Hasil Belajar LANDASAN TEORI

peraga yang berbentuk riil yaitu sebuah wadah yang menyerupai balok dan beberapa kubus-kubus kecil. Alat peraga ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan tujuan lebh ekonomis dan dapat dijadikan pembelajaran untuk peneliti. Pembuatan alat peraga perlu diperhatikan, agar alat peraga itu : 1 Tahan lama, yaitu terbuat dari bahan-bahan yang cukup kuat, 2 Bentuk dan warnanya menarik, 3 Sederhana dan tidak rumit, 4 Ukurannya sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik anak, 5 Dapat menyajikan dalam bentuk riil, gambar atau diagram konsep matematika, 6 Sesuai dengan konsep, 7 dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas, 8 Peragaan yang dilakukan dapat menjadikan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak, 9 Dapat dimanipilasikan, yaitu dapat diraba, dipegang, dipindahkan dan dapat dibongkar-pasang sehingga dapat merangsang keaktifan siswa. Alat peraga ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu aspek-aspek diatas.

F. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Abdurrahman Jihad dan Haris,2013:14 hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatife menetap. Pada kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menerapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Hasil belajar merupakan hasil berfikir dan tindakan atas usaha belajarnya. Hasil belajar dapat berupa ilmu maupun dalam bentuk angka ataupun huruf. Berhasil atau tidaknya hasil belajar siswa mayoritas faktornya dipengaruhi oleh dirinya sendiri, sehingga perlu usaha untuk mencapai hasil belajar yang berhasil. 2. Klasifikasi Hasil Belajar Sistem pendidikan nasional menggunakan klasifikasi hasil belajar Benjamin S. Bloom Jihad dan Harris,2013:14 yang secara garis besar dibagi menjadi 3 tiga ranah, yaitu : a. Ranah Kognitif Merupakan proses berfikir atau perilaku yang termasuk hasil kerja otak. Ranah kognitif memiliki 6 enam jenjang tujuan belajar, yaitu: 1 Mengingat, 2 Mengerti, 3 Memakai, 4 Menganalisis, 5 Menilai, 6 Mencipta. b. Ranah Afektif Merupakan perilaku yang memunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungan untuk membuat piloihan untuk beraksi dalam lingkungan tertentu. Ranah afektif dibagi menjadi 5 lima jenjang, yaitu: 1 Penerimaan, 2 Pemberian respon, 3 Pemberian nilai, 4 Pengorganisasian, 5 Karakterisasi. c. Ranah Psikomotorik Merupakan perilaku yang memunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia. Ranah psikomotorik dibagi menjadi 5 lima jenjang, yaitu: 1 Meniru, 2 Menerapkan, 3 Memantapkan, 4 Merangkai, 5 Naturalisasi. Dari ketiga ranah yang telah dikemukakan oleh Benjamin S. Blom, penelitian yang dilakukan hanya akan menilai hasil belajar siswa ditinjau dari ranah kognitif saja, yaitu pre-test dan post-test pada pokok bahasan volume balok. 3. Kriteria Hasil Belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Sudjana Jihad dan Haris,2013:20 menyatakan bahwa indikator hasil belajar harus memenuhi dua kriteria, yaitu: a. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya. Kriteria dari sudut prosesnya menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subyek mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri. Untuk mengukur keberhasilan prosesnya dapat dikaji melelui beberapa persoalan dibawah ini : 1 Apakah pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh guru dengan melibatkan siswa secara sistematik? 2 Apakah kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan kegiatan belajar dengan penuh kesabaran, kesungguhan dan tanpa paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan, pengetahuan, kemampuan serta sikap yang dikehendaki dari pengajaran itu ? 3 Apakah guru menggunakan multimedia? 4 Apakah siswa mempunyai keempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil belajar yang dicapainya ? 5 Apakah proses pengajaran dapat melibatkan semua siswa dalam kelas ? 6 Apakah suasana pengajaran atau proses belajar mengajar cukup menyenangkan dan merangsang siswa belajar ? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Apakah kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi laboratorium belajar ? b. Kriteria ditinjau dari hasilnya Disamping tinjauan dari segi proses, keberhasilan pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Berikut ini adalah beberapa persoalan yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi hasil atau produk yang dicapai siswa: 1 Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam bentuk perubahan tingkah laku secara menyeluruh? 2 Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran dapat diaplikasikan dalam kehidupan peserta didik ? 3 Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan mengendap dalam pikirannya, serta cukup memengaruhi perilaku dirinya ? 4 Apakah yakin bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran ?

G. Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP SWASTA KESATRIA MEDAN T.A 2012/2013.

0 2 21

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA DAN PRESTASI SISWA PADA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN VOLUME BALOK ( PTK pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunem ).

0 1 6

Efektivitas penerapan model pembelajaran tipe think-pair-share berbantu alat peraga volume balok terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada sub bahasan volume balok di kelas VIII A SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2015/2016.

0 0 190

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DAN TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 UNGARAN KABUPATE

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS SERTA BALOK DI KELAS VIIIA SMPN 3 TINOMBO SELATAN

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KALOR KELAS X-A SMAK SANTO YUSUF SURABAYA SKRIPSI

0 0 16

SKRIPSI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP

1 1 160