Pengertian Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan dan Koperasi

B. Pemberian Kredit

1. Pengertian Pemberian Kredit

Pemberian kredit merupakan pengeluaran kredit yang sudah diputuskan oleh lembaga keuangan kepada pihak lain sesuai prosedur yang ditetapkan, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak dalam jangka waktu tertentu. Pemberian kredit oleh lembaga keuangan sangat berguna apabila kredit diberikan sesuai dengan kebutuhan. Pemberian kredit melalui koperasi ditunjukan untuk menerima simpanan dan memberikan pinjaman modal kepada para anggota yang memerlukan modal dengan syarat-syarat yang mudah dan bunga ringan. Pemberian kredit melalui koperasi mempunyai tujuan yang layak dilakukan. Tujuan dari koperasi kredit yaitu membantu kebutuhan kredit para anggota yang sangat memerlukan dengan syarat-syarat tertentu. Tujuan yang lain yaitu mendidik anggota supaya giat menabung secara teratur sehingga membentuk modal sendiri. Anoraga, 1992:22 Pasal 8 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi: “Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, Bank Umum Wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atau itikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabahdebituranggota untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang diperjanjikan. Dalam ketentuan di atas tampak bahwa lembaga keuangan dalam memberikan sangat hati-hati. Oleh karena itu, sesuai dengan penjelasan UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan ditegaskan bahwa “Kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank atau lembaga keuangan harus memperhatikan asas-asas prekreditan yang sehat”. Pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan asas-asas perkreditan yang sehat, maka setiap bank atau lembaga keuangan diwajibkan membuat suatu kebijakan perkreditan. Pedoman pemberian kredit selalu melaksanakan prinsip kehati-hatian. Dengan tercapainya tujuan dari pemberian kredit, hal itu akan mendukung prinsip-prinsip keputusan pemberian kredit yang sehat yang meliputi berbagai aspek mengenai peminjam, untuk memutuskan apakah layak diberikan kredit atau tidak. Pemberian kredit yang berjalan baik dapat menunjang performa kredit koperasi tersebut. Selanjutnya prinsip- prinsip keputusan kredit yang sesuai akan mendukung tercapainya pelaksanaan dan penerapan prinsip 5C yang meliputi karakter, kemampuan, modal, jaminan, dan kondisi ekonomi demi terwujudnya pemberian kredit yang efektif dan efesien. Selain terpenuhi prinsip dan prosedur pemberian kredit, suatu pemberian kredit dapat dikatakan efektif dan efesien apabila kredit tersebut dapat kembali sesuai waktu yang ditetapkan dengan sejumlah bunga yang telah ditentukan. Prioritas