memberikan putusan kredit, pejabat pemutus kredit harus memeriksa dan meneliti kelengkapan paket kredit.
4 Tahapan persetujuan pencairan kredit Pencairan kredit dapat dilakukan setelah instruksi pencairan kredit
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, yaitu pejabat administrasi kredit sebagai pembuat instruksi dan setujui oleh
pimpinan unit kerja yang bersangkutan.
7. Pemberian Putusan Kredit
Pejabat pemutus memeriksa dan meneliti paket kredit. Berdasarkan keahliannya dan pengetahuannya, pejabat pemutus dengan
melihat analisis
dan evaluasi
kredit yang
dibuat oleh
pemarkasapenganalisis kredit serta rekomendasi kredit yang dibuat oleh pejabat perekomendasi mampu memberikan putusan kredit secara akurat.
Pemberian putusan kredit tersebut harus dilakukan oleh pejabat pemutus dan harus dilakukan secara tertulis dan dibuktikan dengan memberikan
tanda tangan pada formulir putusan kredit. Apabila putusan kredit telah diberikan, selanjutnya paket kredit
tersebut diserahkan
kepada bagian
administrasi kredit
untuk mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Memberikan surat penawaran putusan kredit offering letter kepada pemohon yang memuat struktur dan tipe kredit serta syarat-syarat dan
ketentuan kredit yang harus dipenuhi oleh pemohon. Dalam surat penawaran tersebut harus dicantumkan batas waktu kepada pemohon
untuk memberikan persetutuan atau penolakan. b. Mempersiapkan dokumen perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok.
Perjanjian kredit dapat dibuat sesuai risiko kredit menurut judgment pejabat pemutus dengan cara notarill maupun dibawah tangan surat
perjanjian. Semua perjanjian kredit harus memuat secara lengkap unsur-unsur janji yang dikehendaki seperti yang tertuang dalam
putusan kredit dan memuat agunan yang diberikan dan pengikatnya. c. Mempersiapkan dokumen perjanjian accessoir, yaitu perjanjian ikutan
dan keberadaannya dimaksudkan untuk mendukungmenjamin perjanjian pokoknya, sehingga jika perjanjian pokok hapus, maka
perjanjian accessoirnya juga turut dihapus. d. Mempersiapkan dokumen-dokumen untuk pencairan. Apabila semua
dokumen yang telah ditetapkan dalam putusan kredit telah lengkap dan telah diperiksa kesahannya serta memastikan bahwa seluruh aspek
yudiris.
8. Pertimbangan dan Penilaian Pemberian Kredit
Lembaga keuangan wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dangan yang
diperjanjikan. Maksud dari pasal tersebut bahwa kredit yang diberikan
oleh lembaga
keuangan mengandung
resiko, sehingga
dalam pelaksanaanya lembaga keuangan harus memperhatikan asas-asas
perkreditan yang sehat. Dalam mengurangi resiko tersebut, jaminan pemberian kredit
dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai lembaga keuangan. Untuk memperoleh
keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit, lembaga keuangan harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal,
agunan, dan prospek usaha debitur Suyatno, dkk, 1995.
C. Kondisi Internal dan Eksternal Koperasi
Dalam menentukan, perusahaan perlu memperhatikan kondisi baik kondisi internal maupun kondisi eksternal perusahaan. Langkah yang harus
dilakukan adalah dengan mengumpulkan data internal dan eksternal. Kondisi Internal memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan sedangkan kondisi
eksternal memberikan gambaran peluang dan ancaman bagi perusahaan Antiningrum, 2003.
1. Kondisi Internal Koperasi
Kondisi internal koperasi merupakan gambaran dari keadaan yang mempengaruhi pilihan perusahaan. Kondisi internal meliputi kemampuan
organisasi seperti pemasaran dan distribusi, penelitian dan pengembangan,