dasarnya, penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk mempelajari suatu konsep yang abstrak menjadi mudah dipahami, melekat dan tahan lama. Dengan bantuan alat peraga, siswa dapat belajar melalui perbuatan dan pengertian, bukan hanya melalui mengingat-ngingat suatu fakta. Dengan menggunakan alat peraga: 1 Proses belajar mengajar menjadi termotivasi. Baik siswa maupun guru, dan terutama siswa, minatnya akan timbul. Mereka akan senang, terangsang,tertarik,dan karena itu akan bersifat positif terhadap pengajaran matematika, 2 Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk kongkrit dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lenih rendah, 3 Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami, 4 Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk model matematik yang dipakai sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru menjadi bertambah banyak. Alat peraga dapat berbentuk benda riil, gambar, atau diagram. Keuntungan alat peraga berbentuk riil adalah benda-benda itu dapat dipindah- pindahkan dimanipilasikan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peraga yang berbentuk riil yaitu sebuah wadah yang menyerupai balok dan beberapa kubus-kubus kecil. Alat peraga ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan tujuan lebh ekonomis dan dapat dijadikan pembelajaran untuk peneliti. Pembuatan alat peraga perlu diperhatikan, agar alat peraga itu : 1 Tahan lama, yaitu terbuat dari bahan-bahan yang cukup kuat, 2 Bentuk dan warnanya menarik, 3 Sederhana dan tidak rumit, 4 Ukurannya sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik anak, 5 Dapat menyajikan dalam bentuk riil, gambar atau diagram konsep matematika, 6 Sesuai dengan konsep, 7 dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas, 8 Peragaan yang dilakukan dapat menjadikan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak, 9 Dapat dimanipilasikan, yaitu dapat diraba, dipegang, dipindahkan dan dapat dibongkar-pasang sehingga dapat merangsang keaktifan siswa. Alat peraga ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu aspek-aspek diatas.

F. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP SWASTA KESATRIA MEDAN T.A 2012/2013.

0 2 21

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA DAN PRESTASI SISWA PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN VOLUME BALOK ( PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunem ).

0 1 6

Efektivitas penerapan model pembelajaran tipe think-pair-share berbantu alat peraga volume balok terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada sub bahasan volume balok di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016.

0 0 190

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 UNGARAN KABUPATE

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS SERTA BALOK DI KELAS VIIIA SMPN 3 TINOMBO SELATAN

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KALOR KELAS X-A SMAK SANTO YUSUF SURABAYA SKRIPSI

0 0 16

SKRIPSI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP

1 1 160