oleh lembaga
keuangan mengandung
resiko, sehingga
dalam pelaksanaanya lembaga keuangan harus memperhatikan asas-asas
perkreditan yang sehat. Dalam mengurangi resiko tersebut, jaminan pemberian kredit
dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai lembaga keuangan. Untuk memperoleh
keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit, lembaga keuangan harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal,
agunan, dan prospek usaha debitur Suyatno, dkk, 1995.
C. Kondisi Internal dan Eksternal Koperasi
Dalam menentukan, perusahaan perlu memperhatikan kondisi baik kondisi internal maupun kondisi eksternal perusahaan. Langkah yang harus
dilakukan adalah dengan mengumpulkan data internal dan eksternal. Kondisi Internal memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan sedangkan kondisi
eksternal memberikan gambaran peluang dan ancaman bagi perusahaan Antiningrum, 2003.
1. Kondisi Internal Koperasi
Kondisi internal koperasi merupakan gambaran dari keadaan yang mempengaruhi pilihan perusahaan. Kondisi internal meliputi kemampuan
organisasi seperti pemasaran dan distribusi, penelitian dan pengembangan,
manajemen produksi dan operasi. Kemampuan sumber daya manusia atau karyawan perusahaan serta keuangan atau permodalan. Penilaian kondisi
internal seperti keuangan yang terdapat pada organisasiperusahaan; kekuatan dan kemampuan manajemen; serta struktur, moral, dan budaya
dari organisasiperusahaan dapat membantu perusahaan untuk mengenali kekuatan, kelemahan, dan keunggulan kompetitif yang dimilikinya.
Suhardjono 2002:244-269 para karyawan lembaga keuangan perlu memiliki pedoman dalam pemberian kredit, antara lain:
a. Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, tercermin dalam kebijaksanaan pokok perkreditan, tata cara dan prosedur penilaian
kualitas kredit, profesionalisme dan integritas pejabat perkreditan. Kebijakan pokok perkreditan mencakup prosedur pemberian kredit
yang sehat, prosedur penyelesaian kredit bermasalah, dan prosedur penghentian penagihan kredit yang telah dihapusbukukan. Prosedur
pemberian kredit adalah upaya dalam mengurangi risiko dalam pemberian kredit, yang dimulai dengan tahap penyusunan perencanaan
perkreditan yaitu dengan kemampuan karyawan lembaga keuangan dalam mendapatkan pasar sasaran seperti kemampuan dalam
mengidentifikasi kriteria calon debitur. b. Organisasi perkreditan, dalam mendukung pemberian kredit dan
penerapan unsur pengendalian intern mulai dari tahap awal proses