d. Aspek Teknologi Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan
juga memunculkan stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang dibandingkan dengan perubahan yang terjadi
oleh revolusi politik. e. Dimensi Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting di era globalisasi. Perekonomian negara-negara di dunia menjadi semakin
terbuka.
D. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian empiris yang dilakukan Chandra Dewi, tahun 2009 menunjukkan bahwa strategi pemberian kredit dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Judul Penelitiannya adalah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemberian Kredit Dan Dampaknya Terhadap Non Performing Loan
Pada BPR di Provinsi Jawa Tengah. Variabel penelitiannya meliputi: Strategi pemberian kredit, kondisi internal, kondisi calon debitur, kondisi lingkungan
dan Non Performing Loan. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh konsisi internal, kondisi calon debitur, kondisi lingkungan bank terhadap strategi
pemberian kredit dan dampaknya terhadap Non Performing Loan. Hasil Penelitian menunjukkan pertama, kondisi intenal berpengaruh
positif terhadap strategi pemberian kredit pada BPR di Provinsi Jawa Tengah. Kedua, Calon debitur berpengaruh positif terhadap strategi pemberian kredit
pada BPR di Provinsi Jawa Tengah. Ketiga, kondisi lingkungan berpengaruh postif terhadap strategi pemberian kredit pada BPR di provinsi Jawa Tengah.
Keempat, Strategi pemberian kredit berpengaruh negatif terhadap Non Performing Loan
pada BPR di Provinsi Jawa Tengah.
E. Kerangka Penelitian
1. Kontribusi Kondisi Internal Koperasi terhadap Pemberian Kredit Kondisi internal koperasi diduga berkontribusi terhadap pemberian
kredit di koperasi. Kondisi internal koperasi merupakan suatu keadaan yang keberadaannya ada dalam seluruh aktivitas koperasi. Kondisi internal koperasi
didalamnya termasuk segala sesuatu yang berkaitan dengan kinerja yang kooperatif dan professional menyangkut kemampuan baik dinilai dari sumber
daya manusia maupun semua sistem di suatu lembaga bank. Kondisi internal koperasi berhubungan erat dengan pemberian kredit, sebagaimana perlu
kualitas yang baik untuk menentukan pemberian kredit yang tepat. Hal ini disebabkan karena kondisi internal yang berkualitas dapat berpengaruh
terhadap rangsangan postif bagi calon-calon anggota baru dalam cara pemberian kredit yang layak dan tepat. Oleh karena itu kondisi internal
didalamnya perlu adanya peningkatan kemampuan dalam memberikan kredit
untuk mendapatkan para anggota baru dan kempuan untuk menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi di dalam koperasi khususnya apabala terjadi
kredit macet. Sehingga semua aktivitas di koperasi dapat berjalan dengan lancar dan bagi pihak koperasi sendiri mendapatkan pula keuntungan dari
pendapatan kredit. 2. Kontribusi Kondisi Anggota Koperasi terhadap Pemberian Kredit
Kondisi anggota koperasi diduga berkontribusi terhadap Pemberian kredit di koperasi. Kondisi anggota merupakan keadaan di mana terdapat pada
semua yang dinilai dari anggota-anggota koperasi. Para karyawan koperasi bagian perkreditan harus cerdas dalam melihat dan menilai keadaan yang
dialami anggota baik yang bersifat melekat pada diri anggota maupun situasi yang melingkupi anggota. Kondisi anggota dapat dinyatakan dalam data
melalui wawancara dan melihat secara langsung bagaimana keadaan yang sebenarnya dialami anggota serta informasi-informasi yang mendukung
lainnya. Apabila karyawan koperasi dapat menganalisis kondisi anggota secara tepat maka dapat meminimalisasi kesalahan dalam pemberian kredit.
Kondisi anggota berkontribusi signifikan dalam pemberian kredit, guna meningkatkan akan permintaan kredit dan meminimalisasi kredit macet.
Artinya, dengan menilai kondisi anggota yang tepat maka proses pemberian kredit dapat berjalan dengan lancar.