3. Sasaran Kegiatan Perkreditan
Sebagai salah satu unit usaha, proses kegiatan penyaluran kredit bank atau lembaga keuangan merupakan usaha untuk mencapai sasaran
kredit itu sendiri yang pada prinsipnya untuk: a. Memenuhi kebutuhan kredit oleh masyarakat yang merupakan tugas
bank atau lembaga keuangan. Kebutuhan akan kredit dimasyarakat sangatlah tinggi sehingga sebagai lembaga keuangan harus mampu
memberikan bantuan kepada masyarakat terutama dalam bidang penyaluran kredit.
b. Menciptakan dan memperkuat hubungan nasabahpeminjam dengan membiayai usaha-usaha yang memenuhi syarat atau kredit. Sehingga
hubungan antara lembaga keuangan dan nasabahpeminjam menjadi baik maka kegiatan usaha yang memerlukan bantuan kredit dapat
terlaksana dan berkembang pesat. c. Memelihara keamanannya di mana bank atau lembaga keuangan harus
menerima kembali nilai ekonominya setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Dengan situasi yang aman maka terjalin
hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak. Bagi pemberi kredit dapat memperoleh kembali dana yang dipinjamkan, sebaliknya
bagi nasabah juga dapat mengembalikan dana kredit yang dulu dipinjamkan sesuai dengan ketentuan waktu yang disepakati.
4. Permintaan Kredit
Kebutuhan akan kredit di berbagai negara sangat tinggi, karena banyak masyarakat yang mempunyai keinginan untuk mendirikan usaha.
Bila kita menyempatkan diri melihat kepada cara berusaha atau bekerja, akan ditemukan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
kredit antara lain: a. Perkembangan ekonomi negara dan daerah serta pengaruhnya terhadap
dunia usaha. Apabila ekonomi negara itu berkembang, maka ekonomi daerah pengembangan dunia usaha juga berkembang. Situasi ini
memungkinkan adanya permintaan kredit menjadi naik dan mendorong jalannya perkreditan yang sehat, baik dalam pelayanan,
penyaluran, maupun pengembaliannya. b. Keadaan atau situasi perdagangan berpengaruh terhadap kehidupan
rakyat banyak. Situasi perdagangan pada umunya akan memberikan refleksi daripada kemajuan atau kemunduran ekonomi. Meningkatnya
perdagangan mengakibatkan meningkatkannya permintaan akan berbagai jenis barang atau produk maka produsen menjadi meningkat
pula. Situasi itu memungkinkan permintaan akan kerdit meningkat dan diiringi dengan pengembalian kredit yang lancar.
c. Tingkat kemakmuran manusia yang berpenghasiloan tetap, turut berperan dalam menunjukan kenaikan dan penurunan permintaan akan
kredit serta kesehatan perkreditan manakala pihak-pihak yang berpenghasilan mempunyai kunci kemakmuran yang cukup tinggi
karena kebutuhan konsumtifnya rata-rata terpenuhi.
5. Manajemen Perkreditan
a. Pengertian Kredit
Dalam bahasa latin, kredit berasal dari kata “credere” yang artinya percaya. Artinya pihak yang memberikan kredit percaya
kepada pihak yang menerima kredit, bahwa kredit yang diberikan pasti akan terbayar. Dipihak lain, penerima kredit mendapat kepercayaan
dari pihak yang memberikan pinjaman. Beberapa ahli menjelaskan kredit sebagai berikut:
1 Kredit adalah suatu pemberian prestasi yang balas prestasinya kontra prestasi akan terjadi pada suatu waktu di hari yang akan
datang Amir dalam Ismail, 2010: 93. 2 In a general sense credit is based on confidence in the Debtors
ability to make a money payment at some future time Rollin dalam
Ismail, 2010: 93. 3 Dalam undang-undang perbankan No. 10 Tahun 1998, Kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak